Quantcast
Channel: Emak Mbolang
Viewing all 174 articles
Browse latest View live

Menjelajah Kecantikan Pink City

$
0
0
jaipur

Legenda ketangguhan dan kecerdasan para Maharaja India bisa dilihat dari sederet istana dengan arsitektur megah yang menggabungkan elemen khas Rajasthan, Hindu dan juga arsitektur Islami

Malam diujung usia ketika roda kendaraan membelah gelapnya malam kota Delhi menuju kota Jaipur, ibukota propinsi Rajasthan, India. Kemacetan diiringi suara klakson membabi buta terdiam dalam dekapan dingin sang malam. Keheningan jalan yang ditawarkan tak hanya membuat kami terlelap juga melipat waktu perjalanan.

Tanah Rajasthan yang berpasir berkilau terang tatkala mentari menyinari Bumi. Bebatuan cadas dan pepohonan perdu membungkus serak perbukitan. Geliat pagi kota Metropolitan berpenduduk 4 juta jiwa menunjukkan pesonanya.

Lelaki berpakaian tradisional putih mengenakan penutupan kepala warna warni yang dikenal dengan Turban. Wanitanya mengenakan rok dan baju  warna ngejreng berjalan tersipu malu, menutup wajah dengan selendang menerawang. Nuansa tradisional negeri padang pasir kental terasa tatkala pedagang sayur mayur berjualan diatas gerobak sederhana yang ditarik oleh seekor unta. Daya tarik kehidupan tradisional masyarakat Rajasthan ini menjadi potret kehidupan masyarakat India di mata dunia.

Daya pikat artistik aristektur Amer Fort
Amer atau Amber fort dibangun diatap bukit Elang. Istana didirikan oleh Maharaja Man Sing I. Beliau sendiri adalah seorang Raja dari Amber. Terhampar danau Maota di kaki bukit dengan sebuah taman ditengahnya.

Kami melewati liukkan tangga tangga landai menuju istana diatas bukit ini. Tak terasa lelah karena didampingi panorama istana nan gagah dikelilingi perbukitan dimahkotai tembok benteng. Sesekali kawanan gajah melintas membawa rombongan wisatawan mancanegara.
Menebar pandang ke seluruh bagian dalam istana yang dibangun pada tahun 1550 ini seolah terlempar ke masa lalu. Dimana saya berdiri setelah melewati gerbang Matahari adalah tempat para prajurit istana berkumpul. Senjata canon dipajang di pelataran terbuka nan luas dikelilingi deretan tembok tebal berhias kubah kecil diatasnya.

Bagian istana lain mengayomi sebuah bangunan mirip pendopo disanggah dengan puluhan pilar. Dikenal sebagai Diwan-I-am berfungsi sebagai tempat bermusyawarah antara raja dan masyarakat hingga perayaan. Bersinggungan dengan Diwan-I-am terdapat ruangan memanjang yang digunakan sebagai kantor administrasi kerajaan.

Ganesha Pol yakni pintu gerbang berlantai dua berdesign artistik khas Rajasthan mengajak kami melewati ruangan beratapkan langit langit penuh dengan lukisan. Kemudian mata ini disegarkan dengan bagian istana dengan taman cantik ditengahnya. Taman Mughal ini dibuat dengan bentuk bintang ditengahnya dan dikelilingi taman berbentuk persegi, melambangkan keharmonisan antar umat beragama.

Berdekatan dengan taman Mughal tedapat Shees Mahal yang berarti Istana kaca. Keseluruhan Istana dihiasi oleh mosaik bermotif, kaca berwarna dan cermin mulai dari lantai, tembok hingga ke langit-langit. Untuk mengamati efek cermin ini adalah ketika satu lilin dinyalakan refleksinya akan menyebar keseluruh ruangan, menciptakan sebuah gemerlap keindahan istana yang menakjubkan.

Pembangunan Amer rort memakan waktu hingga 64 tahunnya lamanya hingga nampak megah seperti ini. Selain Taj Mahal, Amer fort yang masuk dalam warisan dunia UNESCO ini juga menjadi tempat favourit wisatawan mancanegara. Sekitar 5000 wisatawan berkunjung setiap harinya.

Jal Mahal, Istana di tengah Danau
Jal Mahal berarti istana air. Dibangun pada abad ke 18 Oleh Maharaja Jai Sing I. Istana dahulunya digunakan untuk beristirahat oleh raja dan keluarga ketika sedang berburu. 
Arsitektur istana memadukan gaya Rajput dan Mughal. Rajput sendiri merupakan gaya arsitektur Rajasthan. Sedangkan Mughal, merupakan gaya arsitektur Islami yang memadukan gaya Persia dan India.

Dahulunya dilokasi danau ini terjadi depresi air secara alami. Terjadi kekeringan yang panjang. Bencana kelaparan terjadi akibat kekurangan air. Para penguasa Jaipur membangun bendungan disekitar danau untuk memenuhi kebutuhan air bagi penduduk.

Perluasan danau menyentuh hingga Jal Mahal. Mengakibatkan 4 lantai dibawahnya terendam air. Dan hanya bagian atas yang tersisa. Demi alasan keselamatan dan menjaga kekuatan struktur bangunan, wisatawan tidak diizinkan menapakkan kaki kedalam istana.

Meski tak bisa melihat istana lebih dekat, kami tetap menikmati pesonanya. Daya tarik  alam disekitar berupa perbukitan dimahkotai kuil, benteng dan istana diatapnya  sedangkan sisi lain kita bisa melihat hiruk pikuk keramaian kota Jaipur.

City Palace dan Legenda Pink City
City Palace berada di jantung kota Jaipur. Merupakan komplek istana tempat tinggal keluarga bangsawan kerajaan Jaipur hingga saat ini. Salah satu keluarga kerajaan terkaya di India.

Komplek istana didirikan oleh Sawai Raja Sing II pada tahun 1729. Mengayomi sederet istana dan bangunan yang memadukan arsitektur Rajasthani, Mughal dan juga bergaya Eropa. Selain megah, keunikan city palace adalah hampir keseluruhan bangunan istana dipoles warna merah muda.

Untuk menyambut kedatangan pangeran Wales dari Inggris di tahun 1876 keseluruhan istana dicat warna merah muda. Bukan hanya komplek istana bahkan sebagian besar kota dan jalan dicat warna merah muda hingga kota Jaipur dijuluki Pink city.

Didalam istana  terdapat sebuah peralatan perak murni besar yang bentuknya mirip dengan teko dan masuk dalam Guinness Book of World Records sebagai The world's largest sterling silver vessels. Teko ini dahulunya digunakan untuk membawa air sungai Gangga untuk diminum oleh Maharaja Sawai Madho Sing selama layatannya ke Inggris di tahun 1901.

Tak hanya menyuguhkan barang barang unik dan sederet istana megah dengan arsitektur menawan serta penjaga dengan pakaian khas Rajasthan, dalam komplek istana wisatawan juga bisa mengunjungi kuil, museum, galeri seni, kostum dan foto keluarga kerajaan, kendaraan keluarga kerajaan, peralatan senjata, menghias tangan dengan mehndi dan juga berbelanja di pertokoan di kompleks istana.

Hawa Mahal, Istana seribu jendela
Terakhir kami bekunjung ke Hawa mahal yang berarti Istana angin. Dinamakan demikian karena terdapat dinding bagian luar istana yang sangat tinggi dengan puluhan jendela. Digunakan permaisuri dan para pekerja wanita kerajaan untuk melihat festival di jalanan atau mengamati kehidupan sehari hari dijalan ini tanpa terlihat dari luar. Hal ini dikarenakan para perempuan kerajaan harus mematuhi aturan “purdah” yakni tidak boleh menampakkan wajahnya didepan khalayak umum.

Hawa Mahal Dibangun pada taun 1799 Oleh Maharaja Sawai Pratap Sing. Jendela ini dirancang menyerupai mahkota Dewa Krisna, Dewa Agama Hindu. Terdiri atas 5 lantai dilengkapi dengan 953 jendela kecil dikenal dengan nama Jharokhas dengan detail yang rumit hingga nampak seperti sarang lebah. Jendela ini tak hanya berfungsi sebagai sirkulasi udara juga memiliki efek pendingin seperti AC.

Setelah puas menjelajah deretan istana, waktunya berbelanja. Kebetulan, letak Hawa Mahal berdampingan dengan pasar seni. Disini banyak dijumpai pernak pernik khas Rajasthan dan India. Mulai sandal ala Aladdin, Turban, baju dengan hiasan kaca, rok, sarung bantal, sprei, hiasan dinding semuanya dijual dengan harga bersahabat.



Artikel ini pernah tayang di Rubrik Perjalanan  majalah Ummi edisi Juli 2017


`Perang Dingin` Di Lembah Gulmarg, Kashmir

$
0
0
Himalaya


Nanga Parbat dijuluki killer mountain merupakan bagian dari monster angkuh Himalaya yang sering menggoda angan pendaki untuk menapakinya dan kemudian mati dalam pangkuannya



Putih membungkus bumi. Menjulang hutan pinus yang nampak bagaikan tumbuh diatas pot pot jumbo bertanah salju. Begitu tebalnya es hingga membentuk sebuah ‘dinding’ pembatas jalan.

Dingin menyergap. Udara segar dari balik jendela yang menemani perjalanan kami dari kota Srinagar berubah menjadi beku. Menghadirkan uap dingin dalam setiap hembusan nafas.

‘Two days back it was heavy snow fall here’ ucap pak sopir sambil menunjuk tumpukkan salju disisi jalan.

2 hari yang lalu? Itu berarti hari dimana kami masih `terdampar` di kota Jammu sebelum akhirnya sampai ke Kashmir. Dan di hari berikutnya, ketika akhirnya sampai di Srinagar hari hari dipenuhi dengan kabut dan rintik hujan.

Benarlah apa yang dikatakan oleh bapak pemilik hotel ketika saya bersama keluarga jalan jalan ke Manali, Himachal Pradesh. Waktu itu kami sengaja stay di Manali lebih lama untuk menanti snowfall. Bapak pemilik hotel bercerita, jika hari cerah seperti ini kemungkinan tidak ada snowfall. Pertanda akan hadirnya snowfall jika kota diselimuti kabut beberapa hari. Kabut menjadi tanda  datangnya snowfall atau sudah mulai jatuh di daerah pegunungan atau dataran yang lebih tinggi.

Gulmarg Kashmir

Fresh snowfall, tak salah jika semua terlihat nampak putih. Bersih seperti kapas. Jalanan berair dan licin. Roda kendaraan berjalan lambat menanjaki jalanan membebat gunung yang menghantarkan kami menuju Gulmarg.

Gulmarg berada di distric Baramullah. Lembah yang berjarak 56 KM dari kota Srinagar merupakan salah satu daya tarik wisata yang populer di Kashmir untuk bermain ski. Sebuah lanskap perbukitan dalam pangkuan rantai pegunungan Pir Panjal yang merupakan bagian dari pegunungan Himalaya.

Gulmarg berasal dari kata Gaurimag. Panggilan ini oleh para penggembala setempat ditujukan untuk menghormati Dewi Parvati, dewi umat agama Hindu.

Pada abad ke 16, Gaurimag diubah nama menjadi Gulmarg oleh Sultan Yusuf shah dari dinasty Chak. Gulmarg sendiri berarti meadow of flower atau padang rumput bunga. Disebut dimikian karena ketika musim semi tiba, bunga bunga bermekaran dengan semarak membungkus lembah.

Dimasa kejayaan kekaisaran Mughal, Jahangir kaisar yang berkuasa kala ini mengambil 21 varietas bunga yang ada disini untuk ditanam di taman Mughal. Jahangir adalah ayah dari Shah Jahan, sang pendiri Taj Mahal.

Teringat ketika pertama kali datang ke Gulmarg bersama teman teman dipertengahan musim panas. Semua nampak hijau berseri dalam payung langit biru. Sungai mengalirkan air bening dari lelehan glacier diatas pegunungan. Sungai meliuk cantik membelah hutan pinus. Bunga bunga cantik aneka warna mekar dengan bahagia. Membuat kami sering berhenti di beberapa spot untuk berfoto manja.Akibat kebanyakan foto hingga lupa diri hingga kami tersesat di kamp tentara Kashmir.

Hari ini sangat berbeda, rasanya tak ingin keluar dari mobil sama sekali, dinginnya sungguh menusuki kulit. Kami hanya memndangi hamparan putih berpayung pohon pinus dari dalam mobil hingga roda kendaraan berhenti di tanah lapang di kawasan Gulmarg. Dan selanjutnya berjalan kaki menuju gondola station.

Saya dan Najin berjalan lebih dulu, sementara mbak Andri berjalan lambat karena tak kuat dengan suhu dingin. Tidak mudah memang, selain dingin jalanan juga super licin. Ditambah lagi becek disana sini.

Gulmarg sendiri adalah sebuah lembah berbentuk melengkung mirip sebuah cangkir di rantai pegunungan Phir Panjal. Berada diketinggian 2658 dari permukaan tanah. Pada zaman kolonialisme Inggris, Gulmagh menjadi tempat favourite melarikan diri dari rasa gerah kala musim panas menjamah India.

Dimusim panas, Gulmarg menjadi tanah lapang berbungkus rerumputan hijau. Tempat yang cocok untuk berburu dan bermain golf. Menjadikan Gulmarg sebagai landscape bermain golf tertinggi di dunia.

Sesampainya di gondola station, saya mengantri untuk memesan tiket untuk kami bertiga. Kami beli tiket on spot. Tiket gondola juga dijual online.

Tanpa pembelian online memang butuh mental extra. Gimana tidak, orang india yang sulit untuk diajak disiplin dan mengantri, membuat saya harus berdesak desak dengan mereka. Nggak laki laki atau perempuan sak enak udele nyerondol ke depan. Belum lagi kelakukan para calo yang seolah `menguasai`.

Sudah terlalu lama mengecap kehidupan di India, saya tak lagi jinak dan serba mengalah seperti dulu. Liar mata ini menatap kejam pada seorang lelaki yang dengan seenaknya nyrondol dengan pembelian tiket yang banyak. Protes saya dengan tatapan mata yang tambah kejam dan menyuruh dia minggir ke belakang. Rasanya pingin nelan tuh orang bulat bulat, apalagi saya melihat mbak Andri dan Najin kedinginan menunggu.

Gondola atau cable car alias kereta gantung ini merupakan fasilitas yang ada di kawasan wisata Gulmarg untuk menghantarkan wisatawan ke area ski di atas pegunungngan. Ada dua fase atau ketinggian yang ditawarkan yakni fase 1 dan fase 2.

Sebenarnya di akhir musim dingin, jika ingin menikmati hamparan salju tebal, nggak usah naik keatas, diarea bawah sudah menghampar luas sekali salju tebal. Lebih luas malahan. Masih putih bersih dan juga banyak permainan salju yang ditawarkan .

Hanya saja menatap keindahan dari ketinggian memberi sensasi yang berbeda. Pemandangan yang ditawarkan bikin berdetak kagum. Semakin ketas semakin membuat detuk jantung berdebar lebih kencang. Sekencang ketemu mantan :) halah!

Waktu pertama kali kesini saya hanya menjajal sampai fase 1. Yakni hingga Kangdoori station yang berada di ketinggian 3080 meter dari atas permukaan tanah. Lokasi ini bentuknya melengkung sepeti mangkok. Banyak aneka permainan ditawarkan dan juga restoran disini.

Kali kedua ini saya menjajal naik gondola hingga ke fase 2. Mendekati puncak Apharwat di ketinggian 3950 Meter. Puncaknya berada di ketinggian 4267 meter. Lumayan, kagak pakai ngos ngosan trekking, cukup duduk cantik dalam gondola.

Untuk menuju ke fase 2 saya harus merogoh kocek lebih dalam. Jika sampai fase 1 dikenakan biaya 600 rupees saja, maka untuk sampai ke puncak dikenakan biaya 1800 Rupees.

Tiket sudah berada di genggaman. Gondola berjalan lambat. Pohon pinus tinggi menjulang nampak sama tinggi di sebelah. Semakin lama semakin tinggi. Dan akhirnya pohon pinus yang menjulang berada di bawah kaki kami.

Menatap ke bawah rasanya semriwing trecep trecep. Lumayan tinggi. Dibawah terlihat rumah rumah tradisional Khasmir yang seperti kita lihat dalam film Highway.

Salju tebal membungkus rumah rumah tersebut. Sepertinya di musim dingin rumah tersebut tidak ditinggali. Sesekali nampak jejak kaki dan tak jauh nampak seseorang berjalan entah kemana. Mungkin menuju Khilanmargh, tempat wisata yang berdekatan dengan Gulmarg.

Gulmarg Kashmir

Gondola berhenti di fase 1. Kami yang membawa tiket hingga ke fase 2 diminta untuk tidak keluar station dan langsung menuju station berikutnya. Kami turun dan segera berganti dengan kabin gondola lainnya.

Dari bawah nampak lumayan banyak wisatawan, bermain skyboarding, motor hingga prosotan. Warung warung berjejer. Kursi kursi gantung untuk bermain ski nampak tak bertuan dan tak terpakai.

Semakin keatas rasa ngeri dan begidik langsung menyelimuti. Tinggi sekali. Tower tower penyangga gondola diatas sana nampak kecil. Tanpa tahu dimana puncaknya karena terlalu kecil dan berselimut kabut. Tiang tiang bagaikan semut yang merayapi gunungan gula pasir.

Ada setidaknya 18 tower yang harus kami lewati untuk menuju puncak. Gondola yang berada di Gulmarg ini merupakan salah satu gondola tertinggi di Asia. Menggapai hingga mendekati puncak Apharwat.

How to go to gulmarg Kashmir

Gulmarg Kashmir

Kabut menyergap. Sunyi. Dingin. Tak ada lagi pepopohon pinus. Semua yang dibawah sana nampak bagaikan noktah noktah kecil diatas karpet putih.

Gondola berhenti sejenak. Tegang. Seolah kami bergelantungan diatas langit dan akan terjatuh. Why it`s stop Ammy? tanya Najin menambah suasana tegang menjadi tegang lagi. I don’t know yaar, we just stop for a while. Saya yakinkan dia semua baik baik saja. Dalam hati saya berkata, Ya Allah semoga kami tidak terjebak disini. Takut banget!.

Alhamdullilah, gondola mulai berjalan lagi. Daratan semakin jauh. Teras pegunungan nampak landai 45 derajat. Dan tiba tiba … gondola berhenti lagi. Kali ini lebih lama. Bergerak gerak. Berayun ayun. Wis mbuh!

`What happend Ammy?` kekhawatiran terpancar diwajah Najin. Saya yang tadinya tenang, jadi sedikit gundah gulana. Saya bilang sama dia semua baik baik saja, kabin berhenti karena distatiun atas sana ada pergantian cabin, ada orang masuk gondola untuk turun kembali. Ooohh ucap Najin dengan sedikit lega. Semakin keatas, kabut yang mengepung sedikit hilang. Terlihat dikejauhan rantai pegunungan Phir panjal yang membentang luas tak berujung. Terlihat putih dan daratan nampak seperti biru tua kehitaman.

Sampai diatas, langit terlihat cerah dalam payung langit biru. Awan putih bersih senada dengan salju yang membungkus bumi. Pemandangan mendebarkan terserak disana, menatap Nanga Pharbat dan Harmukh moutain yang berada jauh di negeri tetangga, Pakistan. Nanga Parbat merupakan 9 dari 10 gunung tertinggi di dunia.

Gulmarg Kashmir

Nanga Parbat dijuluki killer mountain merupakan bagian dari monster angkuh Himalaya yang sering menggoda angan pendaki untuk menapakinya dan kemudian mati dalam pangkuannya. Mungkin, saya adalah salah satu anak manusia yang tergoda untuk menjamahnya tapi tidak untuk menaklukannya.

Gulmarg berada di perbatasan antara India dengan Pakistan, bukan hal yang mengejutkan jika disini banyak dijumpai camp tentara. Bahkan diatas ketinggian ini, di puncak Apaharwat ada satu pos penjagaan.

Nggak bayangin betapa dinginnya harus berjaga disini siang dan malam. Rasa dingin yang tak hanya menampar kulit tapi juga menamparkan hati hingga menghantarkan diri hingga mati. Daerah bekas konflik ini terlalu riskan baik penyerangan atau longsoran salju. Terdapat garis merah disana yang tak boleh dilewati oleh wisatawan. Sementara tentara terus mengawasai keselamatan para wisatawan.

Dinginnya sungguh Naudzhubillah. Angin bertiup lirih tapi dinginnya lumayan membuat gendang telinga terasa budek. Dua bule dengan lincahnya bermain snow boarding. Astaga, nggak bayangin berseluncur dari ketinggiaan nan ‘nuncek’ 45 derajat seperti ini menuju kebawah. Salah langkah bisa bisa langsung nyungsep tak bernyawa. 

Sebenarnya gondola dibangun untuk bermain ski. Tapi jarang yang bermain ski. Lebih banyak yang bermain salju dan makan sambil menikmati pemandangan sekitar yang ditawarkan.
Gulmarg Kashmir

Kashmir people


Gulmarg Kashmir


Asik bermain dan berfoto, tiba tiba mbak Andri kepalanya terasa pusing. Begitu pula Najin, dia bilang badannya terasa pegal, pusing dan mual. Rasanya pingin muntah.

Duh, Gusti. Takut mereka berdua terserang AMS karena memang di ketinggian seperti ini oksigen menipis. Saya gegas ajak mereka berjalan menuju Gondola untuk turun kembali. Berharap semoga mereka baik baik saja. Untung saja, saya nggak perlu antri menuju ke bawah. Dalam cabin car mereka masih pusing tapi sedikit baikan.

Dan seperti semula, cabin car berhenti di tengah perjalanan. Bergelantungan di langit. Bergoyang goyang. Berayun ayun. Bikin tegang lagi. Tapi tak setegang diawal tadi karena kami tahu gondola akan berjalan kembali. Lagian didalam gondola kami tak lagi sendiri, ada dua cowok turis India dan bapak tua asli dari Kashmir.

Sesampainya di Fase 1, mereka merasa lebih baikan. Saya ajak najin untuk bermain main disini. Makan jagung kukus, gorengan dan juga mie di deretan restoran. Gorengan hangat menemani kami, enak luar biasa.

Kami bermain di sini hingga waktu mengakhirinya. Kawasan wisata Gulmarg ditutup di sore hari. Perjalanan kembali menuju Srinagar ditemani lembayung senja beristirahat di ufuk barat.




Meneguk Segudang Manfaat Dalam Segelas Kopi Biji Kurma

$
0
0
Manfaat Kopi Biji Kurma


Kopi terbuat dari biji kurma ini mengandung natural energy boost, tidak mengandung kafein dan banyak khasiatnya

`Dig dug dig dug dig dug …` suara detak jantung terdengar jelas di telinga. Malam yang sunyi berselimut dingin membuat detak jantung makin nyaring terdengar. Berirama dengan tarian tangan diatas keyboard mengisi lembar putih microsoft word dengan ratusan kata.

Seteguk kopi menghangatkan tenggorokan untuk menepis kantuk. Tak hanya mata yang mulai kantuk tapi otak juga mulai suntuk. Tapi deadline tulisan harus segera terselesaikan.

Semakin lama, irama detak jantung semakin menggila. Memang, kopi bukanlah minuman yang bersahabat dengan jantung saya. Entah mengapa setiap kali meneguknya, jantung berdetak lebih kencang terkadang ditemani rasa mual. Terkadang badan ikut gemetar. Tapi apa mau dikata, kopi membantu mejanggal mata untuk tetep melek dan menyelesaikan pekerjaan.

Selain untuk menjanggal mata, saya memang suka banget rasa dan juga aroma kopi. Bagi saya aroma kopi itu begitu sexy dan menghantarkan semangat. Makanya, godaan itu membuat saya tetep nyruput kopi meski sering membuat jantung sata berdetak lebih kencang. Apalagi kalau sudah niat melekan buat nyelesaikan beberapa pekerjaan. Hmmm so pasti …aroma kopi menemani.

Mencoba berbagai macam kopi yang cocok buat tubuh saya. Ada beberapa merk kopi dipasaran yang cocok dengan kondisi tubuh saya. meski terkadang masih membuat mual.

Sampai suatu ketika saya berkenalan dengan Kopi Biji Kurma. Awal mengetahui Kopi biji kurma, saya mengernyitkan dahi, emang bisa? Bisa banget. Lebih sehat malahan. Jadi ternyata selama berabad lamanya di negara Arab biji kurma digunakan sebagai obat herbal. Yakni dengan cara mengeringkannya kemudian dibuat serbuk biji kurma. Terinspirasi dari kebiasaan orang arab terciptalah sebuah cara asyik menikmati biji kurma yakni dengan mengubahnya menjadi kopi  

Awalnya, saya pikir bakalan sama aja dengan kopi lainnya. Pertama kali menyeduh, aroma segar buah kurma berpadu dengan aroma sexy kopi menguar diudara. Aromanya mengalirkan semangat dan energy kedalam otak.

Warnanya sedikit mild dari kopi biasanya. Hitam kecoklatan dan tidak terlalu pekat.

Saya sruput pelan pelan, sambil menikmati aromanya yang khas ... hmm rasanya unik dan khas. Rasanya lebih ringan dari kopi biasanya, jadi lebih nyaman di tenggorokan. Tidak terlalu pahit. Rasa kopinya berpadu sempurna dengan manis dan segarnya kurma. Ada sedikit rasa masam segar. Tapi bukan kayak masam atau kecutnya jeruk gitu, bukan. Yang ini terasa unik dan enak dalam mulut.

Setelah nyruput kopi biji kurma, saya terhening sejenak. Menunggu pemompa darah apakah berdetak lebih kencang. Ternyata tidak, adem ayem saja. Nggak bikin mual juga. Alhamdulilah.

Kopi Biji Kurma

Dalam Al Quran banyak dijelaskan manfaat akan buah kurma. Begitu banyak Khasiat Kurma hingga disunnahkan sebagai menu berbuka puasa. Karena memang kurma dikenal sebagai energy boost natural alias penambah energi secara instan dan natural. Ternyata, Manfaat kurma tak hanya pada daging buahnya saja tapi juga pada bijinya.

Caffeine Free. Kopi Biji Kurma tidak mengandung caffein sehingga aman dikonsumsi tiap hari. Jadi, kopi biji kurma bisa menjadi alternatif sempurna pengganti kopi yang biasa kita konsumsi setiap harinya.


Antioxidants. Kopi biji kurma mengandung antioxidants yang berfungsi untuk menangkal radikal bebas yang masuk kedalam tubuh. Melancarkan peredaran darah sehingga bagus untuk kesehatan jantung. Antioxidants yang dikandungnya juga membantu menstimulasi pengurangan LDL atau kolesterol jahat dalam sel arteri. Tak hanya itu saja, antioxidants yang terkandung dalam biji kurma juga bagus untuk kecantikan.

Non Acidic and Glutee-Free. Kopi Biji kurma tidak membuat perut kembung meski dikonsumsi sebelum makan. Justru kopi biji kurma memiliki manfaat untuk mengusir masuk angin dan juga perut kembung.

Energy Boost. Dalam satu biji kurma mengandung banyak mineral, ions dan vitamins sehingga mampu mengembalikan energy tubuh secara instan. Mengendorkan saraf yang tegang. Meningkatkan stamina. Membuat badan bugar kembali dan tidak ngantuk.

Selain dapat mengusir rasa kantuk, ternyata kopi biji kurma juga memiliki sederet manfaat dan khasiat. Berikut manfaat Kopi Biji Kurma

  • Membantu menyembuhkan kencing manis
  • Menurunkan darah tinggi
  • Menyembuhkan asam urat
  • Mencegah anemia
  • Mencegah stroke
  • Menyembuhkan lemah syahwat
  • Membantu mengobati kanker, keputihan dan gatal
  • Mengatasi sakit kepala, pusing dan migrane
  • Melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit
  • Membantu menyembuhkan kanker, keputihan dan gatal gatal.


Untuk mengubah biji kurma menjadi kopi ada beberapa tahapan proses pengolahan. Pertama dibersihkan, dikeringkan kemudian disangrai dan terakhir diblender hingga menjadi bubuk kopi.

Nah, daripada harus mengumpulkan biji kurma dan belum tentu higinis, Kobiku Kopi Biji Kurma menghadirkan packed kopi biji kurma yang higines dan ekonomis. 100 % terbuat dari biji kurma, tanpa tambahan apapun. Higines karena Kobiku Kopi Biji Kurma didapat dari perusahan pembuat coklat dan sari madu kurma dengan kualitas biji kurma yang bagus. Menjadikan Kobiku Kopi Biji Kurma menguarkan aroma yang menggoda langit langit indera penciuman dan memanjakan mulut dengan rasa kopi yang lembut.

The Best Date Seeds Coffe

Satu packed Kopi biji kurma seberat 150 gram dijual dengan harga Rp. 19.500. Harga kopi biji kurma ini lebih bersabahat dari harga dipasaran karena Kobiku ingin mengajak gaya hidup lebih sehat dalam masyarakat. Jika tertarik untuk mencoba Kobiku Kopi Biji Kurma silahkan order disini. Jika tertarik untuk menjadi reseller, tersedia harga khusus jika membeli dalam jumlah tertentu.

Satu packed Kobiku bisa digunakan untuk 6-9 cangkir kopi, tergantung selera. Cara menyeduh kopi biji kurma sama dengan menyeduh kopi pada umumnya yaitu dengan mencampurkan satu sendok teh kobiku dengan satu sendok teh gula. Dengan perbandingan 1:1.

Saya sendiri lebih suka mengganti gula dengan susu kental manis. Tapi jika kamu memiliki penyakit diabetes, disarankan menggantinya dengan pemanis yang lebih menyehatkan atau lebih baik lagi menggunakan sari kurma.

Alhamdullilah, sekarang saya bisa menikmati kopi lagi tanpa worry. Baik sebagai teman penyemangat menulis dimalam hari atau sebagai energy boost memulai hari.

Kobiku Kopi Biji Kurma menghadirkan kopi biji kurma dengan rasa yang gurih, lebih bernutrisi, natural dan juga sebagai pengganti biji kopi untuk mendorong gaya hidup yang lebih sehat.


Referensi
Khasiat.co.id
Healthbenefitstimes.com
Dateseedcoffe.com

How To Create Video Stories With Smartphone?

$
0
0
WorkShop Videography with Smartphone

Bikin Video atau nge vlog cukup dengan smartphone aja, hasilnya sudah bagus kokpernyataan yang seringkali seliweran di timelime sosial media itu membuat saya mengenyitkan dahi. Bukan anti mainstream sih tapi posisi saya justru sebaliknya, belum memiliki smartphone yang mumpuni untuk merekam video.

Selama ini untuk fotografi, vlog di youtube, videography travelling atau food tutorial yang tayang di NET dan juga trans 7 saya `masih` menggunakan kamera DSLR. Bagi saya pribadi, satu alat tempur berupa kamera DSLR bisa untuk fotografi sekaligus videoghraphy terasa ebih efesin, simple dan fokus. Hasil jepretan dan kualitas shoot video lebih bagus. Dan yang paling penting, saya menikmati perjalanan tanpa dipusingkan dengan berbagai macam gadget di tangan.

Meski memiliki banyak kelebihan tapi ada salah satu titik kelemahan ketika menggunakan kamera DLSR, yakni saya harus mentransfer hasil video ke laptop dulu kemudian mengeditnya. Hal ini tentu saja lebih memakan waktu. Apalagi jika yang di shoot adalah video moment, dimana saya harus mengirim file videosecepatnya. Jika tidak, video akan menjadi basi jika ditayangkan di TV.

Nah, suatu ketika saya jalan jalan keTidore, Maluku Utara bersama teman teman blogger, salah satunya adalah Mbak Rien pemiliki blog www.travelerien.com. Kami menyaksikan sederet acara di Festival Tidore. Selama festival berlangsung mbak Rien shoot video seluruh kegiatan dengan menggunakan Smartphonenya. Karena termasuk video momen, video tersebut langsung dia edit dan langsung dikirim ke NET. Semua dilakukan cukup dengan smartphone.

Tak hanya cukup disitu saja, dengan smartphone Mbak Rien bisa langsung share video atau foto di sosial media, hal yang jarang banget saya lakukan.

Selama mengedit video Mbak Rien juga menunjukkan bagaimana mengedit video melalui smartphone. Lebih simple dan cepat. Mbak rien Belajar Videography dari Mas teguh Sudarisman.

Nama beliau tak asing bagi saya pribadi. Meski belum bertatap muka dengan mas Teguh tapi saya sudah mengenalnya melalui email, komen di timeline media sosial atau sekedar menyapa di kotak komen di Blog beliau www.Tgifmag.com. Perkenalan pertama kali dengan beliau dimulai dengan `memalak` beliau untuk berbagi alamat email editor majalah di Indonesia.  

Ya, mas Teguh adalah seorang travel writer handal, tulisan beliau yang segar, mengalir dan enak dibaca telah menghiasi hampir seluruh majalah dan Inflight magazine. Tak jarang saya `nongkrong` di blog beliau untuk membaca sekaligus belajar menulis perjalanan. Dari blog beliaulah, secara autodidak saya belajar bagaimana menulis cerita perjalanan. Pada akhirnya tulisan saya turut menghiasahi majalah, koran dan Inflight magazine.

Selain Travel Writer, mas Teguh juga mendalami dunia Videography. Sering mengadakan Workshop videography dengan smartphone di beberap tempat berbeda.

Alhamdulilah hari sabtu kemarin mas Teguh mengadakan workshop videoghraphy with smartphone di Surabaya. Bahagia dengar workshop tersebut sekaligus sedih karena bagaimana bisa saya mengikuti acara tanpa smartphone yang mumpuni.

Dengan jujur di halaman facebook, saya bilang kepada mas Teguh bahwa saya belum memiliki smartphone yang mumpuni untuk pengambilan video. Masih pakai Smartphone jadul. Mas Teguh yang memilki banyak gadget dengan baik hati meminjami salah satu handphone kepada saya. Jadi, saya ikut smartphone ini dengan modal ‘nggak bondo’ hehehe.


Mengapa Video?

Tak dapat dipungkiri, menonton video lebih menarik ketimbang membaca buku yang cenderung monoton. Terkecuali bagi yang suka membaca, tentu hirupan kertas dengan deeretan kalimat masih terasa begitu sexy dan menggoda. Disini kita ngomongin secara umum, dari anak anak hingga Manula mereka lebih menikmati menonton video. Bahkan belajar dengan menggunakan media visual dipercaya lebih efektif.

Ditambah lagi, tak hanya hampir setiap orang memiliki smartphone yang bisa dibuat shoot video, juga jaringan Internet pun bisa diakses dengan mudah dan juga lebih murah. Membuat video atau vlog banyak diminati hingga menjadi trend tersendiri. Muncullah profesi baru yang digandrungi generasi zaman Now termasuk anak saya, yakni menjadi Youtuber.


Mengapa mengambil Video dengan smartphone?

Karena hampir semua orang memiliki Smartphone yang dilengkapi dengan kamera yang cukup untuk membuat Video. Smartphone selalu dalam genggaman, jadi kapanpun dimanapun kita bisa mengambil video. Nggak harus bawa kamera DLSR kemana mana, kecuali pas lagi travelling.


Lalu, bagaimana teknik dan durasi pengambilan gambar yang bagus?

Creating your Video Stories with Smartphone

Dalam sebuah penelitian menyatakan bahwa rata rata rentang perhatian manusia hanya 8,25 detik. Lebih dari itu orang sudah mulai bosen. Itulah mengapa setiap orang cenderung lebih menikmati dan nggak bosen menonton video. Karena dalam hitungan detik, video menyajikan gambar atau visual yang berbeda.

Jadi, sekali take, record video antara 5 hingga 10 detik. Kurang dari 5 detik itu terlalu cepat. Dan lebih dari 10 detik bakalan bikin bosen. Jadi, shoot sebuah `adegan` atau tempat dari angle yang berbeda. Untuk panjang durasi video itu sendiri, idealnya sekitar 2 - 3 menitan.

Selain durasi , ada tiga prinsip dasar dalam dalam pembuatan video, yakni
1. Steady alias nggak goyang goyang karena bikin penonton pusing
2. Fokus
3. Backsound yang sesuai untuk menunjang video terlihat lebih dramatis.

Biar tetap stabil, dalam workshop ini Mas Teguh menunjukkan beberapa tool penunjang agar hasil video nggak shake. Mulai dari Tripod, monopad dan juga stabilizer. Harganya juga bervariasi mulai dari ratusan hinga jutaan Rupiah. Nah, Jika tidak memiliki perlatan tersebut, ada satu teknik yang bagus dan sering saya gunakan yakni tahan nafas. Dengan menahan nafas, hasil video lebih smooth, no shake.

Teorinya sudah. Sekarang waktunya praktek shoot Video. Acara workshop ini berlangsung di PrimeBiz Hotel Surabaya. Sebagai latihan kami membuat shoot video sederet fasilitas yang ditawarkan oleh PrimeBiz Hotel yang merupakan salah satu bisnis hotel di Surabaya yang letaknya tak jauh dari bandara Juanda.


Awal mula shoot menggunakan smartphone, tangan saya masih `kagok` karena terbiasa shoot menggunakan DLSR. Memegang smartphone terasa lebih ringan, jadi sering shake. Tapi lama kelamaan jadi terbiasa dan fokus. Lebih lega juga karena smartphone memiliki layar yang lebih gede dan jelas.


Video Editing for Android Smartphone

Setelah shoot dilanjutkan dengan proses editing video. Untuk smartphone Android, mas Teguh meyarankan menggunakan Power Director sebagai software editing video. Sebenarnya untuk editing video ada beberapa pilihan software yakni Filmora, Viva, KInmaster dan lain lain. Kenapa Power Director ?

Videography with Smartphone


Dibandingan dengan software editing yang selama ini saya gunakan, Power Director sekilas terlihat `lebih` komplek. Tapi hal ini sebanding dengan tool editing yang ditawarkan. Kita bisa memasukkan intro, penataan multilayer video, pemilihan font, animasi dan masih banyak lagi. Power Director menjawab pertanyaan yang selama ini berlarian dalam otak untuk menghasilkan video yang lebih menarik dan lebih hidup.


Where to Sale or Monetize your Video?

Selain jadi Youtuber dengan mengupload Video di Youtube, kita juga bisa menghasilkan video dengan mengirimkannya ke beberapa channel televisi. Seperti NET Citizen journalist atau di program Cam on Trans 7. Selain televisi, beberapa web seperti Shutterstock juga menerima video dan menjualnya. Hasilnya lumayan lho buat jalan jalan lagi.

How making Channel Video on youtube
Jangan Lupa Subcribe channel EmakMbolang

Setelah Workshop Videoghraphy With Smartphone ini selesai, terpikir oleh saya untuk segera mengupgrade smartphone dan menggunakannya untuk record Video. Bukan untuk menggantikan kamera DLSR tapi sebagai pendamping yang saling bersinergi. Semoga Allah memberikan rezeki yang berkah dan melimpah, Aamiin.

So, Came On and turn your camera on …


Hotel Ibis Style Jemursari Surabaya | Dinamic, Colourfull and Comfortable Business Hotel in Surabaya

$
0
0



Hotel dengan fasilitas lengkap seperti rooftop, swimming pol with bar ini memanjakan lidah dengan menu masakan Jawa Timuran, Asia dan juga International.

Ibarat Tumbu ketemu tutup. Kalau dibahasa `pranciskan` berarti klop alias rezeki emak Solehah. Yap, ketika angan terlintas untuk belajar lebih dalam bagaimana memoto makanan yang bikin ngiler, tetiba saya mendapatkan rezeki untuk mengikuti workshop food Fotografi #IBISFAMILYFOODINSTAGENIC di Hotel Ibis Style Jemursari Surabaya. Dan yang bikin happy, Workshop Food Fotography ini diajari langsung Oleh Inijie, seorang food Fotografer handal Indonesia.

Inti dari Food Fotografi adalah tentang pencahayaan, sebisa mungkin gunakan cahaya alami yakni Matahari. Kemudian pandai memadu padankan properti yang kita gunakan, gunakan piring warna putih, hitam atau warna alami yang terbuat dari kayu. Dan yang ketiga adalah penataan makanan. Ada berbagai macam tipe penataan makanan, mulai dari yang lurus tertata rapi, diagonal sampai yang beautiful mess, berantakan tapi cantik. Duh! jadi inget India, hehehe.

Penataan dan properti ini sesuaikan dengan tema yang kita inginkan. Misal temanya travelling, gunakan passport, kacamata, koran atau majalah, uang, peta, dll. Dan yang paling penting nih, sering seringlah melihat foto makanan yang bagus dan sesering mungkin mencoba memfoto makanan. Dengan begitu mata indah kamu akan secara perlahan dan pasti akan menunjukkan pesonanya. Maksudnya, mata kita bisa jeli menghadirkan foto makanan yang fotogenic dari balik lensa kamera.

Nah, setelah workshop, saya bersama teman teman berkesempatan mencicipi kenyamanan Hotel Ibis Style Jemursari Surabaya. Siapa sih yang nggak kenal dengan Jaringan Hotel kelas dunia ini. Sesuai dengan namanya Hotel Ibis Style yang berada dalam naungan Accors Hotels ini memiliki design menarik, dinamic dan instagramable di setiap sudutnya. Dijamin nggak boring `jalan jalan` di hotel ini. Fyi, Ibis Style hotel memiliki design berbeda disetiap tempat, lho. Jadi, kalau kamu nginep di Ibis Style di kota lain, indera penglihatan kamu bakal dimanjakan dengan design yang berbeda, colourfull tentu saja dinamis.


Kamar hotel yang luas dan nyaman

Hotel Ibis Style Jemursari Surabaya merupakan hotel bintang 3 plus yang menyediakan132 kamar dengan dua tipe kamar yakni Standart Room dan Junior Suite Room. Setiap kamar memiliki ruangan yang cukup luas. Dilengkap dengan LCD TV 32 Inch dengan puluhan channel dalam dan luar negeri, kulkas mini, safety box dan tentu saja Free Wifi. Kamar mandi dengan standing shower dan hairdryer. Standart room harga permalam sekitar Rp 600.00 an.

Untuk Junior Suite Room dengan harga Rp. 1.200.000 per malam ini, selain lebih luas lagi ruangannya, kamar ini juga terasa lebih homie karena dilengkapi dengan ruang `tamu` tersendiri lengkap dengan karpet tebal, sofa panjang nan nyaman dan LCD TV. Kalau bawa anak anak, mereka bakalan betah dan nyaman serasa dirumah sendiri. Fasilitas lengkap hotel Ibks Style Jemursari Surabaya cek di Video berikut :



Fasilitas Hotel Ibis Style Jemursari Surabaya super lengkap

Musholla

Terdapat Mushola di lantai dua yang berdekatan dengan meeting room. Musholla dengan ruang shalat laki laki dan perempuan dibuat terpisah. Dilengkapi dengan tempat wudhu yang bersih dan tempat duduk untuk melepas sepatu. Untuk kaum hawa nggak usah khawatir, tersedia mukena yang senantiasa harum dan bersih.

Gym
Untuk kamu yang memiliki gaya hidup sehat dengan berolah raga setiap hari, di Ibis Style Hotel tersedia ruang Gym menghapat ke swimming pool. Dilengkapi dengan peralatan gym yang modern.

Meeting Room



Ibis style hotel Jemursari merupakan salah satu hotel dengan fasilitas meeting room terbanyak di Surabaya. Ada sekitar 10 meeting room dengan fasilitas susunan round table, comfort chair serta audiovisual yang modern. Meeting room bisa menampung hingga 120 orang.

Swimming Pool

Ini adalah fasilitas yang paling saya suka ketika staycation bersama keuarga yakni ada Swimming pool. Nah, Swimming Pool Ibis Style Hotel yang berada di lantai 3 ini kece banget, berdesign memanjang dengan city view. Kamu bisa menikmati sunset terbaik di surabaya dari kolam renang ini. Ditambah lagi, Swimming pool ini berdampingan dengan bar, wow!  bisa party semalaman.



Bar, Restaurant and Rooftop

Fasilitas asyik banget yang ditawarkan Hotel Ibis Style adalah rooftop yang berada di lantai 11. Rooftop dengan city view ini pas banget baik untuk acara formal, arisan, reuni hingga party.

Selain Bar dan Roftop juga ada Streat restaurant yang memiliki indoor dan outdoor area. Suasana tenang dan nyaman. Indoor area dilengkapi dengan deretan jendela dengan pencahayaan yang bagus. Cocok banget buat food fotografi.

Restoran yang digunakan untuk breakfast dan dinner ini menyajikan menu makanan tradisional, Asia dan juga menu International. Menu Jawa Timuran juga dihadirkan disini seperti rujak dan juga rawon.

Best food in perfect place, tempat yang cocok untuk mempraktekkan pelatihan food fotografi hari ini. Hmmm, menu makanan dengan garnish dan penataan yang ciamik berhasil membuat perut kami berdansa. Yippii!, setelah foto foto perut kami dimanjakan dengan aneka menu masakan dalam dan luar negri. Kenyang!







Dengan fasilitas super lengkap dan harga kamar yang ramah ini bikin siapa saja betah dan enggan meninggalkan hotel yang tak terlalu jauh dari bandara Juanda ini. Maunya bobok santai, berkelana rasa hingga berenang dengan semburat jingga mentari di ufuk barat.

Ketika beranjak meninggalkan hotel di tempat parkir yang luas ini saya masih dikejutkan dengan fasilitas hotel yang oke punya, yaitu memiliki dua pintu masuk dari dua ruas jalan yang berbeda, yakni dari Jl. Jemursari dan Jl. Raya kendangsari. Depan, belakang kece!

Selain Ibis Style Jemursari, jaringan Ibis Hotel yang berada dalam naungan Accord hotel ini juga dapat kamu jumpai dibandara dan bebrapa lokasi strategis di jalan protokol di Surabaya. Semuanya memiliki design yang menarik, penuh warna dan dinamis.


Jl. . Raya Jemursari No. 110-112, Surabaya
Phone: (031) 8498999
Instagram: @ibisstylessub




Kepulauan Seribu Destinasi Menarik Untuk Liburan Akhir Tahun

$
0
0
Liburan akhir tahun


Memilih pemesanan  tiket dan hotel sekaligus ternyata lebih hemat

Salju. Satu kata itu terucap dari bibir si kecil, Najin tatkala kami bertanya tentang liburan akhir tahun ketika kami masih tinggal di India. Dikarunia rantai pegunungan Himalaya, India menawarkan banyak tempat yang pas bermain salju berpadu dengan pemandangan nan syahdu.

Kashmir dan Manali menjadi pilihan kami saat itu. Karena jalanan menuju Kahsmir yang tidak menentu, sering terjadi tanah longsor ketika musim dingin tiba, akhirnya kami sekeluarga memilihliburan bersama ke Manali.


Tahun kemarin setelah pindah dan tinggal di Indonesia, banyak hal yang membuat kami tidak `merayakan` liburan akhir tahun. Najin mulai adaptasi dengan sekolah baru. Ibu keluar masuk rumah sakit karena sakit jantung. Banyak rencana perjalanan saya cancel karena memilih bersama ibu dirumah. Sedangkan saya sendiri sibuk menata hidup kembali di Indonesia.

Nyaris kami jarang jalan jalan setahun terakhir. Lebih banyak dirumah. Beberapa rencana jalan jalan gagal terlaksana.*butuhpundak*

Terbiasa jalan jalan kemudian dalam jangka waktu lumayan lama dirumah saja, membuat kami sakau, rindu akan perjalanan bersama. Bahasa kekinian `butuh piknik`. Najin sering menanyakan jadwal liburan sekolah dia. Berlanjut dengan pertanyaan kapan dan kemana kami liburan nanti. Pertanyaan yang lumayan membuat twing twing kepala.

Terakhir liburan bersama keluarga besar di Tulungagaung bulan Juli yang lalu. Bukan liburan sih, ada keluarga Ibu yang menikah. Sekalian piknik bersama keluarga ke pantai, sekaligus mengenang perjalanan bersama Ayah. Melow bercampur happy.


Sampai di pantai Popoh, bukan main senengnya Najin. Bermain main bersama pasir dan berdansa dengan ombak. Sampai sampai nggak mau pulang. Maklum karena dah lama nggak piknik dan juga selama menetap di India kami tinggal di sebelah Utara. Jalan jalannya juga ke Utara, jadi nggak ketemu pantai. Ketemunya gunung dan deretan bangunan kuno dengan sejarah kekaisaran yang menarik untuk dijelajah.

Alhamdulilah liburan akhir tahun ini saya dapat ajakan jalan jalan gratis ke Bawean. Bahagia tentu saja. Sayangnya, jalan jalan ini hanya untuk saya saja. Sedangkan saya ingin sekali liburan ke pantai bersama keluarga.

Bawean, pulau cantik yang masuk dalam administrasi kota Gresik ini seolah menjadi momok tersendiri bagi saya pibadi. Gimana tidak, segudang rencana jalan jalan ke Bawean baik yang biaya sendiri, gratis hingga memenangkan lomba menulis semua gagal terlaksana dengan deretan kejadian yang sungguh emboh. Gusti paringi kulo kesabaran ingkang katah. Aamiin.

Nah, karena kegagalan demi kegagalan (Halah! macam cerita pacaran aja) dan menendang sisi egoisme diri, akhirnya saya berselancar ke internet. Browsing sekaligus merencakanan liburan akhir tahun bersama keluarga.

Pantai menjadi pilihan saya karena Najin pingin main main ke pantai. We need VitaminSea. Kepulauan seribu menjadi destinasi rencana liburan. Kenapa memilih kepuluan Seribu? Selain murah dan banyak atraksi wisata yang ditawarkan juga karena saya ada keperluan ke Jakarta (tetep urusan pekerjaan, hehehe). Dan juga, sudah lama saya tidak berkunjung ke Kepulauan seribu, terakhir kesana tahun 2013 bersama teman teman cewek.

Kepulauan Seribu merupakan sebuah kabupaten administrasi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Wilayahnya meliputi gugusan kepulauan di Teluk Jakarta.
Pusat pemerintahan kabupaten ini terletak di Pulau Pramuka yang mulai difungsikan sebagai pusat pemerintahan kabupaten sejak tahun 2003. Terdapat dua Kecamatan di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu yakni Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan dan Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.
Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan membawahi tiga kelurahan yaitu Kelurahan Pulau Tidung, Kelurahan Pulau Pari, dan Kelurahan Pulau Untung Jawa. Kecamatan Kepulauan Seribu Utara membawahi tiga kelurahan juga yaitu Kelurahan Pulau Kelapa, Kelurahan Pulau Harapan, dan Kelurahan Pulau Panggang. (Info dari Wikipedia).

Seperti biasa, ketika merencanakan liburan secara independen, saya menyusun itinerary, hunting tiket dan hotel sendiri. Saya berselancar ke internet untuk mengecek harga tiket. Maklum liburan akhir tahun bakalan high season, kalau tidak hunting tiket jauh jauh hari keburu harga naik. *elusselusdompet

Traveloka menjadi website andalan memilih tiket pesawat. Kenapa? Karena harga yang ditawarkan adalah harga akhir. Nggak ada hidden cost alias biaya tambahan tersembunyi dan juga pajak yang ujung ujungya bikin harga tiket lebih mahal.

Setelah cek harga tiket, selanjutnya tentu saja mencari hotel yang nyaman sesuai dengan kemampuan dompet dan dekat dengan tempat wisata. Nah, ketika sibuk mencari harga hotel, mata saya tertumpuk dengan penawaran booking tiket+hotel sekaligus. Iseng iseng saya coba fasilitas dari Traveloka ini.

mencari tiket murah


Ternyata setelah coba booking tiket+hotel sebagai 1 paket pemesanan secara langsung harganya lebih murah. Dapat diskon 16 %. Setelah saya scroll pilihan yang ditawarkan dari keatas ke bawah, lumayan ya, ada penawaran paket hingga 20%. Bayangin saja, kalau misal total harga tiket dan hotel senilai 1 juta, kita bisa hemat banyak. Dasar emak emak, perhitungan banget!. Lumayan kan, buat tambahan wisata kuliner atau bisa disimpen buat rencana liburan akan datang. Dan pilihan paling tepat adalah disedekahkan biar perjalanan kita jadi lebih berkah dan bermakna.

liburan akhir tahun bersama traveloka


Dan asyiknya lagi, dalam pemesanan tiket dan hotel secara langsung, kita bisa gonta ganti pilihan pesawat dan hotel sesuai keinginan kita. Tetep lebih hemat. Setelah sreg dengan pilihan, baru deh kita bayar.

Ini yang saya suka dari Traveloka sejak lama yakni tersedia banyak metode pembayaran. Bisa bayar dengan kartu kredit, transfer lewat E-Banking atau ATM, Direct Debit bahkan kita bisa membayarnya secara langsung melalui Alfamart atau Indomaret.

Jadi untuk kamu yang berencana liburan akhir tahun ini, coba deh pesan paket pesawat+hotel Traveloka secara bersamaan, selain mudah dan hemat waktu, harganya juga lebih murah daripada pesan terpisah. Hemat hingga 20% tanpa kode promo apapun.

kepulauan seribu untuk liburan kahir tahun

Semoga rencana liburan akhir tahun ini terlaksana dengan lancar, keluarga kami diberkahi kesehatan dan rezeki yang melimpah. Aamiin.




My Holiday Trip | Kelana Rasa Palembang Bercita Rasa Nendang

$
0
0

Tak hanya pempek yang menjadi favourite orang Indonesia, Palembang juga memiliki sederet kuliner khas dengan cita rasa nendang

Lemak nyo. Bukan, disini saya nggak ngomongin tentang lemak yang selama 3 tahun terakhir membebat tubuh. Ini tentang ungkapan cita rasa lezat ala Wong kito, Palembang.

Yap, Palembang yang dibelah sungai Musi dikenal memiliki kuliner bercitara khas dimana Ikan dominan menjadi bahan utamanya. Tak hanya Pempek yang sudah merajai Nusantara. Kota berjuluk Bumi Sriwijaya ini juga memiliki sederet kuliner yang lemak menjamah lidah dan hati.

Selain ingin menjamah lembutnya pasir dipantai, salah satu keinginan liburan akhir tahun ini adalah berwisata kuliner ke kota yang menjadi Ibukota propinsi Sumatera Selatan. Ntah mengapa, sejak tinggal kembali di Indonesia ada kecenderungan dalam diri untuk datang ke sebuah kota khusus menyantap kuliner khasnya.

Bagi saya pribadi, kuliner khas bukan sekedar santapan tetapi juga ingatan dan kenangan tentang suatu daerah. Nah, berikut kuliner khas Palembang dengan cita rasa nendang yang harus dicoba :

1. Pempek
Saya ingat betul ketika mendarat pertama kali di Indonesia, di Jakarta lebih tepatnya. Kuliner yang pertama kali saya santap adalah pempek. Kuliner berbahan dasar campuran tepung dan ikan ini menjadi pamungkas pelepas rindu akan kuliner Nusantara.

Membelah pempek menjadi irisan lebih kecil. Memastikan setiap irisan tergenang dalam cuko. Kemudian perlahan pempek menyerap cuko menjadi seni tersendiri bagi saya ketika menyantap pempek. Ketika rasa asam, manis dan pedas meledak kedalam mulut, ingatan terbawa merayapi hangatnya salah satu kota tertua di Indonesia ini.

Biasanya saya menyantap pempek siang atau sore hari. Tapi di kota Palembang sendiri, pempek juga disajikan sebagai menu sarapan pagi. Keinginan saya sederhana, sarapan pagi dengan sepiring empek empek hangat sambil menikmati pelukan dingin gunung Dempo.



2. Martabak Har
Martabak dengan sentuhan cita rasa India berhasil membawa ingatan melewati ruang waktu pada kenangan kehidupan saya di negeri Gandhi ini. Siraman kuah curry kaya rasa diatas martabak berisi telur ceplok ini rasanya memang melegenda. Sekaligus menjadi pembeda dengan martabak pada umumnya.

Berbeda dengan curry India yang rasanya kuat banget. Curry martabak Har rasanya lebih mild dan cocok dengan lidah orang Indonesia. Kuah curry spesial terbuat dari racikan bumbu rempah dengan isian daging giling dan kentang. Disandingkan dengan acar dan irisan cabe hijau. Martabak Har ini mengingatkan saya akan kuliner India parataha omelet dicocol dengan Aloo Dhara (Urdu yang berarti kentang daging giling).



3. Tekwan dan Model
Tekwan dan model ini serupa dengan pempek, mengingat bahan dasar adonannya kurang lebih sama. Bedanya Tekwan dengan Model adalah kalau model biasanya berisi tahu. Sebelum disajikan biasanya dipotong potong terlebih dahulu. Sedangkan Tekwan tanpa tahu dan berbentuk bulat bulat mirip dengan bakso ikan goreng.

Berbeda dengan pempek yang dimakan dan di Irop dengan Cuko. Tekwan dan model ini disajikan dalam kuah kaldu. Ditambah pelengkap seperti mie soun, irisan timun dan jamur kuping. Dari beberapa informasi menyebutkan, ada pelengkap berupa irisan bengkuang. Hmmm, pingin cobain model dan tekwan dengan kuah campuran bengkuang sambil menanti sore di tepian sungai Musi.

4. Mie Celor
Dulu, saya pikir mie celor ini bermakna mie telor. Eh, ternyata salah. Celor berarti celup.

Mie kuning berukuran lebih tebal dan kenyal bersamaan dengan tauge dicelupkan kedalam air mendidih dengan menggunakan wadah berlubang lubang seperti saringan. Setelah matang diletakkan kedalam piring saji dan disiram dengan kuah kaldu udang yang kental dan super gurih. Ditambah pelengkap irisan telur.

Penjual mie celor enak bisa kita jumpai di 26 Ilir, dekat dengan jembatan Ampera yang melegenda. Yang menjadi pembeda antara pedagang mie celor yang satu dengan yang lain adalah racikan kuah udang lumat nya. Bisa dibilang, kuah udang menjadi penggedor rasa mie celor itu sendiri.




5. Pindang
Kalau di Jawa pindang identik dengan ikan yang sudah dikukus kemudian dijual di atas besek. Tapi di Palembang, pindang adalah soup asam manis dengan bongkahan ikan didalamnya.

Rasa pindang yang asam dan pedas mirip dengan tom yam Thailand. Jika rasa gurih tom yam berasal dari udang dan cumi cumi, gurihnya pindang Palembang berasal dari Ikan. Biasanya yang dipakai Ikan patin. Rasa segar asam yang dihadirkan dalam soup pindang berasal dari irisan nanas segar atau tomat.

Ternyata pindang Palembang tak hanya terbuat dari Ikan, lho. Ada pindang yang diracik dengan olahan tulang daging atau Iga. Saya mengetahuinya dari almarhumah yang populer dengan kata Makyus, pak Bondan. Saya ingin mencobanya ketika menjejakkan kaki di kota yang bakalan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 nanti.



6. Laksan
Laksan ini juga serupa dengan pempek yang dikukus, hanya saja dia laksan berbentuk lenjeran panjang. Lenjeran kemudian dipotong potong berbentuk oval. Dihidangkan dalam genangan kuah santan berwarna kemerahan dengan aroma authentik. Kuahnya rasanya mirip dengan laksa.

Hal yang menjadi pembeda antara pempek dan laksan, Jika Pempek dihidangan dengan kuah cuko, laksan dihidangkan dalam kuah santan kaya rasa bumbu Nusantara.


7. Lenggang
Seperti saya ulas sebelumnya, Palembang merupakan daerah pesisir yang juga dilewati sungai terpanjang di Sumatra Selatan, sungai Musi. Letak geografis ini membawa pengaruh dengan kuliner Palembang dimana ikan mendominasi.

Seperti halnya dengan Lenggang yang juga merupakan varian pempek yang dibuat dari bahan dasar Ikan. Biasanya yang dipakai adalah ikan gabus.

Proses pembuatan lenggang sedikit berbeda dengan varian pempek lainnya, adonan lenggang dicampur dengan bahan telur kemudian dibakar dalam balutan daun pisang. Lenggang memiliki aroma khas daun yang menambah citarasa lenggang itu sendiri. Seperti halnya pempek, lenggang dinikmati dengan siraman atau cocolan cuko.



8. Durian
Setelah memanjakan lidah dengan makanan pokoknya kini waktunya menikmati hasil perkebunannya. Selain duku, Palembang juga terkenal sebagai penghasil durian yang lemak nian. Kebetulan, durian adalah salah satu buah kesukaan saya. Pingin makan durian Palembang sampek mabok.

9. Tempoyak
Sebenarnya tempoyak ini tak hanya kuliner khas Palembang tapi merupakan makanan khas rumpun Melayu. Seperti Lampung, Bengkulu, Jambi hingga Malaysia. Appetizer berupa sambal ala Palembang dengan rasa tajam ini terbuat dari fermentasi daging durian dicampur dengan garam dan cabe. Dibiarkan selama 3 hingga 5 hari. Dinikmati layaknya sambal dengan rasa masam pedas menyapu lidah.

Aroma tajam dan juga rasanya yang asam membuat sebagian orang menghindarinya. Tapi tidak bagi lidah saya. Tak hanya ingin mencobanya dengan sepiring nasi hangat dielngkapi ikan teri, juga Ingin menikmati masakan yang menggunakan tempoyak sebagai bahan dasanya, seperti tempoyak ikan patin. Seger!
 
Pindang Patin dan tempoyak

10. Es Kacang merah
Tak hanya kuliner dengan bahan dasar ikan, Palembang juga memiliki hidangan penutup yang segar yakni es kacang merah. Minuman kaya protein dan zat besi menggoda lidah dengan rasa manis, segar dengan sentuhan rasa kayu manis.


Klamut klamut nulis atikel ini sambil ngelap iler. Lemak niaaan. Tak hanya kuliner diatas, Palembang masih memiliki kuliner yang endes untuk dicoba. Seperti burgo, lakso, sambal lingkung, kemplang, kerupuk pecah seribu, kue delapan jam, kue lumpang, kue srikaya, lempok durian yang cocok buat dijadikan oleh oleh.

Setelah memuaskan perut, waktunya memanjakan badan. Rencana kelana rasa Palembang ini saya sudah ancang ancang memilih hotel budget yang nyaman dengan fasilitas lengkap. Emang ada? ada dong. Salah satunya adalahRedDoorz Plus Near Palembang Squareyang berada di Jl. Puncak Sekuning No. 1, Bukit Besar, Palembang, 26 Ilir D. I, Palembang. Untuk menikmati hotel dengan fasilitas lengkap saya merogoh kocek nggak sampai Rp. 150.000/malam. Lumayan kan, tidur nyaman dan bisa simpan duit buat kulineran lagi atau bawain sekarung oleh oleh buat keluarga dan tetangga.






RedDoorz ini memang jago banget kasih harga murah dengan segudang fasilitas karena RedDoorz merupakan salah satu brand akomodasi hotel budget dengan standart pelayanan kualitas tinggi yang cocok buat para traveller dan backpaker. RedDoors yang didirikan pada tahun 2015 ini berkembang pesat di Asia tengggara. Dan sudah menyebar luas di berbagai kota di Indonesia, salah satunya adalah kota Palembang.


Kuy ke Palembang!


Sumber foto : www.travelerien.com

Festival Tidore | Ritual Adat Rora Ake Dango

$
0
0

Ritual penyatuan air suci dari masing masing rumah adat yang disaksikan oleh roh para leluhur

Sultan, pemangku adat, bersama masyarakat dalam balutan pakaian putih putih berkumpul di desa adat Gura bunga. Seluruh lampu dipadamkan, terganti oleh temaram deretan obor bambu di malam yang khusyuk. Diringi tiupan, gesekan dan tabuhan alat musik tradisonal, menjadi pertanda dimulainya ritual adat Rora Ake Dango yang disaksikan oleh roh para leluhur.

Selimut dingin gunung Kie Matubu mendekap desa dalam suasana malam nan khidmat. Bagi masyarakat Tidore Kepulaun, Maluku Utara keberadaan Kie Matubu dan desa Gura bunga memiliki arti tersendiri. Bisa dibilang, Kie Matubu yang juga dikenal dengan Kie Marijang adalah jantung, sedangan desa Gura bunga adalah nadi kehidupan masyarakat Tidore.

Sehari sebelum ritual adat Rora Ake Dango berlangsung, saya bersama teman teman blogger serta pemerhati budaya berkunjung ke desa yang berada di pangkuan Kie Matubu. Gura Bunga yang bermakna taman bunga bernuansa asri, bersih dimana bunga bunga tumbuh bahagia.

Desa yang juga dikenal dengan desa diatas awan ini mengayomi lima marga berbeda. Yakni Mahifa, Toduho, Tosofu, Tosofu Malamo, dan Fola Sowohi. Langkah kami terhenti cukup lama di rumah adat (rumah Puji) yang berusia ratusan tahun. Berlantai tanah liat dan berdinding bambu dan Gedhek (anyaman bambu).

Rumah Puji yang dibangun dengan filosofi tersendiri menjadi tempat tinggal Sowohi, ialah orang pilihan yang menjadi pemimpin adat dari masing masing marga. Dan ada satu lagi Sowohi yang ditunjuk untuk memimpin para Sowohi lainnya. Disetiap rumah adat terdapat sebuah kamar khusus dimana hanya Sowohi yang diperbolehkan masuk kedalamnya. Diruangan ini terdapat tempayan berisi air suci dan disinilah Sowohi beribadah serta menjalankan ritual adat khusus.

Keberadaan keenam Sowohi sangat berarti bagi keberlangsungan Kesultanan Tidore. Para sowohi menjadi penghubung antara Kesultanan Tidore dengan roh para leluhur. Istilah khusus disematkan dalam hubungan istimewa tersebut, pemerintahan Hitam ialah kepemimpinan roh para leluhur sedangkan pemerintahan terang atau putih ialah kepemimpinan Kesultananan Tidore.

Desa Diatas Awan Tidore


Kepercayaan yang mengakar sejak awal berdirinya kesultanan inilah yang menjadi titik awal diadakannya ritual Rora Ake Dango malam ini. Sebuah Ritual mengantarkan air suci dari rumah masing masing Sowohi untuk dijadikan satu dalam Dango (bambu). Ritual diselimuti dengan aura mistis ini menjadi pamungkas dimulainya Festival Tidore.

Air suci itu sendiri bersumber dari Kie Matubu yang diambil sehari sebelumnya. Air yang diambil malam menjelang Subuh ini dikenal dengan Prosesi Tagi Kie. Ake (air) kemudian disemayankan di masing masing rumah Puji.

Tetabuhan musik tradisional yang sedari tadi menemani tetiba terhenti. Sunyi. Berganti alunan sendu gesekan alat musik diiringi dengan pembacaan Borero Gosimo (pesan tetuah atau wasiat lelulur). Syair syair penuh makna dan amanah terdengar syahdu, menggiring setiap diri berjalan melintasi waktu, menembus masa lalu, bersapa dengan leluhur.

Berganti tiupan panjang Tahuri menggema ke seluruh desa hingga puncak Kie Matubu. Tiupan alat musik tradisional Maluku yang terbuat dari cangkang hewan ini diartikan sebagai sebuah panggilan.

`Hai Ngofa Se Dano ….….` panggilan lantang tanpa pengeras suara terdengar jelas dari arah Masjid yang bersebelahan dengan tanah lapang dimana ritual Ake Dango ini berlangsung.

Seluruh mata terhipnotis, mengikuti gerak iring iringan pembawa obor yang datang dari salah satu penjuru desa. Didahului oleh Sowohi, diikuti dengan seorang wanita yang membawa air dalam bambu berpenutup kain putih. Berjalan berbaris diikuti oleh keluarga dari marga Sowohi.

Air yang dibawa kemudian dituang kedalam bambu berukuran lebih besar. Bambu yang juga perpenutup kain putih ini dipagari dan dihiasi Janur serta obor. Proses penuangan air disaksikan oleh para Babato adat (pemangku adat).


Tiupan Tahuri terdengar nyaring kembali. Diikuti dengan panggilan lantang memanggil salah satu marga lainya. Iringan iringan datang dari penjuru berbeda. Formasi yang sama, diawali dengan sowohi, diikuti dengan wanita pembawa air dalam bambu dan diikuti barisan keluarga dari marga sowohi.

Diantara keheningan malam syahdu berselimut dingin membuat mata ini terkantuk. Di tengah khidmatnya acara, mbak Annie yang berada disebelah saya tetiba nyeletuk “Tahu nggak yang manggil dari masjid itu sebenarnya 3 orang. 1 orang asli dan diapit 2 orang tak kasat mata “. Glekkk, mata yang terkantuk langsung berbinar 1000 Watt.

Diantara gelapnya malam dengan temaram obor, sulit bagi kami untuk melihat dengan kasat mata. Berbeda dengan mbak Annie yang dianugerahi kelebihan. Antara penarasan dan juga takut, saya meminta Deddy yang juga berada disebelah untuk menge-zoom ke arah masjid dengan kameranya. Tak nampak apapun dalam kamera. Mbak Annie hanya tersenyum. Badan saya merinding mengingat Tidore kepulauan juga dijuluki negeri 1000 Jin.

Ritual Adat Rora Ake Dango
Photo taken by www.papanpelangi.blog

Tiupan dan panggilan yang sama terdengar kembali. Datang satu persatu iring iringan dari marga berbeda hingga keenam air dari rumah Puji yang kawal oleh para Sowohi telah tertuang dan menjadi satu kesatuan dalam bambu.

Air yang disatukan dalam Dango disemayankan semalaman ditempat yang sama. Dijaga oleh perwakilan marga yang dipersenjatai parang dan salawaku. Penjagaan ini dimaksudkan agar Ake Dango tidak mendapat gangguan hingga esok hari.

Tarian dua pemuda Gurabunga yang memiliki kharisma ini menjadi gong terselesaikannya ritual Ake Dango. Diikuti dengan pertunjukkan tarian Kapita oleh 30 pemuda dan anak anak. Dilanjutkan dengan sambutan dari Sultan dan Walikota Tidore. Terakhir, acara ditutup dengan Kabata, seni berbalas pantun diiringi dengan irama tumbukan kayu kedalam lumbung pagi.


Ritual Rora Ake Dango, tarian Kapita, Kabata yang telah berlangsung tak hanya menjadi seni pertunjukkan semata dalam festival Tidore. Hal ini adalah bukti betapa masyarakat Tidore menjunjung tinggi adat, melestarikan budaya sekaligus menjadi simbol keberagaman dalam persatuan.



The Magnificant of City Palace

$
0
0
City Palace

City palace yang menjadi ikon Pink City merupakan tempat tinggal keluarga Maharaja hingga saat ini

Memasuki Jantung kota Jaipur, pemandangan tak biasa tersuguh. Tembok, lekuk  gerbang selamat datang, rumah dan pertokoan didominasi warna senada. Bukan merah muda, melain warna  orange gelap seperti warna batu bata.

Dulu, warna ini menghiasi seluruh wajah kota Jaipur yang menjadi Ibu kota Propinsi Rajasthan, India. Kini banyak hal telah berubah. Meski demikian, denyut nadi nuansa kota tua dengan deretan kisah masih kuat terasa.

Bangunan tua dengan kubah menghitam. Burung dara terbang menghiasi langit kota. Becak tua semrawut. Aroma udara yang khas. Penduduk dengan warna menyala. Semua nampak begitu jadul tapi sedap (eksotik) dipandang mata.

Satu hal yang berkesan dan tak pernah berubah, penduduknya yang ramah. Sangat berbeda dengan kesan kebanyakan kota lain di India yang nampak begitu nyata menggambarkan kerasnya kehidupan negeri semilyar penduduk. Disini waktu seolah berjalan lambat dengan kehidupan yang lebih tenang.

Kota Jaipur yang berpenduduk sekitar 3 juta Jiwa ini didirikan oleh penguasa Amer sekaligus pendiri city palace atau istana kota. Beliau juga terkenal sebagai ahli astronomi. Hal ini bisa dilihat dengan keberadaan Jantar Mantar yakni sekumpulan bangunan arsitektur yang digunakan sebagai petunjuk waktu. Letak city palace bersebelahan dengan Jantar Mantar.

City Palace merupakan kompleks tempat tinggal Maharaja Jaipur. Didirikan oleh Maharaja Sawai Raja Sing II, penguasaAmber Fort. Dikenal sebagai komplek istana tempat tinggal keluarga Maharaja Jaipur hingga saat ini. Mereka adalah salah satu keluarga terkaya di India.

Virendra Pol, nama pintu gerbang kokoh nan tinggi menjulang menjadi langkah pertama memasuki komplek istana yang dibangun pertama kali pada tahun 1729 ini. Dua pintu gerbang lainnya yaitu Udai pol dan Tripoli Gate. Khusus Tripoli Gate digunakan sebagai pintu masuk royal family atau keluarga istana.

Sama seperti kebanyakan istana di India, city palace juga mengayomi sederet istana dengan nama dan fungsinya masing masing. Terdapat Kuil, beberapa halaman dan juga taman.

Mubarak mahal, bagian depan istana berdiri cantik menyambut wisatawan. Bagian istana ini digunakan untuk menerima tamu istana. Mubarak Mahal mengkombinasikan gaya arsitektur Islam, Rajput Dan Eropa.

Berbeda dengan bagian istana disekelilingnya yang memiliki warna merah muda atau warna menyala, Mubarak mahal yang terdiri atas dua lantai ini memiliki warna senada, putih tulang nan kalem. Muka istana dipenuhi dengan detail ukiran kayu yang unik dan rumit. Mubarak mahal saat ini difungsikan sebagai museum yang menyimpan benda benda milik keluarga istana, khususnya kain dan baju kebesaran.

City Palace

Dua penjaga berpakaian khas Rajasthan kombinasi baju warna hitam (ada yang merah) dan celana putih berjaga di pintu gerbang masuk bagian dalam istana. Dilengkapai dengan Turban berwarna cerah. Yang bikin nggak nahan, kumisnya yang melintir. Tampak sangar namun senantiasa mengumbar senyum kepada wisatawan.

Bagian dalam istana berupa courtyard terbuka. Ditengahnya sebuah bangunan  terbuka dengan design deretan lengkung lengkung pintu. Bangunan yang berada tepat ditengah pelataran dikenal dengan nama Dewan-I-aam. Lantainya terbuat dari batu marble dengan motif papan catur. Diatasnya menggantung lampu lampu crystal berukuran besar nan kuno. Kesan mewah begitu terasa.

Dewan-I-aam atau The Hall of public audience ini berfungsi sebagai tempat bermusyawarah. Juga sebagai tempat pertemuan dengan tamu tamu kebesaran juga masyarakat. Dindingnya dihiasi beberapa senjata. Mata saya menatap jeli, terlihat seorang ibu menghias tangan wisatawan dengan mehndi. Cantik. Membuat pikiran melayang teringat kala akan menikah dulu.

Keseluruhan tembok yang mengelilingi dan juga Dewan-I-aam berwarna merah muda. Begitu mencerminkan julukan kota jaipur, yakni Pink City. Ceritanya, untuk menyambut kedatangan pangeran Wales dari Inggris di tahun 1876 keseluruhan istana dicat warna merah muda. Bukan hanya komplek istana bahkan sebagian besar kota dan jalan dicat warna merah muda hingga kota Jaipur dijuluki Pink city.

City Palace

Yang unik disini adalah keberadaan dua bejana berukuran super Jumbo. Terbuat dari perak, berwarna kuning keemasan. Beratnya 340 Kg. Tingginya sekitar 1,6 meter dan bisa menampung hingga 4000 liter air. Hingga Guiness World Record menganugerahi sebagai bejana terbesar di dunia.

Bejana ini dibuat ketika sang Maharaja Sawai Madho Sing II berangkat ke Inggris untuk menghadiri upacara naik tahta Pangeran Edward VII pada tahun 1901. Sebagai seorang umat Hindu yang taat, beliau hanya mengkonsumsi air Ganga untuk minum. Dan takut dosa jika meminum air dari daratan Inggris. Jadi, selama perjalanan dan tinggal di Inggris beliau membawa banyak air Gangga. Oleh karena itu bejana ini sering disebut dengan Gangajelies atau guci air Ganga.

Meninggalkan Dewan-I-aam kami menuju sayap kiri istana. Gate-nya Instagramable banget. Sering digunakan sebagai foto icon city palace. Pintu gerbang nan menjulang dengan lorong yang dipenuhi dengan deretan foto para Maharaja terpajang di dinding.

Lorong ini menghantarkan kami menuju sebuah halaman bagian dalam. Halaman ini dihiasi dengan empat pintu gerbang kecil yang dikenal dengan Ridhi Sidhi Pool.

Keempat pintu gerbang memiliki design unik dengan detail yang rumit. Potongan keramik dan batu berbagai warna dibentuk menjadi satu kesatuan membentuk sebuah design nan cantik seperti bentuk bunga, daun, hewan, berbagai bentuk geometry yang nampak timbul tenggelam dan yang paling unik adalah bentuk burung merak. Tak hanya wisatawan, saya dan keluarga yang jarang sekali narsis dibuat terlena. Foto berbagai gaya disini tiada henti.

Keempat pintu gerbang memiliki design berbeda yang merepresentasikan empat musim di India serta didedikasikan untuk para dewa. Peacock Gate representasi musim gurgur dan didedikasikan untuk Dewa Wisnu. Lotus Gate representasi musim panas dan dedikasikan untuk Dewa Shiva-Parvati. Green Gate representasi dari musim dingin dan didedikasikan untuk Dewa Ganesha. Dan yang terakhir Rose Gate representasi dari musim dingin yang didedikasikan untuk Dewi Devi.


City Palace of jaipur Rajasthan India

Keempat pintu gerbang ini menuju satu istana yakni Chandra Mahal atau Chandra Niwas. Istana dengan tujuh lantai ini digunakan sebagai tempat tinggal keluarga istana saat ini. Dan tertutup untuk khalayak umum. Hanya tamu undangan dan orang orang penting yang bisa memasuki istana ini.

Layaknya istana lain di India, disini terdapat istana yang dikhususkan untuk permaisuri raja, para istri serta pelayan yakni Maharani palace atau istana sang permaisuri (ratu). Konon menurut cerita para istri atau selir sangat setia mendedikasikan dirinya kepada  sang raja dan juga pangeran.

Dedikasi tinggi ini dilihat dari suatu cerita tragis yang pernah ada. Ishwari Sing, putra Jai Sing menolak menghadapi pasukan Marathas dan mengakhiri hidupnya dengan gigitan ular. Ketika acara pembakaran mayat, 21 istrinya dan juga selir melakukan ritual Sati. Yakni meloncat dan membakar diri bersama mayat sang Raja. Tragis!

Terakhir kami menuju sayap kanan istana. Disana terdapat Bhagi khanna yang menyimpan sederet alat transportasi sang maharaja, kendaraan dari Eropa, senjata  dan juga tandu. Di area ini juga terdapat sederet toko yang menjual makanan kecil serta menjual berbagai pakaian serta souvenir khas propinsi Rajasthan.



 Subscribes Youtube Channel untuk mendapatkan video terbaru +Emak Mbolang 

City Palace tayang di NET CJ
Video Travelling ini tayang di NET TV




Festival Tidore | Ritual Adat Rora Ake Dango

$
0
0

Ritual penyatuan air suci dari masing masing rumah adat yang disaksikan oleh roh para leluhur

Sultan, pemangku adat, bersama masyarakat dalam balutan pakaian putih putih berkumpul di desa adat Gura bunga. Seluruh lampu dipadamkan, terganti oleh temaram deretan obor bambu di malam yang khusyuk. Diringi tiupan, gesekan dan tabuhan alat musik tradisonal, menjadi pertanda dimulainya ritual adat Rora Ake Dango yang disaksikan oleh roh para leluhur.

Selimut dingin gunung Kie Matubu mendekap desa dalam suasana malam nan khidmat. Bagi masyarakat Tidore Kepulaun, Maluku Utara keberadaan Kie Matubu dan desa Gura bunga memiliki arti tersendiri. Bisa dibilang, Kie Matubu yang juga dikenal dengan Kie Marijang adalah jantung, sedangan desa Gura bunga adalah nadi kehidupan masyarakat Tidore.

Sehari sebelum ritual adat Rora Ake Dango berlangsung, saya bersama teman teman blogger serta pemerhati budaya berkunjung ke desa yang berada di pangkuan Kie Matubu. Gura Bunga yang bermakna taman bunga bernuansa asri, bersih dimana bunga bunga tumbuh bahagia.

Desa yang juga dikenal dengan desa diatas awan ini mengayomi lima marga berbeda. Yakni Mahifa, Toduho, Tosofu, Tosofu Malamo, dan Fola Sowohi. Langkah kami terhenti cukup lama di rumah adat (rumah Puji) yang berusia ratusan tahun. Berlantai tanah liat dan berdinding bambu dan Gedhek (anyaman bambu).

Rumah Puji yang dibangun dengan filosofi tersendiri menjadi tempat tinggal Sowohi, ialah orang pilihan yang menjadi pemimpin adat dari masing masing marga. Dan ada satu lagi Sowohi yang ditunjuk untuk memimpin para Sowohi lainnya. Disetiap rumah adat terdapat sebuah kamar khusus dimana hanya Sowohi yang diperbolehkan masuk kedalamnya. Diruangan ini terdapat tempayan berisi air suci dan disinilah Sowohi beribadah serta menjalankan ritual adat khusus.

Keberadaan keenam Sowohi sangat berarti bagi keberlangsungan Kesultanan Tidore. Para sowohi menjadi penghubung antara Kesultanan Tidore dengan roh para leluhur. Istilah khusus disematkan dalam hubungan istimewa tersebut, pemerintahan Hitam ialah kepemimpinan roh para leluhur sedangkan pemerintahan terang atau putih ialah kepemimpinan Kesultananan Tidore.

Desa Diatas Awan Tidore


Kepercayaan yang mengakar sejak awal berdirinya kesultanan inilah yang menjadi titik awal diadakannya ritual Rora Ake Dango malam ini. Sebuah Ritual mengantarkan air suci dari rumah masing masing Sowohi untuk dijadikan satu dalam Dango (bambu). Ritual diselimuti dengan aura mistis ini menjadi pamungkas dimulainya Festival Tidore.

Air suci itu sendiri bersumber dari Kie Matubu yang diambil sehari sebelumnya. Air yang diambil malam menjelang Subuh ini dikenal dengan Prosesi Tagi Kie. Ake (air) kemudian disemayankan di masing masing rumah Puji.

Tetabuhan musik tradisional yang sedari tadi menemani tetiba terhenti. Sunyi. Berganti alunan sendu gesekan alat musik diiringi dengan pembacaan Borero Gosimo (pesan tetuah atau wasiat lelulur). Syair syair penuh makna dan amanah terdengar syahdu, menggiring setiap diri berjalan melintasi waktu, menembus masa lalu, bersapa dengan leluhur.

Berganti tiupan panjang Tahuri menggema ke seluruh desa hingga puncak Kie Matubu. Tiupan alat musik tradisional Maluku yang terbuat dari cangkang hewan ini diartikan sebagai sebuah panggilan.

`Hai Ngofa Se Dano ….….` panggilan lantang tanpa pengeras suara terdengar jelas dari arah Masjid yang bersebelahan dengan tanah lapang dimana ritual Ake Dango ini berlangsung.

Seluruh mata terhipnotis, mengikuti gerak iring iringan pembawa obor yang datang dari salah satu penjuru desa. Didahului oleh Sowohi, diikuti dengan seorang wanita yang membawa air dalam bambu berpenutup kain putih. Berjalan berbaris diikuti oleh keluarga dari marga Sowohi.

Air yang dibawa kemudian dituang kedalam bambu berukuran lebih besar. Bambu yang juga perpenutup kain putih ini dipagari dan dihiasi Janur serta obor. Proses penuangan air disaksikan oleh para Babato adat (pemangku adat).


Tiupan Tahuri terdengar nyaring kembali. Diikuti dengan panggilan lantang memanggil salah satu marga lainya. Iringan iringan datang dari penjuru berbeda. Formasi yang sama, diawali dengan sowohi, diikuti dengan wanita pembawa air dalam bambu dan diikuti barisan keluarga dari marga sowohi.

Diantara keheningan malam syahdu berselimut dingin membuat mata ini terkantuk. Di tengah khidmatnya acara, mbak Annie yang berada disebelah saya tetiba nyeletuk “Tahu nggak yang manggil dari masjid itu sebenarnya 3 orang. 1 orang asli dan diapit 2 orang tak kasat mata “. Glekkk, mata yang terkantuk langsung berbinar 1000 Watt.

Diantara gelapnya malam dengan temaram obor, sulit bagi kami untuk melihat dengan kasat mata. Berbeda dengan mbak Annie yang dianugerahi kelebihan. Antara penarasan dan juga takut, saya meminta Deddy yang juga berada disebelah untuk menge-zoom ke arah masjid dengan kameranya. Tak nampak apapun dalam kamera. Mbak Annie hanya tersenyum. Badan saya merinding mengingat Tidore kepulauan juga dijuluki negeri 1000 Jin.

Ritual Adat Rora Ake Dango
Photo taken by www.papanpelangi.blog

Tiupan dan panggilan yang sama terdengar kembali. Datang satu persatu iring iringan dari marga berbeda hingga keenam air dari rumah Puji yang kawal oleh para Sowohi telah tertuang dan menjadi satu kesatuan dalam bambu.

Air yang disatukan dalam Dango disemayankan semalaman ditempat yang sama. Dijaga oleh perwakilan marga yang dipersenjatai parang dan salawaku. Penjagaan ini dimaksudkan agar Ake Dango tidak mendapat gangguan hingga esok hari.

Tarian dua pemuda Gurabunga yang memiliki kharisma ini menjadi gong terselesaikannya ritual Ake Dango. Diikuti dengan pertunjukkan tarian Kapita oleh 30 pemuda dan anak anak. Dilanjutkan dengan sambutan dari Sultan dan Walikota Tidore. Terakhir, acara ditutup dengan Kabata, seni berbalas pantun diiringi dengan irama tumbukan kayu kedalam lumbung pagi.


Ritual Rora Ake Dango, tarian Kapita, Kabata yang telah berlangsung tak hanya menjadi seni pertunjukkan semata dalam festival Tidore. Hal ini adalah bukti betapa masyarakat Tidore menjunjung tinggi adat, melestarikan budaya sekaligus menjadi simbol keberagaman dalam persatuan.


Festival Tidore | Parade Juanga

$
0
0
Ritual adat Lufu Kie

Parade puluhan perahu hias Kesultanan Tidore mengarungi lautan sebagai napak tilas perjuangan melawan penjajah.

Kaki saya gegas melangkah meski terbebat sewek. Langkah langkah pendek berirama dengan nafas cepat membuat peluh badan dalam balutan baju putih. Setelah semalaman menjadi saksi mataritual adat Rora Ake Dango, pagi ini saya sedikit terlambat dari jadwal untuk menghadiri Parade Juanga. Satu dari serangkaian acara dalam Festival Tidore 2017.

Menapakkan kaki di pintu gerbang Kadato Kie, istana Kesultanan Tidore, mata saya menebar pandang ke sekeliling halaman. Tempat tinggal Sultan Tidore berlatar belakang Kie Matubu nampak lengang. Tarikan nafas panjang terhembus bahagia, Alhamdulilah acara belum dimulai.

Beberapa lelaki dalam balutan busana adat warna putih berdiri di balkoni istana berlantai dua ini. Berada di lantai dua, deretan kursi dan meja tertata rapi. Beberapa tamu undangan yang didominasi kaum adam bercengkrama dengan hangatnya. Dari atas balkoni, pemandangan laut biru berserak pulau menjadi penyegar mata.

Masuk kebagian dalam istana, Singhasana sultan berdamping mesra dengan Singhasana permaisuri. Deretan bendera berwarna putih, hitam dan merah bertuliskan huruf arab mengapit Singhasana. Kursi kursi ukir berukuran besar menghiasi bagian dalam Istana. Dinding dihiasi dengan foto foto lama, bentangan peta, deretan alat perang tradisional dan silsilah Kesultanan Tidore  

Mata tercuri pandang dengan sebuah peta tua yang nampak tak biasa. Mengamati dalam dalam, garis putus putus yang menjadi garis batas ini menunjukkan betapa luas kekuasaan kesultanan Tidore kala itu. Membentang dari Halmahera hingga Papua.

Pengetahun tentang sejarah Kesultanan Tidore semakin menarik ketika pagi itu kami bertemu dengan bapak Muhammad Ali Athing. Beliau adalah Kapita Ngofa, panglima tertinggi keamanan di kesultanan Tidore. Berperawakan tegas, mengenakan baju keberasan seorang panglima  llengkap dengan topi.

Cerita mengalir dimulai dengan sebuah kisah seorang syuhada dari tanah Arab, bernama Sayyid Jafar Sadik menikah dengan seorang wanita pribumi dari Ternate bernama Nur Syafa. Mereka dikarunia empat putra yang menjadi cikal bakal empat kerajaan besar di Maluku Utara yang dikenal dengan istilah Moluku Kie raha atau Maluku Kie Raha. Yaitu kerajaan Tidore, Ternate, Bacan dan Jailolo.

Kerajaan Tidore sendiri berdiri ketika Muhammad Naqil naik Tahta pada tahun 1081. Ketika Islam berkembang Islam pesat pada akhir abad ke 14, agama Islam dijadikan agama resmi kerajaan, sekaligus mengubah tatanan Kerajaan menjadi Kesultanan. Sejak itu pula nilai nilai Islami mengakar kuat dalam nadi kesultanan Tidore, bersinergi dengan adat budaya yang selalu dijaga hingga detik ini.  

Asyik mendengarkan cerita beliau, terdengar tetabuhan tifa dari kejauhan. Kami menyudahi perbincangan dan melangkahkan kaki menuju teras istana.

Rombongan laki laki mengenakan pakaian putih mengarak air suci dengan diringi tabuhan Tifa. Air suci telah disemayankan semalaman dalam prosesi ritual adat nan sakral, Ake Dango. Perjalanan Ake Dango dari desa Gura Bunga di pangkuan Kie Matubu berakhir di Kadato Kie.

Sultan Tidore ke-37, Husain Syah beserta pemangku agama, pemangku adat, Walikota Tidore dan seluruh tamu menunggu kedatangan air suci dengan penuh khidmat. Semua yang hadir dalam ritual adat mengenakan pakaian adat lengkap.

Air suci dalam bambu berpenutup kain putih diserahkan kepada Sultan secara langsung. Dengan bacaan Basmallah, Sultan menuang Ake Dango kedalam mangkok putih. Kemudian meneguknya. Dilanjutkan dengan ritual doa bersama yang dipandu oleh babato agama.


Setelah menikmati jajanan tradisional dalam acara ramah tamah, kami berjalan menuju dermaga kesultanan. Letaknya tak jauh dari Katado kie yang juga berada di Sia Sio, ibu kota Tidore Kepulauan.

Senyum sumringah menghiasi raut bahagia ketika manapakkan kaki di dermaga. Puluhan perahu tradisional berhias janur dan bendera terserak dilautan berlatar belakang baris perbukitan pulau Halmahera. Perahu perahu ini adalah armada bala tentara Tidore yang dikenal dengan Kora Kora.

Puluhan perahu hias ini akan berkeliling mengitari Tidore kepulauan dalam sebuah ritual dikenal dengan parade Juanga. Tak sekedar berkeliling, mereka juga melakukan sebuah napak tilas perjuangan armada perang Tidore yang dikenal dengan Ritual adat Lufu Kie. Seperti yang tertulis dalam sejarah panjang negeri kita, Tidore yang dikenal sebagai penghasil rempah terbaik di dunia menjadi incaran negara negara Eropa di masa kolonialisme.

Festival Tidore


Festival Tidore di Maluku Utara


Diatas armada para wanita dan lelaki mengenakan pakaian adat. Ada yang berpakaian serba putih berpadu dengan sewek. Ada yang mengenakan baju serba hitam, serba merah, dilengkapi dengan ikat kepala dan parang dipinggangnya.

Diantara puluhan armada, ada satu perahu yang mencuri pandang. Bentuknya lebih besar dari perahu lainnya dan bersandar di ujung anjungan dermaga. Bagian dalam perahu dihiasi kelambu putih. Diatas kapal berdiri pasukan lengkap dengan parang, ada yang berpakain serba hitam, serba merah dan ada yang memakai baju putih. Dari perahu ini terdengar lantunan musik tradisional. Ini adalah Armada Kesultanan Tidore.

Saya bersama teman teman memilih berpencar. Ada yang menaiki kapal dengan pasukan serba hitam. Ada yang bersama perahu berbaju putih. Dan saya memilih berada di armada Sultan Tidore.

Waktu yang ditunggu tunggu telah tiba ketika Sultan Husain Syah dan Jou Boki (permaisuri Tidore) berjalan kaki dari Katado Kie menuju dermaga. Diawali berdoa bersama, kemudian melangkah masuk kedalam armada beserta para Babato Adat, Babato Agama, Walikota Tidore dan wakilnya berserta tamu undangan lainnya.

Sultan dan permaisuri Tidore


Kapal melepas jangkar, meninggalkan dermaga. Kora kora para bala tentara bergerak membentuk sebuah formasi khusus mengelilingi armada Sultan. Formasi ini dikenal dengan Hongi Taumoi Se-Malofo.

Formasi depan dikawal oleh dua armada (perahu) Gimalaha laho dan Gimalaha Tuguwiha. Bagian samping dikawal oleh armada Gimalaha Tungwai dan Kimalaha Dokiri. Bagian belakang, dikawal oleh pasukan Mare dan Sangaji Laisa. Kemudian diikuti oleh puluhan kora kora bala tentara rakyat yang mewakili kampung masing masing yang turut menyemarakkan Parade Juanga.

Formasi ini sama dengan formasi awal ketika Sultan Nuku (Sultan Tidore  ke-30)  memimpin perjuangan melawan penjajahan. Di masa itu, Kesultanan Tidore dan kesultanan Ternate terpecah belah akibat persaingan dan juga politik adu domba penjajah. Dibawah kecerdikan dan keuletannya, beliau berhasil menyatukan kembali Ternate dan Tidore yang saat itu terpecah belah oleh taktik adu domba Belanda. Kisah perjuangan inilah yang menjadi penanda diadakannya parade Juanga hari ini.

Sebelum berlayar mengarungi lautan menuju Ternate, armada Sultan bergerak memutar sebanyak tujuh kali. Baru setelah itu keseluruhan armada bergerak bersama mengelilingi Tidore kepulauan. Diatas lautan, nampak Kie Matubu berselimut awan putih berdiri tegak memberikan izinya.

Kemeriahan Festival Tidore

Ritual Lufu Kie


Armada kesultanan Tidore dalam parade Juanga

Semesta begitu cerah. Biru merajai langit, arakan prajurit awan putih seolah menjadi penyerta dalam parade Juanga. Diri ini hanyut dalam ayunan ombak, desiran angin yang berirama dengan lantunan musik tradisional yang mengalun menenangkan jiwa.

30 menit berlalu, pulau Ternate yang berada di sebelah Utara kepulauan Tidore menghampar indah dihadapan kami. Lekuk gunung Gamalama menyembul begitu sempurna. Gunung merapi yang menguasai kepulauan Ternate berdiri tegak menyambut kedatangan kami. Awan putih yang melingkarinya seolah memberikan kesan sebuah senyuman.

Tidore dan ternate


Armada merapat di dermaga kesultanan Ternate. Nampak indah Masjid Al Munawar yang berdiri megah disampingnya. Ribuan masyarakat berjubel menyaksikan kedatangan armada kesultanan Tidore di pelabuhan Residen Ternate.

Kedatangan armada Tidore disambut secara langsung oleh walikota Ternate, Burhan Abdurrahman. Iring iringan kemudian berjalan menuju tanah raja atau biasa dikenal dengan kafaton Tidore. Tarian penyambutan dan acara ramah tamah berlangsung begitu dengan khidmat dan meriah.


Ditemani awan hitam, angin dan hujan armada kesultanan Tidore bersama bala tentara kembali membelah lautan. Parade ini diakhiri dengan perjalanan pulang kembali armada kesultanan menuju Tidore. Parade Juanga ini seolah menjadi penegas rangkaian Festival Tidore 2017 yang mengangkat tema“Merawat Tradisi, Mempertegas Jati Diri bangsa Maritim”.

Pesona Di Kaki Gunung Gamalama

$
0
0


Daya tarik pulau rempah menjadi cermin keindahan nusantara yang memadukan harmoni keindahan pantai, danau dan gunung dalam balutan sejarah dan legenda.

Di ujung Timur matahari memulai masa edarnya dengan menoreh jingga dimuka bumi. Bongkahan awan putih berarak membatasi pandang laut dan langit. Tak lama lagi pesawat menyentuh darat, semakin menurun, terlihat jelas pula sembulan sembulan pulau yang nampak bagaikan ceceran gunung menghiasi laut biru. 

Roda pesawat menghentikan lajunya di sebuah pulau yang menoreh kisah kejayaannya dalam buku sejarah bangsa Indonesia. Tanah, dimana rempah rempah tumbuh bahagia hingga membius bangsa bangsa Eropa untuk menjamahnya. Tanah dimana para raja menjunjung tinggi adat dan budayanya.

Menginjakkan kaki di Bandara Sultan Babullah, Ternate lekuk gunung berbalut pepohonan menghijau dengan ujungnya yang gersang menyapa setiap mata. Ialah gunung Gamalama berdiri gagah merajai pulau yang berada di Maluku Utara ini. Di kakinya Ternate menghamparkan diri dikelilingi laut biru.

Gamalama berasal dari kata Kie Gam Lamo, memiliki arti negeri yang besar. Meski Gamalama sering bergejolak, hal ini tidak mempengaruhi gerak kehidupan penduduknya. Berharmoni dengan gunung yang kerap menumpahkan magma justru memunculkan sebuah ritual adat Kololi Kie, yakni ritual mengelilingi gunung Gamalama serta mengunjungi makam makam keramat dengan harapan Gamalama tidak meletus.

Beranjak meninggalkan bandara, roda kendaraan berjalan tenang memasuki kota Ternate. Sepanjang jalan banyak ditemui benteng benteng tua bergaya Eropa. Mengajak ingatan menembus lembar demi lembar buku sejarah kala masih berseragam putih merah.

Dahulu Ternate adalah sebuah kerajaan yang muncul pada abad ke-13. Pada masa kejayaannya, kerajaan Ternate menguasai sebagian besar pulau Ternate, Sulawesi hingga Mindanao di Filipina. Bersama dengan Tidore, Bacan dan Jailolo dikenal sebagai empat kerajaan besar di Maluku yang biasa dikenal dengan Maluku Kie Raha.

Kesejahteraan hidup kerajaan Maluku Kie Raha menjadi goyah tatkala bangsa bangsa Eropa mendarat di tanah yang dijuluki “spice island”. Rempah rempah membuat bangsa Eropa serakah, menjajah serta memainkan politik adu domba yang memporakporandakan empat kerajaan yang berdamping mesra selama berabad lamanya. Benteng benteng ini menjadi bingkai sejarah bahwa Ternate pernah menjadi pusat kedudukan portugis dan juga VOC Belanda untuk mengatur perdagangan rempah rempah di Nusantara.




Hamparan batu angus membentang dari kaki gunung hingga ke bibir pantai. Perpaduan panorama gurat gurat lekuk gunung yang menghijau dan hamparan pantai biru di sisi lainnya menjadi kombinasi daya tarik yang unik. Dan jika dilihat dari pantai, kawasan batu angus ini nampak seperti deretan tebing hitam yang menjadi batas darat dan laut.



Ketika mentari mulai condong ke aran Barat, roda kendaraan melaju cepat menuju danau Tolire besar. Jalanan meliuk membebat gunung api tertinggi di kepulauan Maluku ini. Perjalanan terasa begitu tenang ditemani deretan nyiur kelapa dan julangan pepohonan cengkeh juga pala.

Danau Tolire besar merupakan danau purba yang terletak di Desa Takome. Bentuk danau menyerupai loyang besar dengan luas sekitar 5 hektar. Air danau berwarna kehijauan dikelilingi tebing tebing. Dari danau, atap gunung Gamalama yang gersang nyata terlihat.

Menikmati semilir angin yang sejuk di tepi danau, beberapa anak mendekat menawarkan batu dengan harga Rp. 1000 untuk 5 biji. Batu batu ini dijual bukan tanpa sebab, mitosnya, siapa saja yang melempar batu atau benda kedalam danau, batu tidak akan pernah menyentuh air. Padahal air jelas terlihat nampak dibawah kaki tempat saya berdiri. Saya bersama teman teman dan beberapa wisatawan mencoba melempar beberapa kali. Benar, tak ada tanda batu batu menyentuh air danau, air tetap tenang dan entah kemana perginya batu yang saya lempar tadi.

Selain keunikan tersebut, menurut masyarakat setempat keberadaan danau Tolire berawal dari sebuah legenda. Diceritakan bahwa dahulunya disini terdapat sebuah kampung yang masyarakatnya hidup sejahtera. Tapi kedamaian mereka terusik oleh sebuah kutukan akibat ulah seorang ayah menghamili anak gadisnya sendiri.

Ketika ayah dan anak gadis melarikan diri dari kampung, tetiba tanah yang mereka injak anjlok. Dan berubah menjadi sebuah danau besar. Konon, danau Tolire besar yang saya kunjungi ini adalah tempat dari sang ayah. Sedangkan danau Tolire kecil yang berjarak 200 meter dari sini adalah tempat sang anak gadis.

Terkait benar atau tidaknya legenda tersebut, saya tersenyum dengan harap bahwa angin sejuk yang mengalir dari gunung Gamalama akan membisikkan cerita sebenarnya. Ditemani kripik pisang bebek yang dicocol dengan sambal saya menghabiskan sore berbincang dengan sahabat perjalanan.



Sebelum matahari benar benar menyelesaikan masa edarnya hari ini, roda kendaraan dipaju lebih cepat lagi. Menuju bukit Mayo memburu Blue Hour yakni ketika matahari tenggelam dan biru merajai langit. Alhamdulilah, kami tiba tepat waktu, langit biru pekat menaungi siluet baris pegunungan Pulau Tidore di seberang ditingkahi hamparan gemerlap lampu kota Ternate. Perpaduan kontras yang membuahkan detak kagum. Pemandangan germerlap kota Ternate dari ketinggian menjadi teman berbincang dengan suguhan hangat air guraka malam itu.

Keesokan harinya, danau Laguna Ngade menjadi jujukan wisata hari kedua di Ternate. Danau yang berada di desa Ngade dianugerahi pemandangan spektakuler. Spot paling instagramabledi Ternate. Berada di dekat pantai yang hanya dipisahkan oleh jalan raya, warna danau yang menghijau nampak berharmoni dengan birunya air laut yang berada di belakangnya.

Ditambah lagi dengan panorama laut berlatar pemandangan bentang dua pulau penuh keindahan yakni pulau Maitara dan pulau Tidore. Potret keindahan yang diabadikan oleh pemerintah Indonesia pada pecahan uang kertas Rp. 1000. Tak ayal, tempat ini menjadi buruan saya dan juga wisatawan serta fotografer.

Untuk dapat menikmati pemandangan keindahan danau berlatar belakang kedua pulau cantik tersebut beberapa penduduk setempat membangun beberapa spot di ketinggian berbeda. Dan tempat tempat ini menjadi incaran untuk berfoto dan selfie. Untuk menikmati spot pandang ini dikenakan tiket masuk Rp. 5000 saja.



Puas mengabadikan panorama danau Ngade dari ketinggian, kami menuruni gunung mendekati bibir danau secara langsung. Meski berdekatan dengan air laut justru memiliki air yang tawar. Hal ini dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai tempat budidaya ikan seperti ikan Nila dan Gurame. Ditepi danau tersedia beberapa restoran apung yang menyajikan kuliner khusus menu ikan tawar dengan bumbu khas sambal Dabu dabu.

Ditepian danau, mata saya ceria manatap rindangnya pohon cengkeh dan pala. Bagi saya pribadi, bulatan kuning buah pala dengan retakan alami memunculkan warna hitam pala berbalut kulit merah menjadi kegembiraan tersendiri. Menancapkan rasa syukur lahir dan dibesarkan di negeri ini.


Belum lengkap rasanya berkunjung ke Ternate tanpa menatap kekayaan alam kebun cengkeh. Pulau Ternate sejak dulu dikenal sebagai negeri penghasil rempah terbaik dunia. Pohon cengkeh dan pala tumbuh subur diwilayah seluas 547.000 KM2. Ternate juga dikenal memiliki pohon cengkeh tertua di dunia.

Pohon pohon di Kebun cengkeh Gambesi menjadi destinasi wisata kami selanjutnya. Pemandangan kebun cengkeh di kelurahan gambesi ini terlihat tak biasa, bukan hanya rerumbunan pohon cengleh menghijau, juga deretan pohon cengkeh mati yang hanya menyisakan batang dan ranting kering.  Pepohonan tinggi menjulang tertata rapi dan asri nampak begitu kontras dengan angkasa yang biru dan juga rumput yang menghijau di kakinya. Perpaduan kontras dan cantik ini menjadi magnet wisata tersendiri.

Tak hanya instagramable tapi juga menghadirkan nuansa seperti negri Eropa kala musim gugur di ditengah negeri katulistiwa. Banyak yang menggunakan kebun cengkeh Gambesi sebagai latar untuk foto foto prewedding, foto keluarga, foto selfie dan juga foto rame rame bersama keluarga. Berfoto dari sudut manapun hasilnya bagus. Lokasinya menghadirkan udara yang sejuk, cocok sebagai tempat piknik.



Setelah memanjakan mata, waktunya membahagiakan si perut dengan menikmati kuliner khas Ternate. Selain Gohu yang lebih dikenal sebagai Sashimi Ternate, saya juga mencoba makanan pokoknya yakni Popeda. Asupan karbohidrat khas Maluku Utara ini saya nikmati di salah satu restoran yang berada di taman Nukila. Taman yang bersebelahan dengan Masjid raya Al Munawar yang lokasinya berada di tepi pantai.

Popeda terbuat dari tepung sagu yang dicampur dengan air panas. Memiliki tekstur kenyal mirip dengan lem. Pertama melihatnya, saya tidak bisa bayangkan apakah saya benar benar bisa menelannya. Takut lengket di tenggorokan.

Cara mengambil dan menikmati popeda sangat unik, yakni dengan cara meggulung gulungnya dengan dua supit kemudian ditaruh diatas piring. kemudian diguyur dengan kuah ikan kuning, Popeda kemudian dicubit cubit dengan menggunakan tangan hingga menjadi pecahan pecahan kecil. Ternyata tidak seperti yang saya bayangkan, nggak lengket, rasanya seperti bubur dengan rasa kuah ikan yang gurih dan segar. 



Sebagai kenang kenangan dan buah tangan sebelum meninggalkan bumi Ternate, kami memilih batik Tubo, batik khas kepulauan Maluku. Tubo sendiri merupakan nama salah satu desa di Ternate. Keistimewaan batik Tubo ada pada motifnya yang menampilkan ciri khas daerah Maluku Utara seperti motif cengkeh, pala, burung bidadari, peta Maluku, kelapa dan tentu saja gunung.




Nah, untuk semua sahabat Emakmbolang yang ingin menjelajah Timur Indonesia dan Kepulauan Maluku khususnya, buka saja website Skyscanner atau download aplikasinya di smartphone.  Skyscanner merupakan portal pencarian tiket pesawat terbang dengan berbagai tujuan lengkap dengan range harga yang bisa kamu pilih sesuai dompet kamu.

Skyscanner dilengkapi dengan teknologi eksklusif yang unik menghubungkan kamu dengan berbagai situs perjalanan atau wisata. Informasi yang ditampilkan juga lengkap termasuk lama penerbangan, berapa kali transit, dan tentu saja harga yang bervariatif. Teknologi ini memudahkan kamu mencari tiket pesawat tanpa harus memandingkan harga tiket dari satu maskapai dengan maskapai lainnya. Tak hanya tiket pesawat, Skyscanner juga menawarkan pencarian hotel serta penyewaan mobil. Lebih lengkap dan mudah kan?


Untuk destinasi pulau Ternate, salah satu maskapai yang menawarkan penerbangan langsung adalah Garuda Indonesia. Membutuhkan waktu 3 Jam 50 Menit dari Jakarta tanpa transit. Dengan menggunakantiket pesawat GarudaIndonesia kamu terbang malam hari dan sampai di Ternate pagi hari, dalam penerbangan ini kamu bisa menikmati sarapan pagi ditemai panorama matahari terbit menyinari pucuk pucuk gunung dari ketinggian. Asyik bukan?


Yuk! jelajah Nusantara bersama skyscanner
#JelajahNusantaraSkyscanner

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh ID Corners dan Skyscanner.

Orang Indonesia Kalau Traveling ke Malaysia itu Ngapain Aja?

$
0
0
                                                  foto:asiaexchange.org
Banyak pembaca yang penasaran ya, jauh sebelum nekad menjamah negeri negeri nan jauh, negara mana sih yang menjadi  pamungkas petualangan saya keluar negeri sebagai female solo traveller? Flashback 14 tahun, ketika travelling  ke luar negeri masih menjadi hal yang mewah, waktu itu saya memilih Malaysia sebagai salah satu pilihan utama buat pelesiran ke luar negeri.
Banyak alasan pribadi (dan mungkin juga traveller Indonesia pada umumnya) mengapa negeri Jiran menjadi ‘pemanasan’  yang pas berpetualang sebelum atur rencana untuk perjalanan-perjalanan ke berbagai negara lainnya. Alasannya, tentu saja karena lebih mudah berkat adanya fasilitas bebas visa. Akomodasi juga lebih murah karena jaraknya yang dekat dan banyaknya maskapai yang membuka rute penerbangan, seperti Malaysia Airlines dari Indonesia ke Kuala Lumpur juga lebih terjangkau. Selain itu juga faktor bahasa yang mirip sehingga lebih mudah dipahami saat berkomunikasi dengan masyarakat negara tersebut.
Nggak heran kalau dalam setahun, tercatat ada jutaan orang Indonesia yang terbang ke Malaysia. Berdasarkan penuturan Roslan Othman, Direktur Malaysia Tourism Board saat Malaysia Travel Road Show di Hotel Pullman, Jakarta, di tahun 2017 saja jumlah wisatawan asal Indonesia mencapai 2,7 juta.
Selain ingin menikmati sensasi menjamah dan jalan jalan tentu saja, sebenarnya apa sih yang dilakukan oleh orang Indonesia kalau traveling modal tiket Malaysia Airlines ke Negara tetangga?

Belanja
foto:John Walker/Flickr

Sudah menjadi rahasia umum kalau orang Indonesia suka banget shopping. Masih menurut Roslan Othman, orang Indonesia yang berkunjung ke Malaysia itu pada umumnya menyukai wisata belanja. Kalau di negeri jiran ada banjir promo besar-besaran, terutama dalam festival belanja, pasti ada lonjakan wisatawan yang pergi ke sana. Di saat-saat ini, produk berkualitas dengan standar internasional bakal dibanderol lebih murah dibandingkan barang-barang yang dipasarkan di Indonesia.
Selain itu bukan rahasia kalau produk-produk yang dijual di Malaysia dinilai punya standar lebih tinggi dibandingkan yang ditawarkan di pasar lokal. Ditambah lagi, bakal ada perasaan yang lebih bangga juga kalau pakai produk luar negeri. Hayooo ngaku?

Nonton MotoGP
                                      foto:rajatoursindonesia.com
Nah, jangan lupa juga bahwa setiap tahunnya Malaysia selalu menggelar seri balapan MotoGP. Orang Indonesia sendiri termasuk ‘maniak’ balapan motor kelas dunia ini. Nggak heran kalau agen-agen travel kebanjiran order untuk paket nonton MotoGP. Tiket Malaysia Airlines juga diminati kalangan pecinta balapan motor demi merasakan meriahnya nonton langsung Valentino Rossi, Marc Marquez, Andrea Iannone, hingga Jorge Lorenzo. Sebuah sensasi yang nggak akan terlupakan, melihat motor dengan kecepatan hingga lebih dari 300 kilometer per jam melintasi di depan matamu. Nulis artikel ini sambil bayangin dibonceng Valentino Rosi, hahaha.

Berobat
                                                          foto:fastcdn.co
Orang Indonesia juga menganggap bahwa kualitas kesehatan yang dimiliki Malaysia jauh lebih baik dibandingkan Indonesia. Nggak heran kalau banyak orang berbondong-bondong pergi ke negeri jiran untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik. Sambil berobat, habiskan waktu santai di Malaysia. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui.
Ternyata ada banyak alasan di balik pertanyaan, mengapa orang Indonesia gemar pergi ke Malaysia. Apa pun alasanmu pergi ke sana, entah nonton MotoGP, cek kesehatan, atau berburu barang belanjaan, jangan lupa untuk menyisakan waktu berburu keindahan budaya di negara itu.
Karena besarnya minat masyarakat tanah air untuk pergi ke Malaysia, booking tiket Malaysia Airlines, penginapan, dan lain-lain sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari sebelum keberangkatan. Hati lebih lega karena akomodasi sudah lengkap, tinggal persiapan berangkatnya saja.

Menari di hamparan kemuning bunga Canola Dan Terjebak di antara demontrasi plus Ledakan Bom Di Kashmir

$
0
0




Setelah bahagia menari di hamparan kemuning bunga dalam perjalanan kami terjebak di antara demonstrasi dan ledakan Bom.

Perjalanan tanpa hambatan bagai masakan tanpa garam. Motto ini saya amini. Tapi bukan berarti ketika sedang jalan jalan saya suka cari masalah atau ngelakuin hal aneh aneh, lho. Bukan. Maksud saya, hambatan di sini adalah ketika bertemu dengan hal yang tidak menyenangkan datang tanpa di undang.

Dan anehnya, hambatan yang terkadang terasa menjengkelkan atau bikin sedih, justru membuat kita tertawa terbahak bahak. Mentertawakan kesialan. Dan tentu saja menambah `greng` cerita perjalanan itu sendiri.

Seperti halnya cerita perjalanan ke Kashmir bersama anak saya, Najin dan seorang teman Mbak Andri. Di hari ke-3, sesuai jadwal Itinerary, kami jalan jalan menuju Sonamarg. Sebuah lembah yang berada 80 KM dari kota Srinagar, Ibu kota Jammu dan kashmir.

Pagi itu, semua terasa sempurna. Mengawali hari dengan melahap omelet dengan roti khas kashmir ditemani chai hangat. Menu sederhana ini terasa begitu spesial ditengah dinginnya houseboat. Maret, di awal musim semi, Kashmir masih terasa dingin.


Shikara, perahu taksi membelah danau Dalmenghantarkan kami menuju daratan. Berbeda dengan hari kemarin, ketika kami menuju Gulmarg Shikara berhenti di bagian depan jalanan utama danau Dal. Hari ini shikara berhenti di bagian `belakang` danau.

Jalan di bagian belakang ini merupakan jalan yang pertama kali dibangun di sekitar danau Dal. Jalan ini sudah ada sejak Kekaisaran Mughal. Sama halnya bagian depan, di sini juga banyak dijumpai penjual souvenir dan warung warung sederhana.


Seorang bapak dengan mobil SUV menunggu kami disini. Ucapan salam dan tegur sapa kami ucapkan. Dan selanjutnya, roda kendaraan membawa kami meninggalkan kota Srinagar.

Tak jauh dari kota Srinagar kendaraan berhenti di pingir jalan. Sebuah ‘air terjun’ dikelilingi bunga warna pink dan putih. Mirip bunga sakura. Sebenarnya bukan air terjun yang alami ya, semacam lewatin air dari pegunungan untuk disalurkan ke sawah sawah. Setelah berfoto foto sebentar, kami lanjutkan perjalanan.



Nah, ini yang bikin heboh. Sebenarnya di hari hari sebelumnya kami melihat banyak hamparan bunga canola yang banyak digunakan sebagai minyak di India. Mulai memasuki perbatasan Jammu Kahsmir di lembah Titanic kami sudah menatap keindahan ini, tapi acara norak noraknya belum. Hahaha



Dalam perjalanan ini kami diberikan kesempatan buat norak. Mata kami awas menatap hamparan bunga canola nan cantik. Kami benar benar memilih tempat yang instagramable. halah!

Ketika mata tertumbuk pada hamparan kemuning bunga canola yang luas berlatar belakang lekuk pegunungan berselimut salju, kami meminta bapak sopir untuk menghentikan kendaraan.

Untungnya bapak sopir yang satu ini baik banget. Sabar. Tak hanya sabar nungguin kami yang norak menari India juga sigap membawa kamera kami. Bahkan mengambil foto foto kami. Tak peduli banyak suara tan tin ton ten dari jalanan karena kenorakan kami. The show must go on.




Mengingat perjalanan kami masih panjang menuju Sonamarg, kenorakan ini harus diakhiri. Berat sebenarnya. Tapi lumayan dapat banyak foto foto cakep. Dan tentu saja rasa syukur diberi kesempatan kenikmatan menatap semua keindahan yang tersaji.

Di tengah perjalanan kami berhenti lagi disebuah cafe dipinggir sungai. Bukan pertama saya berkunjung ke Cafe dengan pemandangan deretan pegunungan. Setiap mengunjungi Kashmir menuju wisata arah Sonamarg, bapak sopir selalu membawa kami berhenti di cafe ini dan hati ini tak mungkin menolaknya.

Menikmati secangkir chai dan semangkok mie hangat. Ditemani aliran sungai bening dari lelehan glacier yang berhulu dari pegunungan di Pakistan. Lembah menghijau, alam pedesaan berlatar belakang pegununan berselimut salju.



Desa desa asri nampak berlari meninggalkan kami. Langit cerah biru merona berarak awan putih. Burung terbang dengan gembira. Gembala berpakaian khas Kashmir berjalan berharmoni dengan puluhan domba. Bulu domba yang kelak menghasilkan karpet terbaik di dunia. Kehidupan desa yang mampu  menghidupkan sebuah kenangan.

Ketika asyik menyelami lamunan, mobil kami terhenti. Saya pikir ada rombongan domba yang menyeberang jalan. Tapi dari dekat nampak ratusan orang bergerombol.

Kya hua, uncle’ tanya saya kepada bapak sopir
No problem’ ucap bapak sopir dengan begitu santai
Lekin, kyu? Hamara car stop’
Just demonstration
(((Just demonstration))). Oh no no no. Saya sudah banyak melahap berita tentang demo di Kashmir yang berakhir dengan lemparan batu dan tembakan dari tentara India. Apalagi dalam perjalanan kali ini saya sendiri membawa anak. Sungguh, rasanya pingin garuk garuk aspal.

Terjebak  dalam brutalnya demontrasi. Tembakan dan gas air mata. Amarah keluarga besar. Seketika hal hal buruk membayangi pikiran.

“Only water problem” ucap bapak sopir dengan raut wajah tak menampakkan kecemasan sama sekali.

Glekkk!!! bayangan menakutkan seketika pergi meninggalkan benak.

Ya Allah, di negeri yang dijuluki surga di bumi, di mana air pegunungan mengalir jernih di sungai sungai. Sayur dan buah tumbuh bahagia. Bagaimana mungkin ada masalah dengan air? ntah Karen air nggak jalan beberapa hari, pipa yang nggak genah, entahlah. Logika saya tidak bisa menerimanya. Tapi itu adalah sebuah kenyataan.

Tarik nafas lega. Demonstrasi murni tentang air. Bukan tentang politik atau serangan membabi buta tentara India pada keluarga Kashmir.

Gusti, semoga demonstrasi berjalan lancer dan damai. Doa lirih saya panjatkan.


15 menit berlalu yang terdengar hanya suara orang berbincang. Najin mulai jenuh dalam mobil. Dia minta keluar. Dan saya mengikutinya. Sedangkan mbak Andri memilih untuk tetap di dalam mobil.

Letak demontrasi tak jauh dari mobil kami. Ada sekiar 10 mobil di depan kami. Itu berarti penutupan jalan barusan saja dimulai.

Saya sempat mengutukin diri, coba kalau tadi noraknya nggak kebangetan di hamparan bunga canola, pastiah kami tidak terjebak di sini. Ahhh…sudahlah!

Kami memandang kerumunan. Sapaan penuh dengan senyuan dari penduduk lokal. Wajah bringas, parang dan sebagainya tak nampak. Membuat hati yang deg deg an mejadi sedikit tenang.

Najin sibuk mainan batu batu kecil di pinggir jalan. Saya sendiri sibuk mengambil panorama keasrian desa dalam jepretan kamera. Udara bersih, desa desa dipeluk pegunungan nan gagagh. Sawah dan kebun menghijau. Sungai mengalir dengan derasnya. Burung terbang bahagia. Semua nampak indah untuk dinikmati.

Sesekali saya melihat ke arah demontrasi. Satu jam berlalu, suasana masih sama. Penduduk yang datang semakin bertambah. Deretan mobil semakin mengular.

Tiba tiba suara teriakan takbir menggema dari balik bukit bukit. Saya yang tadinya asyik foto dan bermain bersama Najin bersiap siap masuk ke Mobil. Atau menyelamatkan diri kerumah penduduk jika terjadi hal hal yang tak diinginkan.

Teriakan semakin keras. Semakin banyak pula penduduk yang berbondong bondong datang. Apalagi para demontran menatap ke arah kami. Aduh gusti ada apalagi nih.

Saya pun berbalik. Penasaran dengan yang terjadi dari arah lain. Ohhh dari arah berlawananan datang serombongan polisi India beserta tentara. Saya genggam erat tangan Najin. Sebenarnya Najin santai santai saja, saya yang gundah!

Bapak kepala polisi menatap kami sambil tersenyum. Begitu pula saya. Seolah memberikan tanda `jangan kawatir, semua akan baik baik saja` semua tersirat dari tatapan mata dan senyuman yang manis itu.

Terdengar suara pembicaraan dengan nada tingi. Riuh. Perlahan suara mulai mereda. Tak ada lagi emosi dan teriakan. Bapak sopir meminta kami kembali ke dalam mobil melanjutkan Perjalanan kembali. Alhamdulilah.






Mendekati Sonamarg perjalanan semakin meliuk liuk, membelah deret pegunungan cadas berjubah salju. Begitu gagah dan kokoh. Seolah siap melongsorkan salju kearah kami. Liukkan air sungai begitu derasnya. Sisa sisa salju menggumpal ditepi jalan. Pedesaan jarang terlihat.

Hingga kendaraan berhenti disebuah deretan café. Turis lokal lalu lalang. Dari sini mobil terparkir, berganti menunggangi kuda poni menuju lembah Sonamarg. Keceriaan kami di Sonamarg diakhiri dengan terjebaknya kami dalam ledakan Bom….ahhhhh!. 

Bersambung...

Menari Di Hamparan Kemuning Bunga Canola Dan terjebak Di Antara Demontrasi Plus ledakan Bom di Kashmir (2)

$
0
0


backpacking kashmir

Bermain manin di atas hamparan salju membuat kami terlupa hingga pada akhirnya kami terjebak dalam ledakan lom.


Saya masih tak percaya apakah ini benar benar pemberhentian menuju Sonamarg. Kami keluar dari mobil. Menatap sekeliling.

‘We stop here?’ dengan tampang wajah super keheranan
“Yes, we stop here” jawab bapak sopir.

Cafe cafe terbuat dari kayu berjajar. Bergerombol kuda poni. Mobil mobil SUV berjajar disana.

Perjalanan ke Sonamarg kali ini ¾ dari perjalanan saya sebelumnya. Pemandangan yang tersaji berbeda. Sangat berbeda.

Baiklah, mungkin dulu waktu saya datang ke Sonamarg di awal musim panas. Sedangkan saat ini kami datang datang di awal semi. Apalagi Sonamarg berada di Utara. Lebih dingin. Lebih banyak salju. Jadi beberapa jalanan masih tertutup salju. Saya mengikuti sekenario alam.

Dulu waktu pertama datang, seolah menjadi pembenaran jika Sonamarg dijuluki the meadow of gold. Dijuluki demikian karena bunga bunga aneka warna menghampar luas disini di musim semi. Hamparan rumput menghijau. Pohon pohon menjulang tinggi. Indah.

Dan sekarang … jadinya meadow of unknown.

travelling to Kashmir
Dulu dapat pemandangan kayak gini

Budget jalan jalan ke kashmir


Keluar dari mobil, kami menemui bapak penyewa poni. Setelah negosiasi harga, kami sepakat menyewa 3 kuda poni. Untuk saya sendiri, Najin dan Mbak Andri. Tidak mungkin saya berjalan kaki seperti bersama teman teman dulu.

Fyi, wisata utama di Kashmir yakni Sonamarg, Gulmarg dan Pahalgham. Dari Srinagar kami nggak bisa langsung menuju wisata utama dengan mobil yang sama. “Harus” berhenti di tempat pemberhentian. Kemudian dilanjutan ke wisata utama dengan mengggunakan SUV atau bisa sewa poni.

Itu aturan tak tetulis disana. Kesepakatan ini untuk berbagi rezeki antara ibu kota Srinagar dengan kecamatan dimana tempat wisata berada. Jadi mobil yang kita sewa dari Srinagar harus berhenti di stop point yang sudah ditentukan. Kemudian berganti dengan kendaraan milik lokal kecamatan atau dengan poni penduduk setempat.

Di Sonamarg, Jarak pemberhentian ke wisata utama lumayan jauh. Kecuali jika kamu terbiasa nanjak atau jalan jauh. Lebih menikmati. Tapi Siap siap gempor.

Poni berjalan santai membawa kami bertiga menuju wisata utama. Ditemani dua penjaga poni, seorang anak muda dan lelaki sebaya dengan saya.

Sesekali saya mengambil video, foto dan bercanda ke Najin. Karena dia suka naik kuda sekaligus takut jatuh.

Sonamarg India


Satu hal yang menjadi ciri khas perjalanan di Sonamarg adalah jalannya berdampingan dengan liukan sungai. Air yang mengalir dari glacier es. Deras dan dingin. Kanan kiri jalan dikungkung barisan bukit dan gunung. Bukit bukit cadas berselimut salju. Sedap pemandangannya. Khas Panorama Himalaya.

Tak lama berlalu poni berhenti. Bapak penjaga poni meminta kami turun disini. Saya langsung melongo. Terheran heran nggak percaya.

Kok sampai disini doang?
Trus ngapain juga kami disini?
Nggak banyak orang juga?

Sungguh kecewa. Tempat perhentian kami adalah sebuah tumpukan salju yang menjulur dari atap bukit. Hanya sedikit. Bukan sebuah hamparan salju nan luas.

 “We stop here”?  tanya saya kepada penjaga kuda poni dengan muka kecewa.
Yes here” jawabya.

Pasti ada yang salah nih. Saya bilang sama mereka, saya pernah kesini sebelumnya. Pemberhentian sangat berbeda. Si bapak bilang, tempat yang saya tuju dahulu jalannya masih tertutup salju.

Akhirnya kami berhenti. Bapak pemilik poni mengajak kami untuk bermain prosotan dan bermain salju. Ladalah.

Bayangkan saja, sehari sebelumnya kami ke Gulmarg. Hamparan salju seluas Samudra. Putih dan bersih. Pemandangan seperti di Eropa. Lengkap dengan gondola dan resort ski. Dan sekarang seperti ini…hmmm.

Jadi hanya sedikit longsoran salju dan bermain prosotan. Aduh Gusti.

Saya menanjaki bukit agar bisa menatap sekeliling lebih jauh lagi. Mungkin masih ada tempat yang lebih bagus lagi untuk dijelajah.


Setelah menatap sekitar. Saya lihat masih banyak penunggang poni terus jalan. Mobi mobil SUV juga terus jalan menjauh. Kami putuskan untuk menuju tempat lain.  

Kashmir India


Bapak penjaga poni menolak membawa kami ke tempat yang lebih jauh. Karena kesepatan harga semula. Dan karena saya tidak mau berdebat, akhirnya kami putuskan jalan kaki.

Pemilik poni mengikuti, dan meminta kami naik poni dengan biaya tambahan. Kami menolak, karena memang harga yang diawal sudah lumayan.

Saya minta mereka menunggu disini saja, tidak apa apa. Kami berjalan. Mereka mengikuti. Akhirnya mereka membawa kami tanpa meminta tambahan.

Menatap sekeliling. Terlihat banyak perubahan disini. Lebih banyak bebatuann di jalan. Bukan bebatuan alami yang memang berserakan dijalan. Tapi memang sepertinya batu yang sengaja ditumpuk untuk diambil. Pengerukan. Tak lagi nampak eksotis seperti dulu. Begitu alami. Sesekali terlihat beberapa pekerja proyek di perbukitan. Juga tentara yang berjaga jaga.

Saya tidak tahu apakah pengerukan ini semata mata untuk bahan dasar pembuatan semen. Karena saya lihat poster semen Kashmir dimana mana. Atau memang dibuka untuk jalur kereta api. Atau jalan. Entahlah.

Tak lama berselang, didepan kami melihat banyak mobil terparkir. Beberapa kuda poni asyik bercengkrama. Sebuah hamparan salju yang lebih luas. Dan banyak yang bermain salju, prosotan, ski, dsb.

Jika saja kami tahu Sonamarg menyajikan hal seperti ini di awal musim semi, mungkin dalam perjalanan ke Kashmir kali ini saya akan skip ke Sonamarg. Tapi yang belum pernah ke Sonamarg pemandangan gagah Himalaya menjadi hal yang sangat menarik.

Akhirnya kami bermain salju disini. Mulai prosotan, lempar lemparan bola salju hingga membuat ice man. Yang penting bersenang senang. Kami puas puasin main disini. Mbak Andri mencoba bermain prosotan tradisional. Melihat prosotan ini saya jadi teringat kisah mereka yang bekerja keras seperti ini di Gulmarg.

kashmir India
Add caption

travelling to kashmir

jalan jalan ke kashmir India


Karena kami datang terlambat ditambah terjebak dalam demo dan pemberhentian sebelumnya. Kami pulang sorean. Semua turis pada balik ke Srinagar. Hanya beberapa turis saja yang tertinggal. Mereka pun kebanyakan menyewa mobil SUV, jadi lebih cepat meninggalkan lokasi. Sedangkan kami, menunggangi poni. Nikmati perjalan leyeh leyeh diatas poni dengan santai.

Kami pulang dengan hati legowo. Kembali bercengkrama diatas kuda. Menatapi gagahnya deretan gunung.

Ditengah perjalanan seseorang menghentikan derak langkah poni. Tali terlentang menutupi jalan. Berdiri seorang pekerja proyek lengkap dengan helm kuning. Rompi proyek dan walkie talkie.

Kya Hua ?“ tanya saya.

Terdengar suara dalam walkie talkie. Mereka saling berkomunikasi.

There will be bomb exploding, madam

Ha, Bom. What do you mean?” mata saya terbelalak.
  
Bom, Stone, madam” sambil menunjuk keatas bukit tak jauh dari kami.

Matek koen yo, dalam hati ini menggerutu.


Pekerja proyek mengira bahwa seluruh turis sudah sudah balik semua. Ternyata masih ada turis tertinggal.

“we are so late” Ucap bapak penjaga poni. 

“what to do?”

Sonamarg Kashmir India


Sonamarg


Perbincangan terdengar serius antara si bapak penjaga dan orang lain dalam walkie talkie. Apakah dilanjutkan pengeboman atau tidak. Ada dua pilihan membiarkan kami melewati jalan kemudian diledakkan atau kami harus menuggu. Saya deg deg an, melebihi rasa deg deg an ketika akan menikah dulu.

Bayangin, kami berada di jalan dikungkung tebing tebing tinggi, cadas bebatuan berlapis salju. Suara bakalan menggema dimana mana. Bisa bisa longsor. Dan Sonamarg terkenal dengan avalanche. Bahkan teman teman yang datang ke Sonamarg dua bulan yang lalu menjadi saksi terjadinya avalanche disini.

Trus hal lain yang saya pikirkan, itu bukit di bom, kemudian bebatuan besar bakalan longsor menutupi jalan. Terus piye ? Emboh sungguh emboh. Kali ini saya nggak pingin garuk garuk jalan. Tapi garuk garuk nasib diri. Aduh Gusti, jalan jalan kok begini amat. Rasa khawatir terselimuti dengan senyuman dan tetap bercandaan sama Najin.

Saya belajar dari ayah untuk selalu mentertawakan sebuah perjalanan. Tersesat dan bertemu hal hal tidak menyenangkan, nggak usah diambil hati. Senyum dan nikmati saja. Dengan begitu kita akan belajar tersenyum ketika kehidupan menawarkan tangisan.

Dari pembicaraan di walkie talkie mereka “ragu” mengambil keputusan. Hal ini dapat diliat dari keputusan yang mereka ambil. Pertama meminta kami lanjut jalan. Kemudian meminta kami berhenti.

Apakah membiarkan kami melewati jalan kemudian diledakkan. Atau meminta kami berhenti nunggu peledakkan terjadi. Yang artinya, jika terjadi apa apa dalam peledakkan di bukit. Longsoran menutupi jalan. Kami bakalan stuck di sini hingga waktu yang tak ditentukan. Gusti.

Kami menunggu keputusan. Menunggu. Akhirnya mereka memberi tahu. Bom sudah di set timer dan kami harus menuggu.

Tik tok tit tok tik tok … waktu berjalan menggunungkan debar.

Dan … Duarrrrrrrr.

Bom itu meledak ditas bukit. Bebatuan pecah. Debu berterbangan. Letak ledakan bom memang tak terlalu jauh. Tapi kami masih dalam jarak aman.

Pertanyaan sekarang, ketika kami lewati jalan apakah aman? Bagaimana kalau bebatuan segede truk tiba tiba longsor menghampiri kami. Apalagi pengeboman masih fresh from oven. Keep postitif thinking Zulfa. Relax!

Bismillah…

Perjalanan ke Sonamarg ini kayak judul film India yang dibintangi cak Shah Rukh Khan berjudul kabhi kushi kabhi gum. Ya, cerita seneng dan senep silih berganti menemani.

Sebelumnya kami bersenang senang diantara bunga canola, ketemu dengan demonstrasi, menikmati salju dan sekarang berhenti karena ada peledakan bom. Bukankah hidup juga seperti itu. Bahagia dan tangis datang silih berganti. 

tips jalan jalan ke kashmir


Selesai sampai disini drama hari ini? Ohhh masih belum.

Alhamdulilah, kami melewati jalan tanpa ada longsoran. Aman. Sebenarnya pingin ngibrit dan memacu poni lebih cepat ketika melewati jalan yang diatasnya terjadi pengeboman. Terlihat ada beberapa pekerja proyek dan seorang bule kepala proyek.

Dalam perjalanan balik ke Srinagar, salah seorang penjaga poni ikut bersama kami dalam mobil. Rumahnya berada di sebuah desa ditengah perjalanan. Mereka berdua hanyalah orang orang desa yang bertugas menjaga poni sekaligus mengantarkan turis. Poni poni tadi milik orang lain.

Dalam mobil kami berbincang dengan bahasa Hindi dan Inggris. Kadang bahasa Kashmir yang saya nggak tahu sama sekali artinya. Campur. Berbincang tentang Indonesia. Tentang Kashmir dan banyak hal lain.

Dijalan kami melihat kebakaran rumah di sebuah desa. Penduduk desa berkumpul.

Menatap hamparan alam pedesaan diantara pegunungan mengingatkan kembali sebuah impian di masa tua. Pingin tinggal di sebuah desa diatas pegunungan. Rumah kecil diantara padang rumput menghijau berdekatan dengan aliran sungai. Berkebun dan berternak. 

Di sebuah desa yang asri, mobil kami terhenti. Adik penjaga poni tinggal di desa ini. Dia tinggal bersama ibu dan adiknya. Dia menawarkan untuk menikmati secangkir chai di rumahnya. Andai waktu kami masih banyak, tentu kami tidak akan menolaknya. Saya mengucap terima kasih dan memberinya tips.

Srinagar kashmir

Dan diakhir perjalanan mendekati Srinagar, kembali kami menatap hamparan bunga canola menggoda mata. Jiwa kenorakan kami kambuh lagi. Kembali meminta bapak sopir berhenti di ladang bunga canola. Drama dimulai lagi. Foto foto ceria hingga mentari benar benar tenggelam syahdu di ufuk barat.



Pentingnya Serum Pemutih Badan Untuk Kamu Yang Doyan Travelling

$
0
0

serum pemutih badan AYBE

Seperti hanya travelling menjaga kesehatan kulit merupakan salah satu bentuk rasa syukur kepada sang pencipta.

Adudu dutumben emakmbolang ngebahas tentang serum pemutih badan. Jangan jangan karena harga tiket domestik mahalberubah dari travel bloger menjadi beauty bloger? Hahaha. Tenang dulugaesss.Saya cuman mau curhat sekalian ajakin kamu mengambil hikmah dari pengalamanku selama ini. Biar nggak menyesal kemudian.Sharing is caring right?



 Jadi gini ceritanya.... 

Kalian tahu sendiri kan saya tuh orangnya cuek banget dengan yang namanya penampilan. Tomboy to the maxi. Nggak ada feminine nyablass. Jangankan serum pemutih badan, sunblock, serum pemutih wajah, whitening, BB creamor whatever lah.Lha wong bedak sama lipen aja nggak punya.


Jangan tanya rahasia bagaimana cara saya menjaga kesehatan kulit sehari hari secara alami. Simple, cuman mandi dan bersihin muka dengan sabun setiap hari. Dah, gitu aja.

Jadi … ceritanya waktu jalan jalan ke Tidore dan Ternate selama seminggu. Tahu sendiri bagaimana panasnya kedua pulau yang berada di Maluku Utara ini. Selama travelling nggak bawa sunscreen ataupun sunblock. Naked alias polosan. Ketika pulang snorkling hidung terasa pedih dan kemeng.Sakit banget. Aku lihat di kaca, hidungku hitam kemerahan. Terlihat kayak daging matang. Dua hari masih juga terasa sakit. Hari ketiga saya perhatikan timbul kayak jerawat di hidung yang isinya ... nanah. Panik?woles saja, toh akhirnya juga sembuh dengan sendirinya.

Lain waktu sayajelajah pegunungan Himalaya Di India selama satu minggu. Cuman bawa lips cream saja. Itupun yang bawa Shah Jahan aka suami. Karena dia pernah lihat bibir saya pecah pecah hingga berdarah karena cuaca dingin. Selama jelajah Himalaya kulit kering banget. Bersisik. Dan gatelnya nggak ketulungan. Setelah digaruk garuk, kayak ada pendarahan tipis tipis di permukaan kulit. Dapat pengalaman seperti itu bertobat kah diri ini?Nggak. Tetep bandel. Pergi kemanapun tetep tanpa pelindung. Kecuali... Doa.

Ditambah lagi saya suka banget touring dengan motor. Kulit wajah menghitam dan kucel itu dah biasa. Tangan sampai hitam.  Pengalaman demi penglaman buruk itu saya tanggapi dengan santai.

AYBE skincare



Tapi…

Semua berubah ketika saya balik tinggal di Indonesia dan bekerjasebagaidigital marketing sebuah Aesthetic Clinic besar di Indonesia. Cabangnya ada dimana mana. Meski tugas utama saya ngurusin content di social media mulaiedit foto dan video, mencari bintang iklan untuk di endorse, pasang iklan di internet, dsb tapi paling tidak saya harus tahu tentang basickesehatan kulit dan perawatannya. 

Di klinik kecantikan ada fasilitas alat pengecekan kulit dan tentu saja dokter ahli kecantikan. Di waktu senggang, saya ngobrol sekaligus konsultasi dengan dokter kecantikan. Setelah di cek dengan alat, kaget banget. Hasilnya kulit wajah saya nampak lebih tua 5 tahun dari yang seharusnya.  Karena apa coba? Buanyakkk banget bintik hitam di wajah dan juga kerutan.

Tak hanya wajah, tubuh saya perhatikan khususnya tangan mulai tumbuh bintik hitam atau pigmentasi. 

Sadar bahwa saya terlalu teledor dalam menjaga kecantikan kulit. Sejak itu rasa khawatir merayapi. Jumlah bintik hitam nggak cuman di pipi. Paling banyak di daerah jidat. Padahal saya kan pakai jilbab. Jidat yang sering ketutup ini malah yang paling banyak ditumbuhi bintik hitam.

Kata dokter, bintik hitam disebabkan sering terpapar sinar matahari tanpa sunblock atau suncreenDan saya tahu sendiri buat ngilangin bintik hitam itu susah banget. Sesusah ngilangin perasaan cinta dengan dia yang tak bisa bersanding karena beda agama. Halah!


Nah, disinilah saya bermetamorfosis. Bukan. Bukan berubah menjadi feminim. Atau malah jadi beauty blogger. Metamorfosis disini dari yang cuek bebek dengan urusan kecantikan kulit mulai perhatian banget. Kalau masalah make up saya tetap nggak pakai. Lebih suka tampil natural. Tapi kesehatan kulit, HARUS!


Salah satu cara cepat menyamarkan bintik hitam di wajah adalah dengan teknologi laser. Pernah dua kali laser. Hasilnya lumayan. Bintik hitam memudar. Tapi itu nggak langsung hilang. Harus beberapa kali laser. Sekali laser harganya jutaan. Untungnya saya dapat fasilitas dari kantor. Itu dulu, sekarang ngantor di perusahaan startup, Informasi Teknologi. Jadi nggak dapat fasilitas 'gratis'  lagi. hehehe


Itu kalau di wajah. Bagaimana dengan pigmentasi di tubuh? Apa iya harus laser juga? Ampun... bisa ngabisin berapa puluh bahkan ratusan jutatuh.Daripada ngabisin duit buat laser  badan mending uangnya dipakai beli tiket Trans Siberia. Tetep ya, kalau ada urusan duit mikirnya travelling melulu. hahaha

Trus gimana dong masak pigmentasi di badan dicuekin aja? Sebagai seorang perempuan, secuek ceuknya saya juga pingin punya badan langsing mulus dan kinclong kayak Blackpink. Nah, untuk mengatasi pigmentasi di kulit saya mencoba memakai 3 rangkaian produk AYBE skincare.

serum pemutih badan tercepat


     1.    AYBE Whitening Night Body Serum

AYBE Whitening Night Body Serum merupakan serum pemutih badan yang tak hanya menyamarkan pigmentasi kulit juga sebagai pemutih badan ampuh. Bentuknya berupa serum yang meresap cepat kedalam kulit. Jadi bekerja lebih efektif. Teruji secara klinis sebagai pemutih badan aman di kulit.

Manfaat lain dari serum pemutih badan AYBE adalah mencerahkan, menjaga kelembaban kulit secara maksimal dan mencegah kulit menjadi kering. Serum pemutih badan AYBE mengandung minyak zaitun sebagai emmolient yang membuat kulit menjadi lembut. Juga dilengkapi vitamin sebagai nutrisi agar kulit tetap elastis. Nah, Jadi sekarang kalau mau explore gunung nggak khawatir lagi kulit kering dan gatal.

Untuk menjaga kesehatan kulit sehari hari AYBE Whitening Night Body Serum ini biasanya saya gunakan setelah mandi sore atau malam hari menjelang tidur. Teksturnya lembut dan nggak lengket di kulit. Tidur lebih nyaman apalagi AYBE Whitening Night Body serum harumnya kalem menenangkan.

serum pemutih badan aman dan BPOM


     2.    AYBE Daily Nourishing Body Lotion
Seperti halnya AYBE Whitening Night Body Serum, AYBE Daily Nourishing body lotion ini juga merupakan serum pemutih badan yang berfungsi untuk mencerahkan, mengurangi pigmentasi kulit serta menjaga kelembaban kulit.

Bedanya AYBE Whitening Night Body Serum berbentuk serum dan digunakan malam hari. Sedangkan AYBE Daily Nourishing Body Lotion berbentuk lotion. Untuk perawatan sehari hari saya biasanya menggunakanya AYBE Daily Nourishing Body Lotion pagi hari sebelum berangkat ke kantor. Kalau Travelling, saya  gunain pagi atau siang ketika keluar jalan jalan. Agar kulit senantiasa terlindungi dari sinar matahari. Biar terhindar dari pembentukan pigmentasi atau bintik hitam.

serum pemutih badan tercepat


     3.    AYBE Exfolliating Body Gel
AYBE Exfolliating Body Gel ini merupakan gel pembersih badan yang mengangkat semua kotoran dan lapisan sel kulit mati. Ketika dioles ke kulit terasa lembut, kemudian gosok selama 5-10 menit sampai kotoran dan kulit mati terangkat. Kalau istilah orang jawa mboloti. Setelah itu siram dengan air. Hasilnya kulit lebih bersih, halus, kenyal dan cerah.

Dengan kandungan vitamin & moisturizer akan melembabkan sekaligus menutrisi kulit. Penggunaan Exfolliating Body Gel secara berkala akan membantu peremajaan kulit. Tahukan kenapa sekarang saya terlihat lebih bersih dan lebih muda? *uhuk

serum pemutih badan ampuh



Itulah tiga langkah rangkaian perawatan kulit saya sehari hari dan selama travelling. Lalu bagaimana dengan perawatan wajah? Masih tetep ceuk juga? Nggak lah. Untuk perawatan kulit wajah sehari hari saya menggunakan

     1.    AYBE Glow Whitening Sunscreen cream
AYBE Glow Whitening Sunscreen cream ini saya gunakan pagi hari sebelum berangkat ke kantor atau pas jalan jalan di pagi atau siang hari. Berfungsi membantu melindungi dari pengaruh buruk sinar matahari dan pembakaran. Selain itu juga AYBE Glow Whitening Sunscreen cream  juga menjadikan kulit nampak lebih cerah.

     2.    AYBE Milk Whitening Serum
AYBE Milk Whitening Serum ini saya gunakan malam hari sebelum tidur. Fungsingya mencerahkan, membuat kulit nampak lebih glowing, mengurangi garis garis kerutan dan juga mengencangkan kulit.


Jadi nggak cuman wajah saja yang dirawat, tapi kulit badan juga perlu dirawat. Masak iya sih, wajahnya putih tapi tangannya hitam? Ngakk matchingbanget. Dan “fenomena” ini banyak ditemukan di negeri kita tercinta ini. Iya, kan…kan...

pemutih badan tercepat



Terus sekarang pertanyaannya, AYBE skincare aman nggak sih ……

Ngomongin tentang serum pemutih badan tentunya timbul banyak pertanyaan, aman nggak sih? Saya mengerti kok kekhawatiran kita semua akan banyaknya serum pemutih abal abal di pasaran. Produk pemutih ini menjanjikan kulit putih secepat kilat. Cess pleng. Beberapa hari dah kelihatan banget putihnya. Tapi ya gitu, putihnya pucet. Kayak orang kurang darah. Kalau kena matahari kulit jadi kemerahan dan gatal gatal.Ketika berhenti pakai, kulit jadi tambah kusam. Terus tak lama kemudian kulit wajah menjadi kehitaman. Kakak ipar saya sendiri pernah mengalaminya. Ngeri banget!

Bagaimana dengan AYBE skincare? Jangan khawatir, produk AYBE Skincare ini sudah mendapatkan sertifikat halal dan sudah terdaftar di BPOM  (Badan pengawas Obat dan Makanan) sejak tahun 2017. Jadi komposisi bahan yang digunakan dalam produknya sudah diuji secara klinis sehingga aman di kulit.

AYBE skincare


Founder AYBE skincare, Ayu Alam Hasyim adalah seorang bintang iklan, sinetron dan FTV. Tahu nggak sih Mbak Ayu yang berparas cantik  dengan kulit yang bersih ini asli arek Gresik, lho. Tonggo dewe ternyata. Saya sendiri sebagai putri Gresik yang sudah lamamenetap di luar negeri merasa bangga, bahwasanya kota Gresik yang dikenal sebagai kota industri memiliki seorang puteri daerah menghasilkan sebuah brand produk kecantikan yang tak hanya dipasarkan di Indonesia tapi juga di luar negeri seperti Hongkong, Singapura, Malaysia, Arab Saudi dan bakalan menjangkau seluruh dunia. Aamiin.

Motivasi Ayu Alam Hasyim mengembangkan produk kecantikan dalam payung AYBE skincare agar wanita Indonesia senantiasa merawat kecantikan kulit alami mereka.

AYBE skincare


So gaesss, mau tampil natural tanpa make seperti saya, boleh saja tapi kecantikan kulit tetap dijaga, ya. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Menjaga kulit cantik adalah sebuah investasi kado bagi diri sendiri juga untuk dia yang terkasih. Menjaga kecantikan kulit juga sebagai bentuk rasa syukur kepada sang pencipta yang telah menciptakan kita dengan sebaik baiknya.


Sebuah Kisah Antara Jawa-Madura-Jawa

$
0
0


"Jauh dekat, singkat lama yang paling mengesankan dalam sebuah perjalanan adalah belajar mentertawakan kehidupan”

“Aku butuh nenangno pikiran”
“Aku saiki nang Maduro. Longgo santai. Barusan nyebrang Suramadu”
“urip kok koyok ngene yo…ya opo iki”

Percakapan dari balik ponsel terdengar berat. Sangat berat. Dari Seorang bapak yang  duduk berpunggungan dengan kami diatas amben bambu.

Sama halnya dengan saya dan Najin, si bapak memilih beristihat setelah melewati jembatan Suramadu. Penjual tahu petis dan es degan dibawah rindangnya pohon keres menjadi pilihan kami beristirahat.

“Mosok aku dituduh nyolong jam tangane …..”
“Mosok aku sehina iku sih, sampek nyolong nyolong jam tangan barang”
“Mangakane, aku saiki nang maduro, aku butuh nenango pikiran”

Pembicaraan semakin panas. Sepanas cuaca di Madura meski memasuki musim hujan di bulan Desember.

Bapak penjual tahu petis sibuk dengan gadget. Ibu penjual es bermain bersama anaknya. Lalu lalang kendaraan tak terlalu padat. Lancar tanpa antri. Mengingat jembatan térpanjang di Indonesia ini digratiskan sejak sebulan yang lalu.

Sebotol teh dan air mineral menjadi pelepas dahaga. Membelah tahu goreng, kemudian melapisinya dengan gurihnya petis khas madura. Sebuah camilan sederhana yang menyenangkan bagi saya.

“jalan jalan” dadakan tanpa rencana ini bermula dari keinginan Najin, pingin naik kapal menyeberang pulau. Tanpa pikir panjang, pulau garam, Madura, menjadi pilihan yang tepat karena dekat dengan rumah. Sekaligus singkat.

Saya dan Najin berbicara lirih sembari mengunyah gurihnya tahu. Lebih banyak dengan menggunakan kode. Bukan maksud kami mendengarkan pembicaraan si bapak. Tapi kami benar benar tidak ingin menggangu pembicaran.

Basa basi dengan nada rendah, saya bertanya ke bapak penjual tahu petis, seberapa jauh dari sini menuju dermaga kamal. Apakah masih banyak orang yang menyeberang? Apakah kapal ada setiap jamnya? Apakah menunggu penuh hingga kapal jalan? rasanya sudah lama sekali tidak menyeberang ke Madura menggunakan kapal semenjak jembatan Suramadau operasional.

Najin pingin segera lanjutkan jalan jalan menyusuri pulau Madura. Saya menyudahinya dengan membungkus tahu petis untuk Ibu dirumah.

“Mending dolen wae mobil karo omah iku”
“Dolen sak payune, ben tenang aku”
‘Ojo khawatir, aku sik pingin nenangno pikiran. Nang Meduro”

Si bapak menyudahi pembicaraan di telepon. Berbalik dan menatap kearah kami. Dan saya menatapnya dengan senyuman. Di usianya yang senja, sekitar 60 tahun. Masih disapa masalah kehidupan. Entah apa pun itu.

Cara dia berpakaian, menggunakan jaket, warna kulitnya mengingatkan saya akan sosok Ayah. Tiba tiba pingin mberebes mili. Apalagi dalam perjalanan ini, saya ingin mengenalkan sensasi perjalanan “lain” kepada Najin. Seperti halnya Ayah mengajarkannya pada saya waktu kecil dulu.

Sensasi dperjalanan bersama ayah masih menempel hangat dalam ingatan. Sejak masih SD, saya sudah merasakan ‘nikmatnya’ numpang di truk. Naik bus. Touring dengan motor. Perjalanan jauh dengan mobil. Melewati liukan gunung hingga ke bermain main di pantai. Perjalanan bertemu dengan saudara, teman ayah juga sowan ke para Kyai atau sekedar jalan jalan.

Hal ini yang membuat saya cinta sekaligus ‘tangguh’ menikmati berbagai moda kendaraan dalam setiap perjalanan. Khususnya touring dengan motor. Itulah mengapa di usia menjelang 40 tahun saya masih suka touringdengan motor.

Sejenak saya menelan ludah yang terasa mencekik tenggorokan. Mengingat kembali kehidupan Ayah, kemudian melihat si bapak. Hal ini menjadi pelajaran bahwa hidup akan terus menerus disapa masalah. Tak peduli berapapun usia kita. Berani hidup berani menghadapi masalah. Disanalah kita belajar dewasa dan bijaksana.

Si bapak bertanya sama penjual tahu “berapa jauh keramain kota Madura dari sini?”

Seiring jawab bapak penjual tahu. Saya meninggalkan tempat peristirahatan. Melangitkan doa semoga masalah si Bapak terselesaikan dengan baik.

tahu petis khas Madura

Menatap hijau pulau Madura berteman pohon jati. Hamparan pertanian. Rumah nampak jarang jarang.

Diatas motor melaju manja kami membuka memori. Mengingat kembali perjalanan ke Madura ketika dia masih kecil dulu. Beberapa dia ingat. Lebih banyak lupa. Terakhir kali menggunakan kapal Jawa Madura, ketika itu Najin berumur satu tahun. Bersama Shah jahan dan temannya yang datang dari India.

Dalam perjalanan sesekali kami berhenti. Bertanya tentang arah jalan menuju pelabuhan Kamal kepada penduduk setempat.

“Jangan malu bertanya, biar nggak sesat di jalan”
“Kalau kebanyakan tanya?”
“itu artinya …ndelewer
“Kayaknya dari tadi Ammy tanya tanya terus”

Dan jawaban itu membuat kami berdua ngakak so hard.

Karena saya terpaku dengan GPS di Google map, jadinya lebih bingung. Hahaha. Bertanya kepada penduduk setempat ternyata lebih mudah. Mereka menunjukkan jalan. Lengkap dengan penjelasan, ada kelokan, jalan naik turun.

Najin juga mengingat jalan yang disampaikan oleh penduduk setempat.

Tibalah kami sebuah jalanan naik turun dan di ujung jalan kami  melihat hamparan lautan. Najin langsung teriak “belok kanan Ammy”

Hahaha. Ternyata dia ingat betul apa yang bapak tadi katakan. Ambil jalur ke kanan untuk ke pelabuhan. Sedangkan kalau ke kiri bakalan menuju tempat lain.

Menatap lautan. Perahu perahu kecil bersandar. Kapal kapal besar pengangkut barang terserak di lautan. Menggoda kami untuk berhenti sejenak.

Beristirahat dan menatap lautan. Roti isi coklat kacang, ayam geprek yang kami bawah dari rumah tidak menarik perhatiannya. Dia hanya menatap lautan. Menikmati pemandangan ditemani semilir angin segar.

Cukup beristirahat. Motor melaju pelan. Menyesap aroma laut. Menikmat kehidupan masyarakat disekitar pelabuhan.

Tiba di dermaga pelabuhan kamal, kami membayar karcis sepeda motor. Untuk kami berdua, cukup merogoh kocek Rp. 12.500 saja.

“Ayooo mbak cepat cepat…kapal segera berangkat”

Dan benar saja, Setelah motor kami memasuki kapal. Anjungan kapal langsung ditutup. Najin sejenak menyaksikan dengan seksama. Bagi saya pemandangan yang biasa, tapi tidak bagi Najin. Dia menatap dengan kehebohan tersendiri.

Kami naik ke atas kapal. Menebar pandang ke seluruh kapal. Ada penjual buah dan lontong gule daging. Juga menjual berbagai minuman.

Diatas kapal kami bercengkrama. Tanpa kamera. Tanpa memikirkan sosial media. Hanya ada kata dan panorama. Tentu saja … cinta.



Memang, sejak aktifitas menulis perjalanan di blog dan juga media. Ketika jalan jalan bersama, saya lebih banyak ‘disibukkan’ dengan aktifitas foto dan record video. Najin pernah memprotesnya. 

Sejak saat itu, ketika jalan jalan saya jarang membawa kamera. Lebih banyak bermain dengannya. Tak peduli dapat konten. Tak peduli lagi dapat video atau tidak. Yang terpenting adalah kebersamaan.

30 menit berlalu, kami menginjakkan kaki di Pulau Jawa kembali. Pulang ke Gresik ditemani awan tebal yang siap menuangkan air ke Bumi. Saya pacu kendaraan sedikit ngebut diantara padatnya kendaraan.

Puas. Kami ingin mengulang kembali touring berdua. Jelajah pulau, overland, nyasar lebih jauh lagi? Kemana? Semoga diberikan kelancaran rezeki. Semoga Semesta mendukung. Aamiin


15 Desember 2018


Pahalgam Bagiku Tentang Sapa dan Tawa di Pematang Sawah

$
0
0

jalan jalan ke kashmir

Diantara deretan lembah cantik yang menjadi lokasi favourite shooting film Bollywood justru kehidupan desa gembala berhasil membawa resah ketika harus meninggalkannya

Pasrah. Jalanan menuju Pahalgam ditutup karena perbaikan jembatan. Sistem buka tutup jalan diberlakukan. Kami menurut saja, ketika bapak sopir membanting setir ke kanan, mengambil jalan alternatif.

Jalan alternatif ini bagaikan parade off-road. Debu debu berterbangan dengan lincahnya. Kerikil menyelimuti jalan membuat tubuh terkoyak dalam mobil yang justru membuat kami tertawa penuh semangat. Jalan semakin menjauh meninggalkan jalan utama, berada diantara pematang sawah dan rel kereta.

Semakin menjauh, parade jalanan off-road berganti jalanan tak terlalu lebar. Roda berputar diatas tanah lihat padat berdamping dengan saluran air nan jernih. Mobil berjalan lambat seirama dengan angan menyesap kehidupan pedesaan di kanan kiri jalan.

Lelaki memakai baju kombor salwar kamiz. Serasi dengan wanita mengenakan baju lebih berwarna. Anak anak dengan pipinya berwarna pink bermain dijalan.

Sinar mentari pagi menembus diantara sela pepohonan menjulang tanpa dedaunan. bagaikan sebuah tirai berukuran jumbo di tepi jalan. Berharmoni dengan deretan rumah sederhana berteman hamparan kemuning bunga canola. Bunga yang kelak menjadi minyak kuning pekat terhidang dalam  kelezatan masakan khas Kashmir.

backpacking to kashmir india

backpacking to india


Diiringi sejuknya pagi, saya menarik nafas dan menyesapi apa yang tersaji. Ingin rasanya menangkap semua kehidupan desa penuh damai dalam sebuah video menjadikannya sebuah kenangan terbaik dalam hidup. Tapi, keinginan membebaskan mata menangkap keindahahnnya tanpa gangguan kotak lensa lebih kuat terasa.
  
30 menit berlalu kendaraan kami mulai meninggalkan desa. Kami kembali memasuki jalanan utama menuju Pahalgam. Epic. Kata yang pas mendeskripsikan lukisan alam sepanjang perjalanan. Terhampar luas kemuning bunga canola. Bagaikan hamparan karpet kuning membungkus bumi berlatar belakang perbukitan. Semua terasa sempurna dalam naungan langit yang biruh cerah. Alhamdulilah.

Berbeda dengan hari kemarin ketika mengunjungi Sonamargh. Ketika menatap ladang bunga canola noraknya minta ampun. Foto terus sampai dilihatin kendaraan yang berlalu lalang. Ditambah lagi dengan drama demontrasi dijalanan sampai ledakan bom. Dalam perjalanan ini kami sungguh kalem. Berhenti sekali saja untuk mengambil shoot video dan foto diri. Selebihnya, menikmatinya dengan mata telanjang.

Dua jam berlalu. 95 KM terlewati sejak kami meninggalkan kota Srinagar, Ibukota Jammu dan Kashmir. Kemuning bunga tergantikan oleh deretan perkebunan apel. Hijau sepanjang jalan. Bunga yang kelak menjadi buah apel memeriahkan ujung ujung batang. Jalanan mulai menanjak, meliuk membebat pegunungan.

tempat wisata india


Mobil kami terhenti di Pahalgam disambut dengan bapak pemilik kuda. Menawarkan kudanya menuju deretan lembah yang menjadi lokasi shooting film Bollywood. Ada Switzerland valley, Behtab valley, Aru valley dan juga  lokasi shooting film yang  berada diatas perbukitan. Selain menanjak, jaraknya juga lumayan jauh. Saya memutuskan menyewa kuda apalagi saya datang bersama anak, dan seorang teman, mbak Andri, nggak mungkin mengajak mereka nanjak jauh.

Kuda melaju lambat menanjaki perbukitan. Meliuk meliuk melewati jalanan berbatu berteman lebatnya pohon cemara. Pahalgam sendiri berada di ketinggian 2130 Meter diatas permukaan laut. Kami melewati resort resort terbuat dari kayu unik dengan latar belakang pegunungan bersalju mengingkatkan kita akan alam Switzerland. Padahal juga belum menjejakkan kaki di Switrzerland. Julukannya sih gitu, Switzerland of Asia.

backpacking to kahsmir



Sesekali kami berhenti untuk mengambil foto. Penjaga kuda poni kami, seorang bapak tua, berumur sekitar 70 an tapi masih kuat nafasnya. Beliau berbicara dengan kami dengan bahasa Inggris patah patah. Dan kebanyakan saya nggak ngerti, yang pada akhirnya membuat saya memilih berbincang dengan beliau dalam bahasa Urdu.

Pahalgam yang dijuluki Village of shepherd dianugerahi perbukitan berbungkus pohon cemara tinggi menjulang.Terletak di persimpangan sungai Aru dan sungai Sheshnag. Sungai Aru dari lelehan Kolahoi gletser. Sedangkan Sheshnag dari gletser pegunungan Himalaya. Perpaduan kedua sungai dengan aliran air nan jernih memberikan keindahan tersendiri di Pahalgam.

Pahalgam juga dikenal sebagai tempat favourit shooting film Bollywood. Seperti film Raazi, Fitoor, Bajrangi Bhaijan, Highway, Haider, Aiyaary, Yeh Jawaani Hai Deewani. Jab tak Hai Jaan. Dan masih banyak lagi. Jadilah, masing masing lembah dan point disini banyak yang dinamai sesuai judul film. Diantara banyak film yang menampilkan keindahan Pahalgam, film Highway yang membuat saya memantapkan datang ke Pahalgam. Bukan karena keindahannya justru kehidupan desa yang ditampilkan menarik untuk dinikmati.

Hanya sebentar kami mengunjungi lembah lembah berbungkus rerumputan, berteman dengan liukkan sungai dan baris pegunungan berbungkus pohon cemara dengan cumbuan salju diujungnya. Dan memilih kembali ke tempat parkir.

Semesta mendukung, balik menuju Srinagar kami melewati desa desa di kaki lembah. Desa yang tak biasa, dengan keindahan dan kedamain menarik hati untuk menyesapinya kala usia senja. wanita dan anak anak duduk santai di pematang sawah hamparan bunga canola. Pepohonan penuh bunga berwarna pink, sekilas nampak bunga sakura. Ternyata adalah bunga semacam buah cerry. Begitu asri. Beberapa wanita desa duduk santai di pematang sawah diantara kemuning bunga. Saya meminta pak sopir berhenti sebentar untuk menikmatinya.

incredible India


"ai ye didi, ai ye...." dari kejauhan terdengar suara memanggil melihat kami keluar dari mobil. Beberapa wanita yang duduk santai diantara pematang sawah menawarkan untuk datang ke ladang mereka.

Tak mampu menolaknya, Najin dan mbak Andrie segera berjalan menuju pematange sawah. Mblusuk diantara bunga. Urat norak kembali membuncah. Saya sendiri mengambil keindahan dalam jepretan kamera dan sesekali berbincang dengan mereka.

Bemain dan berbincang dengan wanita pedesaan lebih menyenangkan. Anak anak kecil berparas jelita ikut mengerumuni kami. Meski mereka hanya bisa berbicara Kashmir, saya mencoba berbicara dengan bahasa urdu. Selain bahasa Kashmir, penduduk Kashmir juga berbahasa Urdu.

Udara menyapa begitu sejuk, bunga bunga bergerak riang tertepa angin. Lelaki Kashmir sibuk mencangkul dan mulai menanam bawang putih. Jika saya ada secangkir teh menemani, pastilah kami tidak akan pulang. Betah. Jika dibandingkan dengan lembah lembah cantik, saya lebih memilih duduk bersama penduduk lokal disini.

tentang india

keindahan kashmir

jalan jalan ke pahalgam

travelling murah ke kashmir

film india

tempat wisata di kashmir


Saya melirik bapak sopir yang mulai tak sabar mengajak kami kembali ke Srinagar. Kaki kami enggan beranjak. Bahkan Najin merasa keberatan kami mengakhiri permainan di desa ini. Pematang sawah menjadi hal yang sangat menyenangkan baginya. Tapi bagaimana lagi, semua harus diakhiri. Dengan harapan suatu saat kembali lagi. 

Dalam perjalanan pulang menuju Srinagar, liukkan sungai, hamparan bunga calona, pepohonan menjulang tanpa daun, penggembala menggiring puluhan domba, kehidupan desa nan asri menjadi penghibur perjalanan berteman mentari tenggelam di ufuk barat.


Satu satunya Cafe di Gresik Sajikan Kopi Bisa Ngomong

$
0
0

DiaLoGue Koffie


Tak hanya kehangatan dan instgragenic, Cafe yang berada di pusat kota Gresik ini juga menyajikan kopi yang bisa ngomong

Cafe dengan sajian rasa kopi keninian menjamur di tanah air. Saat ini Cafe tak hanya sekedar tempat menikmati kopi tapi sudah menjadi gaya hidup tersendiri, khususnya bagi generasi Milenial dan Gen Z. Eksistensi di dunia maya pun turut mempengaruhi tren tersebut, tak sekedar nyaman, cafe dengan design instagenic seolah menjadi salah satu syarat tempat nongkrong pilihan bersama teman dan sahabat.

Dikota kelahiran saya sendiri, Gresik, budaya ngopi sudah dikenal sejak lama. Warung kopi sudah jamak ditemui. Dengan menjamurnya sajian kopi kekinian di tanah air, Warung Apung Rahmawati yang terkenal dengan sajian ayam bakar terdahsyat di Indonesia melebarkan sayapnya dengan membuka Cafe kekinian di kota Gresik. Berada satu komplek dengan warung apung Rahmawati.


DiaLoGue Koffie namanya. DiaLoGue Koffie yang dibaca Dialog sengaja dipilih karena memang tempat ini nyaman dan asyik untuk berbicara dan bercerita dengan menikmati segelas kopi dan snack. DiaLoGue juga berarti Dia Lo Gue, menjadikanya sebagai tempat hangout yang gaul dan fun bersama teman dan sahabat.

Yang spesial dari DiaLoGue Koffie tak hanya menyajikan kopi dengan fantasi liar dalam ingatan serta kesegaran di mulut tapi juga kemampuan kopinya yang bisa ngomong. Seriusan? yap, menu menu kopi disini bisa kamu pilih sesuai dengan isi hatimu. Jadi kalau kagok atau nggak tahu harus harus ngomong apa coba deh kamu sodorin menu menu kopi berikut :

- Gue pinging ngomong
- Dia Mikirin lho
- Dia cuma iseng
- Lo banyak bercanda
- Dia udah ngabarin
- Cepet dilamar
- Kaya mendadak
- Kawin kontrak
- Status palsu
- Jomblo pencintraan
- Sukses ujian
- Bafu ditembak
- Ketiban rezeki


tempat nongkrong asyik di Gresik


Pada penasaran nggak saya pesan kopi apa malam itu? kaya mendadak? Ketiban rezeki?Kalau ini sih sudah ada dalam doa panjang disetiap sepertiga malamku. Halah. Disitu saya merasa alim. You know lah saya travelling addict dan masih banyak bucket list yang belum tercoret. Jadi pingin kaya mendadak. hehehe

Jadi malam itu saya “sengaja” pesan kopi … cepat dilamar. Wait! Stop! netizen julid jangan menghujat dulu. Hahaha. Bukan, bukan saya selingkuh dan pingin rabi lagi tapi saya penasaran dengan rasanya yang memadukan rasa kopi dan alpukat.

Tahu sendiri kan, saya pecinta jus alpukat. Tapi …dikombinasi dengan kopi? hmmm. Selama ini saya menikmati kopi cukup dengan susu atau creamer. Paling extreme dicampur dengan coklat. Nah, setelah tahu kopi cepat dilamar diracik dengan mengkombinasikan buah rasa buah alpukat dan kopi, urat penasaran saya langsung membengkak.

Menunggu kopi pesanan datang, saya menikmati live musik yang disajikan dengan santai. Sesaat rasanya ingin bernyanyi, menggerakkan kaki dan tangan mengikuti alunan lagu. Dekorasi unik menghiasi langit langit cafe. Tempat duduk nyaman mengisi sudut sudut kafe dengan penerangan yang hangat.





Kopi cepat dilamar yang menghadirkan fantasi dalam angan tersaji dalam gelas dengan ukuran besar. Wow, porsinya nggak pelit. Dengan ukuran yang sangat memuaskan dahaga bisa dibilang harganya sangat bersahabat bagi kantong para Milenial.

Saya sruput kopi dingin dengan sajian creamer bertabur bubuk coklat. Menghadirkan rasa segar alpukat berpadu dengan pahitnya kopi dan lembutnya creamer. Fantasi kelezatan kopi berkelana liar dalam lidah dengan percikan rasa coklat didalamnya. Kombinasi yang pas dan mantap. Delicious so pasti.




Menu kopi keninian di DiaLoGue Koffie diracik dari kopi berkualitas, susu segar dan buah buahan segar. Menghadirkan rasa fresh dan spesial. Selain menu kopi kekinian, juga menyajikan menu mocktail, milkshake, Frappe dan hot coffe.

Segelas kopi kekinian menemani menu Sukri dan Grill yang tersaji diatas meja makan. Yap, masakan jepang yang sangat diminati masyarakat saat ini juga menjadi menu terbaru setahun terakhir di Warung Apung Rahmawati. 

Menu Suki tersaji dengan dua pilihan kuah Tom Yam dan kaldu. Rasa tom yam nggak beda dengan di negara aslinya. tamparan rasa asam, segar dengan pedas yang pas membuat lidah saya nggak berhenti mengunyah.

Yakiniku disajikan dengan daging segar berkualitas premium. Dengan pendamping irisan bawang bombai. Dan ini yang bikin lidah saya menari adalah sambal bangkoknya. Itu sambal kenapa bisa enak banget gitu, ya. Tentu saja dapur suki dan grill Rahmawati ini memiliki resep asli dengan bahan berkulitas. 

Jujur, malam itu pingin banget “sembuyiin” sambal Bangkok yang disajikan dalam botol besar. Kamu bisa nikmatin sepuasnya. Ahhh puas banget kulineran disini. Besok pasti balik deh kesini, rasanya memang ngangenin. Kayak kamu, iya kamu who stole my heart.

Hangatnya suasana membuat saya betah berbincang dan ngobrol dengan teman teman. Tak terasa hingga mendekati jam 11 malam. Betah.


DiaLoGue Koffie


Tingginya antusias masyarakat dengan racikan ayam dan menu masakan Jepang, Warung Apung Rahmawati tak hanya hadir di kota Gresik, Juga hadir di kota Surabaya (Penjaringan dan Gayungsari), Sidoarjo (Sidokare dan Sedati), Jombang dan Mojokerto. Nah, untuk kamu yang berada di kota kota tersebut bisa langsung menikmari kelezatan sajkan khas warung apung Rahmawati.

Oh ya, untuk kamu yang pingin nongkrong, kumpul kumpul bersama komunitas, DiaLoGue Koffie menawarkan discount 50% hari Kamis- Jumat. Untuk acara reunian dan arisan juga cocok banget. Asyik kan?

Untuk kamu dear netizen tercinta DiaLoGue Koffie memberikan promo Buy 1 Get 1 Free khusus Weekend, Sabtu dan Minggu. Dimana lagi bisa menikmati kopi bisa ngomong kalau nggak di DiaLoGue Koffie.

DiaLoGue Koffie
Jl. Dr. wahidin Sudiro Husodo 109 Gresik
Jam Buka : 14.00 - 22.00 WIB
Phone : 082240000020


Keindahan Taman di Srinagar Dalam Pelukan Rantai Pegunungan Zabarwan

$
0
0
travelling to kashmir

Taman taman peninggalan kekasiaran Mughal menjadi pelengkap perjalanan kami menjelajah Kashmir


Empat hari sudah  kami menjelajah gunung dan lembah di Kashmir. Pagi itu hari terakhir kami berada di Kashmir. Siang menjelang sore penerbangan kami menuju Delhi. 

Hari terakhir di kota Srinagar, Ibukota Jammu dan Kashmir, kami berencana mengunjungi beberapa taman di Srinagar. Letak taman disekitaran Danau Dal, tempat kami menginap selama tinggal di Srinagar. Baju sudah kami packing semalam. Jadi ketika balik dari mengunjungi taman, kami tak usah terburu buru mengemas pakaian. Santai. 

Seperti hari hari sebelumnya, mungkin menjadi hal yang biasa dikota yang dipeluk pegunungan dari segala arah, pagi hari terasa begitu menusuk tulang. Membuat badan enggan beranjak dari hangatnya selimut tebal. Saya bangunan si kecil. Deg, badan Najin sedikit hangat. 

Saya terdiam sesaat. Menenangkan pikiran sembari menata selimut menutup badan Najin. Saya usap usap pelan kepalanya yang hangat. Dia kecapaian. Tiga hari  berturut turut kami jelajah Kashmir, Membelah danau Dal dengan shikara ditemani gerimis dan angin, keesokan harinya menatap mekarnya bunga Tulip berlanjut ditampar hawa dingin diatas cable car di Gulmarg, menikmati hamparan kemuning bunga canola diabawah langit cerah di Sonamarg dan kemarin kami asyik berkuda di Pahalgham.

Aroma chai hangat menanti untuk dinikmati diatas meja makan, kaki melangkah meninggalkan kamar, mata bergerak mencari pak Firdaus, penjaga houseboat. Berada di teras depan houseboat, saya sampaikan kepada beliau, kami tidak jadi mengunjungi taman di Srinagar hari ini karena Najin badannya hangat.

Beliau mendengarkan dengan seksama, kemudian menanyakan sarapan yang kami inginkan. Seperti biasa, omelet dengan cacahan bawang bombai dan roti khas kashmir yang tebal. Menunggu sarapan, pak Firdaus kembali bertanya, apakah badan Najin panas sekali atau tetap hangat? Saya sampaikan kepada beliau badannya sedikit hangat. 

Beliau menganjurkan saya dan mbak Andri untuk terus lanjutkan rencana hari ini mengunjungi  taman taman di Srinagar.  Dan keluarganya yang akan menjaga Najin yang masih tertidur lelap.

Saya merasa tidak enak, bagaimana mungkin saya jalan jalan sementara anak saya sakit. Beliau meyakinkan. “Don’t worry my sister, InsyaAllah he ll be fine, he just tired and we will take care of him nicely” Keponakan dan anak beliau akan berada di housebout. Ya, mereka dan Najin saling kenal, sejak hari datang mereka bermain bersama. Kami memang mengenal baik. Saya tinggal di houseboat beliau sebelumnya.

Baiklah, hari ini saya akan mengunjungi taman taman di Srinagar yang letaknya saling berdekatan dan tak jauh dari houseboat. Cuaca sedikit mendung ketika perahu membelah danau menuju daratan. Sebuah mobil siap menunggu. 

Tak butuh lama, kami sudah sampai di taman yang pertama, Nisbhat Garden. Taman Mughal terbesar di Srinagar dibangun sejak kekaisaran Mughal. Rata rata semua taman yang dibangun kekaisaran Mughal ini memiliki kesamaan. Bergaya Persia dengan kanal dan air mancur di tengah sebagai pusatnya. Kanal membelah taman menjadi 4 bagian. Masing masing taman mengayomi taman hijau dengan aneka warna bunga. Mirip dengan taman yang berada di depan Taj Mahal dan juga Humayun’s Tomb.

biaya perjalanan ke kashmir


Daya tariknya adalah taman yang dirancang oleh Asif Khan pada tahum 1633 ini berada di kaki pegunungan Zabarwan. Memeluknya dari segala arah. Danau Dal di kaki rantai pegunungan Phir Panjal dengan sulur saljunya menjadi pemandangan yang bikin betah.

Seperti dengan namanya yang berarti taman kesenangan atau taman kebahagiaan. Setiap sudutnya menawarkan bunga, pohon, tempat duduk kayu ditemani suara gemercik air mancur. Disini beberapa orang menyewakan baju tradisional untuk berfoto. 

Ingin sekali duduk santai sembari membaca buku. Tak memikirkan waktu yang telah berlalu. Tak mengkhawatirkan esok hari. Tak sibuk dengan aktifitas keseharian yang terasa membosankan. Piknik dengan membawa berbacai macam gorengan, buah dan tentu saja chai hangat. Tapi Sayang saya tak bisa berlama lama disini karena kami ingin mengunjungi taman selanjutnya. Dan juga, sebenarnya pikiran saya sedikit tak tenang. Memikirkan Najin.

mughal garden india


Meninggalkan Nisha bagh, kami menuju Salimar bagh. Letaknya tak jauh. Masih disekitaran danau Dal. Memasuki taman kami melewati sebuah pintu yang tak terlalu lebar.

Seperti halnya Nisha bagh, Salimar garden atau Salimar bagh merupakan taman Mughal. Dibangun kaisar Jahangir pada tahun 1619. Taman seluas 12,4 hektar ini dibangun oleh beliau untuk istri tercinta, Nur jahan.

Seperti halnya taman taman Mughal lainnya, taman ini memiliki design Islami bergaya Persia. Sebuah kanal air panjang dipercantik dengan air mancur menjadi ciri khasnya. Kanal  membelah taman menjadi dua bagian, kanan dan kiri.

Masing masing taman berumput hijau mengayomi aneka bunga dan deretan pohon chinar menjulang tinggi membentuk seperti garis pagar. Taman yang dijuluki mahkota Srinagar ini memiliki 3 teras. Tapi ada yang sedikit berbeda dan membuat saya heran. Tak seperti teras bangunan lain peninggalan Mughal dengan arsitektur persia, terasnya lebih mirip pendopo atau rumah joglo khas Jawa. 

taman taman di Srinagar


Dan benar saja, ketika saya membaca referensi di wikipedia, menurut sejarah kuno, taman ini awalnnya dibangun oleh seorang raja Hindu, Pravarsena II pada abad ke 2. Dan diberi nama Salimar. Dalam bahasa sansekerta berarti “abode of love” tempat tinggal cinta.

Kaisar Jahangir membangun kembali taman ini untuk membahagiakan sang ratu. Ketika musim panas menyapa Delhi mereka mengunjungi Kashmir, melewati pegunungan Phir Panjal dengan menggunakan gajah. 

Nggak membayangkan betapa lama waktu yang dibutuhkan. Melewati perjalanan darat menggunakan kereta dan mobil membutuhkan paling tidak 24 jam untuk mencapai ke Kashmir. Apalagi dengan gajah. Tapi sejauh apapun perjalanan jika ditemani sang pujaan hati tentu akan terasa berbeda.

Seperti halnya hari ini, tanpa Najin, taman taman menawan dengan suguhan memanjakan mata ini terasa ada yang aneh. Sekedar melihat dan ingin mengakhiri. Seperti sebuah hubungan, tanpa cinta, setelah menikmati akan segera diakhiri. Meninggalkan taman ditemani gerimis membuat hati ingin menangis. Iya, kami akan segera meninggalkan Kashmir yang dijuluki surga dunia. Dan itu tak mudah.

jalan jalan di Srinagar


Kami kembali ke houseboat. Saya gegas menuju kamar. Tersenyum menatap Najin sudah bangun dengan rambut super acak acak an dan sibuk bermain dengan tablet kesayangannya. Badannya masih hangat tapi dah mendingan. 

Masih ada waktu bagi kami sebelum menuju airport. Mbak Andri menghabiskan waktu dengan mencoba mendayung perahu sendiri di atas danau Dal. Sementara saya berbincang dengan Pak Firdaus dan keluarga sekaligus berpamitan. 

Beberapa undangan pernikahan dari keluarga besar beliau. Dan menggambarkan betapa meriah pernikahan dan semaraknya danau Dal saat itu. Beliau meminta saya untuk datang. Sayang, saya tak bisa menghadirinya. Tak hanya meninggalkan Srinagar. Tapi saya juga berpamitan meninggalkan India untuk kembali tinggal di Indonesia. Berat tapi kami harus menjalaninnya.
Viewing all 174 articles
Browse latest View live