Quantcast
Channel: Emak Mbolang
Viewing all 174 articles
Browse latest View live

Lekuk Keindahan Solang Valley di Musim Panas

$
0
0
Solang Nallah Kullu India

Perjalanan membelah barisan punungan Himalaya menyuguhkan lembah lembah dengan pemandangan salju abadi. Solang Valley salah satunya.

Solang Valley atau Solang Nallah adalah salah satu lembah yang berada di Distric Kullu. Solang Valley dikenal sebagai tempat wisata musim dingin dan musim panas. Beda musim, beda pula permainan yang ditawarkan. Jika dalam postingan sebelumnya saya bercerita tentang pengalaman bermain ski di Solang Valley pada saat musim dingin bersama keluarga. Berikut cerita saya dan teman teman ketika berkunjung ke Solang Valley kala musim panas. 

Kami datang terlalu pagi di kota Manali. Berada di propinsi Himachal Pradesh, India. Suasana begitu sepi seperti tak ada tanda kehidupan. Ditambah lagi tamparan hawa dingin menusuk tulang. Beruntung salah satu penjual Chai (teh) membuka lapaknya di ujung Mall road. Sambil nyruput Chai kami berbincang hingga loket touris dibuka.

Kota Manali adalah kota perbukitan yang berada di rantai pegunungan Himalaya. Bertengger di ketinggian 2.050 meter. Manali merupakan Kota kecil yang berpenduduk hanya sekitar 8000 jiwa. Manali sendiri dikenal sebagai “Valley of the Gods”.

Waktu menunjukkan pukul 9, ketika salah satu petugas membuka pintu loket. Kami bergegas menyewa mobil menuju Solang valley. Dengan merogoh kocek 1900 Rupees atau sekitar Rp.380.000 Rupiah kami menyewa mobil seharian dengan kapasitas 6 orang.

Meski beranjak siang hari jalanan masih sepi hanya terlihat beberapa mobil membawa turis. Mungkin karena hawa dingin hingga para turis jadi asyik dimanjakan dalam dekapan selimut. Kami yang seyogyanya datang ke Manali di puncak musim panas di India. Meski menggunakan jaket tebal dan shawltapi dinginnya udara memaksa saya menutup jendela mobil.

Sepanjang perjalanan, kami ditemani derasnya aliran sungai Vyas disebelah kiri. Sungai Vyas yang jernih ini berasal dari glasier es dari puncak Himalaya. Disebelah kanan, perbukitan hijau diselimuti pohon pinus menjulang. Beberapa vila dan hotel berbintang bertengger di perbukitan. Jauh disana nampak serakan pegunungan berselimut salju.

Solang Valley




Semakin lama jalanan semakin menanjak, meliuk dengan tikungan tajam. Beberapa ruas jalan diperlebar, sedikit berkerikil dengan jurang menganga. Para pekerja menghancurkan bebatuan berukuran jumbo diujung tebing. Pemandangan berganti dengan serakan rumah penduduk desa berteman perkebunan. Berlanjut dengan hutan pohon pinus menjulang. View seperti ini terus menemani kami hingga Solang Valley.

Berjarak 13 KM dari pusat kota. Menempuh sekitar satu jam lamanya, kami sampai di Solang Valley. Membuka pintu mobil, udara bersih menyapa paru paru. Mata ini disuguhi gugusan pegunungan Himalaya bertudung salju dari segala arah. Terserak perbukitan berselimut pohon pinus, berbaris tak teratur seolah berharmoni dengan alam.

Solang Valley populer dikenal sebagai snow point. Dimusim dingin seluruh permukaan lembah diselimuti salju tebal. Menjadikanya sebagai salah satu resort ski di India. Untuk bermain ski dari puncak lembah kita tak perlu repot mendaki. Tersedia ski lift (gondola atau keret gantung) dengan harga tiket 500 Rupees.

Dimusim panas, bukit landai yang biasa digunakan bermain ski digunakan sebagai permainan Zorbing. Masuk kedalam bola berukuran jumbo kemudian digelindingkan dari atas perbukitan. Meski membuat kepala pusing, tapi keseruan ditawarkan membuat para wisatawan antri untuk menikmati.

Selain Zorbing, menunggang kuda membelah hutan pinus dan menuju ujung bukit sangat menyenangkan. Dan masih banyak permainan seru lainnya yang ditawarkan baik dewasa maupun anak anak. Permainan paling seru dan menantang andrenalin yakni Paragliding. Kita diajak melayang menikmati pemandangan spektakuler dari atap langit. Berasa jadi superman, lekuk barisan pegunungan Himalaya yang terkenal akan salju abadinya terlihat sejauh mata memandang.

Terdapat dua pilihan tingkat ketinggian bermain paragliding. Yakni bermain Paragliding dari perbukitan rendah dengan membayar 700 Rupees. Sedangkan yang dari puncak lembah dikenakan biaya 2200 Rupees. Biaya ini sudah termasuk tiket gondola.

Solang Valley

Salju di India

Manali India


Lelah, kami beristirahat disalah satu restoran. Saya duduk didekat jendela. Dengan kaca besar nan lebar menghadap ke arah lembah. Saya seolah menyaksikan layar tanjap dengan suguhan pemandangan alam.

Selain restoran, disepanjang tempat parkir berjajar warung sederhana. Menjual omelet, jagung bakar, mie rebus dan pakora. Sejenis gorengan dari potongan bawang bombay, gurih!.

Selanjutnya saya bersantai mendaki perbukitan yang landai disekitar lembah dan membingkai pesonanya dalam lensa kamera. Banyak air terjun yang deras menyelinap diantara celah bebatuan. Dari atas bukit, liukkan sungai Vyas membelah bukit nampak seperti ular.

Puas memanjakan mata, kami bergegas kembali. Meski waktu menunjukkan pukul 16.00 suasana masih terang benderang. Dimusim panas, matahari tenggelam lebih lama. Kelelahan, kami tertidur didalam mobil.

Matahari menoreh warna jingga dibalik perbukitan ketika sopir membangunan kami. Terdengar suara riuh keramaian dan macet. Mall road dipenuhi deretan pertokoan menjual aneka souvenir khas Manali dan Lalu lalang para wisatawan.

Berjajar pedagang menjual buah stawberry dan ceri. Murah, hanya 100 Rupees perkilo. Menikmati buah segar yang manis dan juicy kami berjalan menuju hotel yang sudah kami bookingsebelumnya.

Setelah membersihkan diri dan menikmati makam malam disalah satu restoran halal di Mall Road. Susana begitu berbeda. Dipagi hari yang sepi berubah menjadi lautan manusia dengan gemerlap lampu. Berasa di Shibuya Jepang.


Tentang Semua Tempat Wisata di Kota Delhi Tayang di MyTrip Vol.25

$
0
0
Artikel perjalanan tayang di MyTrip

Ibu Kota India, New Delhi menjadi potret sejarah panjang negeri Mahabharata.

Delhi Mean Never Ending Beauty. Setiap sudutnya menawarkan cerita dan eksotisme tersendiri. Tak hanya menjadi potret sejarah panjang negeri Mahatma Gandhi, Kota Metropolitan dengan jumlah penduduk sekitar 25 juta jiwa ini juga menjadi salah salah satu jujukan wisatawan mancanegara. Bersama dengan Kota Agra dan Jaipur, Delhi  masuk dalam segitiga emas wisata utama di India yang biasa dikenal dengan istilah Golden triangle.

Tak hanya itu saja, Delhi juga memiliki keunikan tersendiri. Pernah dengar Istilah Old Delhi dan New Delhi? kedua kawasan ini sangat dekat, hanya  selemparan pandang tapi nuansa yang ditawarkan sangat berbeda. Old Delhi yang amburadul dan padat tapi menawarkan pesona The Real India yang menjadi jejak kejayaan Islam. Sedang New Delhi bersih dan teratur layaknya negara di Eropa menjadi Jejak Kolonialisme Inggris. Selain Kedua kawasan tersebut, masih banyak kawasan lain di Delhi yang juga menjadi Saksi sejarah negeri semilya penduduk ini. Tertarik? lengkapnya bisa dibaca di Majalah MyTrip Vl.25 Berjudul “Dua Wajah Delhi” .

Dalam artikel ini mencakup tempat wisata, itinerary, transportasi dan tempat makan yang asyik di Kota Delhi

Bagaimana mengirim tulisan jalan jalan di media cetak


Bagaimana mengirimkan artikel Perjalanan di Majalah My Trip
  1. Majalah My Trip ini merupakan Majalah panduan wisata. Jadi nulis artikelnya seperti buku panduan wisata, bukan cerita perjalanan seperti majalah lainnya. Ada beberapa rubrik dalam majalah dua bulanan ini. Beberapa diisi oleh penulis lepas. Sebaiknya beli Majalahnya agar tahu secara lengkap rubrik apa saja yang nongol disana.
  2. Berbeda dengan majalah lain, biasanya kita menulis cerita perjalanan kemudian dikirimkan. Di Majalah ini kamu perkenalkan diri dulu melalui email termasuk portfolio tulisan perjalanan sudah tayang di malajah apa saja. Trus dalam email kamu tulis bahwa kamu tertarik mengisi salah satu rubrik. Kamu juga jelasin kalau kamu tertarik untuk nulis tentang kota X di majalah My Trip.
  3. Kirim ke alamat email berikut mytrip@media.femalindo.com 
  4. Tunggu beberapa hari. Jika My Trip tertarik, kamu akan dibuhungi melalu email.
  5. Dalam majalah ini ada Rubrik My Sharing. Disana kamu bisa sharing cerita perjalanan seperti pengalaman yang unik dan bemakna. Kearifan lokal, kesungguhan kamu dalam menempuh perjalanan. Atau takdir yang secara tidak sengaja mempertemukanmu dengan seseorang yang spesial.


Good luck and Keep Writing.


Menatap Megah Istana Merah

$
0
0
tempat wisata di kota Delhi

Istana luas yang dikelilingi tembok benteng pertahanan membentang sejauh 2,5 ini menjadi saksi perpindahan pusat pemerintahan Kekaisaran Mughal dan designya terinspirasi oleh deskripsi Surga dalam Al-Quran

Setelah Liburan musim dingin ke Manali,sebenarnya saya bersama suami berencana jelajah Rajathsan by road. Mengisi liburan musim dingin selama dua minggu full jalan jalan. Apa mau dikata, takdir berkata lain, karena kondisi kesehatan mertua yang tidak menentu, kami putuskan untuk tetap di Delhi saja.

Alhamdullilah, Delhi tempat tinggal kamisaat ini dianugerahi sederet tampat wisata. Semua tempat wisata serta transportasi diKota Delhi ini bisa dibaca di majalah MyTRip Vol.25. Nah, biar nggak jutek dan ngelumut di apartemen saja, kami putuskan jalan jalan di sekitaran Delhi. Si kecil minta piknik ke Qutub Minarkarena ini memang tempat favourit dia. Karena kami terlalu sering main main ke Qutub Minar, saya sarankan ke Red Fortsaja sekalian makan malam di Karim restoran.

Saya bilang ke si kecil “ kita main main ke rumah King saja, yuk,  itu lho yang punya rumah besar sekali”.
 Si kecil tetep ngeyel “nggak mau, aku suka Qutub Minar, bisa guling guling”.
“Di Istana merah kamu juga masih bisa guling guling kan? Dalam ‘rumah’ nya ada taman dan pepohonan trus sekalian bisa kasih makan puluhan burung dara“
“Baiklah, tapi habis itu kamu harus belikan aku dua ice cream
“Ntar kalau sudah sehat boleh makan ice creamsepuasnya”
Si kecil  ngambek lagi  sambil banting pintu mobil  “hmmmm, nggak suka sama kalian”
“nggak suka but still love kan ?”

Dalam mobil si kecil tetep ngambek sambil buang muka menghadap ke jendela. Kalau lihat dia jutek gitu pingin rasanya cium pipinya. Dia teteup ngotot minta ke Qutub Minar. Saya bilang ke Shah Jahan, nggak apa apa kita ke Red Fort saja, ntar dia pasti suka. Emak dan anak saling ngotot, ini mau piknik apa mau ngejak geger sih? hehehe

Perjalanan menuju kawasan kota tua Delhi lancar. Kawasan yang dahulunya bernama Shahjahanab ini pernah saya ulas dalam dalam postingan sebelumnya. Disinidan disini. Sesuai dengan namanya kota tua ini didirikan oleh kaisar Mughal Shah Jahan, pendiri Taj Mahal.

Kota ini dibangun karena pada waktu itu beliau bermaksud memindahkan ibukota pemerintahan dari kota Agra ke kota Delhi. Dalam kota ini beliau membangun Istana yang dikenal dengan nama Lal Qila, versi inggrisnya Red fort dan dalam versi Indonesianya istana merah. Disebut demikian karena keseluruhan istana dikelilingi tembok benteng setinggi 6 meter dengan dominasi warna merah bata.

Dalam perjalanan menuju Red fort atau istana merah kami berhenti sejenak di salah satu taman burung. Taman ini letaknya berseberangan dengan bagian belakang Istana.  Istana merah yang dibangun pada abad ke 16 ini memang luas sekali. Tembok pertahanannya saja membentang sejauh 2,5 KM. Ditaman ini bergerombol puluan burung dara, gagak dan Elang. Semua burung asyik menikmati makanan yang disediakan oleh pengunjung. Sebaian terbang mengerumuni angkasa. Si kecil yang tadinya ngambek sudah mulai ceria. Lari kesana kemari ngejar burung elang.

wisata negara India


Jalan menuju Red Fort ini banyak sekali. Bisa dari arah Jama’ masjid. Dari Arah OuterRoad. Bisa juga blusukan dari arah Chandi Chowk. Ketika bertandang kesini kami lewat outer road, jika lewat sini kita bisa melihat salah satu sudut istana merah yang digunakan sebagai lokasi shooting Film PK yang diperankan oleh Amir khan.

Setelah parkir mobil kami berjalan kaki menuju pintu masuk istana. Untuk memasuki istana terdapat empat pintu gerbang utama. Semua pintu gerbang didesign megah. Berdiri lebih tinggi dibandingkan temboknya. Dilengkapi dengan chattris dan tempat pengawasan dimana prajurit istana berdiri untuk mengamati keadaan sekitar. Chattris ini semacam kubah yang menjadi ciri khas bangunan yang didirikan pada era kekaisaran Mughal. Sayangnya, hanya satu pintu gerbang saja yang boleh dilewati oleh wisatawan.

Berjalan kaki menuju pintu gerbang istana ini kita bisa melihat megahnya tembok benteng istana sekaligus taktik pertahannya. Di kaki tembok benteng istana ini terdapat kanal air yang cukup lebar. Konon, kanal air ini dahulunya berisi buaya ganas. Jadi, jika ingin memasuki pintu gerbang istana harus melewati jembatan. Seperti yang kita lihat dalam film Hollywood, dimana sebuah kastil tua dikelilingi kanal lebar.

Sampe di pintu gerbang utama, kaget minta ampun. Ratusan wisatawan lokal sudah antri berdiri, berkelok dengan ujung antrian yang nggak jelas. Saya dan Shah jahan saling senyum (klo ini suami, bukan shah jahan pendiri istana, hehehe). Harus antri berdiri berapa jam memasuki istana? Galau.

Tempat wisata wajib dikunjungi di India

jalan jalan di India



Istana merah ini masuk dalam daftar warisan Dunia UNESCO. Dan juga merupakan salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi wisatawan setelah Taj Mahal. Jadi, kalau datang kesini antrian pasti panjang. Tapi waktu kami datang kemari itu antrian paling panjang yang pernah kami saksikan. Bener bener gila.

Karena saya termasuk Warga Negara Asing, saya harus beli tiket masuk WNA yang dibandrol 250 Rupee atau sekitar Rp. 50.000. Jauh lebih mahal ketimbang wisatawan lokal yang dikenakan tiket hanya 20 Rupees. Untuk si kecil, usianya masih dibawah 15 tahun jadinya gratis. Kalau WNA, jangan khawatir menghadapai antri panjang karena untuk memasuki istana ada jalur khusus WNA. Akhirnya saya masuk bareng Si Kecil, sementara suami harus antri.  Kami janjian ketemuan didalam istana.

Melenggang masuk melewati pengecekan kemanan. Pengecekan ini dipisahkan antara laki laki dan perempuan. Disini wisatawan disarankan untuk tidak membawa makanan. Kalau minuman boleh. Semua dimaksudkan untuk menjaga kebersihan istana. Tau sendiri kan orang India, kalau buang sampah sak enak udel e.

Masuk pintu gerbang Istana yang dijuluki Lahori gate, berdiri gagah menyambut wisatawan. Diapit oleh dua buah bastion berbentuk octagonal dengan hiasan chattris diatasnya. Diatas pintu gerbang melambai lambai bendera India. Seolah menunjukkan betapa besar dan megahnya istana ini.

Lahori gate ini tak hanya menjadi ikon istana merah, juga menjadi kebanggaan negara India. Di hari Kemerdekaan pada tanggal 15 Agustus, Perdana menteri India berpidato di sini. Jadi tepat di depan Lahori gate ada sebuah tempat (podium). Ada dua undakan untuk menuju keatas. Ketika berpidato diatas Podium, Lahori gate ini akan menjadi latar belakang nya. Seluruh hamparan rumput menghijau didepan (luar) istana  menghadap kearah podium.

Setelah melewati lahori gate, ada Chatta Chowk. Bazaar atau pasar yang berada dalam lorong tertutup ini sudah ada sejak pemerintahan Mughal. Menjual berbagai macam souvenir khas India. Ada tas etnik, gelang, aneka aksesoris cantik, Kerajinan perak dan kuningan, baju, shawl, dan sebagainya.

Setelah melewati bazaar, kami memasuki pekarangan istana. Ada pemandangan berbeda disini. Jika kita memalingkan mata ke arah kiri, terdapat sederet bangunan lantai dua bergaya Eropa. Sedangkan Jika kita kearah kanan disana terdapat sederet bangunan atau istana kecil lainnya dengan ciri khas bangunan kekaisaran Mughal.

Jadi, pada awal abad 19 Inggris mulai menguasai India. Terjadi pertempuran sengit antara tentara mughal dan Inggris. Shahajahanabad, kota yang juga dikelilingi tembok dengan 14 pintu gerbang ini rusak total. Pasukan Inggris berhasil memukul mundur pasukan Mughal dan menguasai Istana.

Saya dan Shah Jahan pernah blusukan mengelilingi seluruh kawasan Shajahanabad atau sekarang dikenal dengan kawasan old Delhi untuk mencari 14 gerbang tersebut. Sebagian masih berdiri tegak. Sebagian rusak. Sebagian lagi nggak jelas. Siasa sisa pertempuran juga masih ada, lubang disana sini.

Balik lagi ke Istana merah. Sebagian bangunan dalam istana dirusak dan dibangun barak untuk prajurit Inggris. Sebagian lainnya dipertahankan. Bangunan ala Eropa yang kita lihat adalah bekas barak tentara Inggris. Setelah India merdeka, istana ini dikuasai oleh militer India. Hingga saat ini masih dikuasai oleh tentara India dan digunakan sebagai tempat tinggal. Jika kita berjalan dari tempat parkir mobil, ada bagian pintu gerbang istana yang dijaga ketat oleh tentara.

Jadi, hanya 1/3 bagian istana yang bisa wisatawan nikmati. Karena istana ini luas sekali, meski 1/3 saja sudah lumayan gempor. Beberapa bagian istana masih berdiri tegak. Seperti tempat musyawarah, singhasana Kaisar, hamman (tempat pemandian), tempat tinggal para istri, tempat bercengkrama, tempat bermain, tempat menimbun air, Masjid dan sebagainya.


Lal Qila India
Salah satu bagian istana berlatar belakang bangunan bekas tempat pasukan Inggris

Yang unik dan mengesankan dari istana ini adalah adanya aliran air. Jadi ada sebuah bangunan khusus di dalam istana ini yang mengatur (memompa) seluruh aliran air dalam istana. Aliran ini menyatu dengan kolam air mancur  di taman dan juga hammam. Menghiasi seluruh bagian depan setiap istana dan taman dengan gemercik air.

Memang, para arsitektur pada zaman kekaisaran Mughal ini tak hanya handal dalam mendesign bangunan yang kokoh tapi juga cantik. Bangunan baik istana dan moausoleum pada kekaisaran Mughal ini didesign terinspirasi oleh deskripsi Surga di dalam Al-Quran. Yakni, dimana terdapat taman dan air mengalir.

Jika kita melihat Taj Mahal, Agra Fort, Humayun ka Maqbara dan juga Istana merah ini. Semuanya dipenuhi dengan taman dan aliran air. Bahkan dalam Agra Fort (istana agra), aliran air ini tak hanya digunakan untuk mempercantik istana juga sebagai pendingin. Pada zaman itu mereka memiliki sistem pengairan yang canggih. Jadi istana selalu berhawa segar dan sejuk.

Dulu (11 tahun yang lalu) ketika pertama kali ke istana merah ini, kanal kanal kecil ini masih dialiri air. Air mancur dalam taman juga berjalan dengan baik. Saat ini, semua terasa kering. Beberapa renovasi sedang dilskukan oleh pihak ASI. Asosiasi  bertugas mengatur dan memperbaiki bangunan cagar budaya di India.

Berkat ASI ada pemandangan lain didalam istana. Selama ini Mumtaz Mahal, Istana tempat tinggal permaisuri mumtaz yang berada dalam Red Fort, dulu tertutup untuk umum. Kita hanya bisa melihat bagian luar saja. Sekarang dibuka dan digunakan untuk museum. Oh ya, Mumtaz Mahal ini istri kesayangan Shah Jahan. Taj Mahal dipersembahkan buat sang Permaisuri.

Dalam museum kita bisa melihat baju Kaisar, persenjataan, lukisan, perhiasan, alat alat rumah tangga serta barang barang milik Istana. Beberapa buku inkripsi kuno dengan tulisan berbahada Urdu. Bahasa yang digunakan oleh para kaisar Mughal yang mengawinkan antara bahasa Hindia dan Persia. Urdu ini menjadi bahasa  nasional negara Paskitan. Dan Umat Muslim di India kebanyakan menggunaan bahasa Urdu, bukan Hindi. Termasuk saya dan keluarga suami.

Delhi Sightseeing
Hepi hepi didalam salah satu bagian istana

what to see in Delhi
Akhirnya guling ugling juga, hehehe

Setelah menyaksikan keseluruhan istana, kami duduk santai disalah satu taman. Disini tersedia tempat untuk menyaksikan keseluruhan bangunan. Dan juga digunakan untuk menyaksikan tata cahaya lampu dalam istana di malam hari. Saya dan Najin memilih duduk diatas rerumputan. Dia guling guling sepuasnya. Jungkir balik nggak jelas. Terserah, yang penting hepi.

Saya telpon Shah Jahan dari tadi nggak kelihatan, eh, ternyata dia males antri dan menunggu di luar. Dia suruh kita berdua main main sepuasnya. Akhirnya saya dan Najin main main di dalam taman istana hingga mentari mulai meredup. Nggak pakai acara ‘kelai’ lagi, apalagi banting pintu.

Berikut Video megahnya istana merah yang tayang di NET TV



Behind The Scene Emak Mbolang Interview Live di NET TV

$
0
0
Video Journalism di NET TV

Jalani Hobi dengan segenap hati ditemani kerja keras tinggi, kita tidak akan pernah tahu kemana takdir membawamu pergi

“Pagi mbak Attini”
“Pagi” Jawab saya. 
Waktu menunjukkan pukul 6 pagi.  Adzan subuh berkumandang. Dimusim dingin, waktu Subuh memang mundur. Jam segini masih gelap gulita di India. Mata saya barusan melek, ketek an pula. Saya bergegas menuju ke toilet dengan seribu pertanyaan dalam otak. Kenapa Produser NET TV whatsapp saya pagi pagi gini,ya ? Apa ada berita seru di India dan saya ketinggalan? Saya mengenal Produser NET TV ini setelah beliau menghubungi saya untuk suatu keperluan sebelumnya.

“Mbak Attini, Jam berapa disana ?”
“Kl sekitar jam 10.30 kita google hangoutttg berita Himalaya memungkinkan nggak  yah?”
Saya langsung diam terpaku. Seingat saya biasanya kalau mau google hangout Live di NET TV bakalan di email sehari sebelumnya. Saya tahunya dari mbak Ira (keluargapelancong.net). Saya masih inget betul, waktu itu mbak Ira akan di interview untuk esok hari. Malamnya, saya dan teman teman ngerjain mbak Ira habis habis an. hehehe Emak nakal.

Dan lucunya lagi, saya sama mbak Ira sehari sebelum interview ini, kita  ngobrolin tentang video on cam. Kita mau coba sekalian video jurnalistik dan nampang dikamera juga. Biar femes dan saingan sama mbak syahroni. Hahaha laaa kok keesokan harinya saya nampang Live di TV. Hidup memang selalu menyajikan letupan letupan kejadian yang tak terduga.

Klepek klepek, secepat ini? pikir saya dalam hati. Saya hanya punya waktu 3 jam  saja untuk persiapan. Nggak ada persiapan blasss. Nggak tahu nanti apa yang ditanyakan. Saya harus jawab apa. Tapi saya tetep tenang. Jam segini saya masih rempong ngurusin si kecil. Bangunin Shah Jahan. Bikin teh madu hangat. Nyiapin sarapan pagi. Nyiapin baju, dan sebagainya. Maklum, emak solehah. Halah!.

Setelah nyiapin semua. Saya bales whatsapp sambil nemenin si Kecil, Najin sarapan pagi.
“Beda 1,5 Jam  dengan Indonesia”
“InsyaAllah”
“Oh ya,  Coba connect hangout jam berapa?”
“Sekitar jam 10.40, Cuma mau test dulu ini, Nanti ada yang hubungi mbak ya”
“Ok”

Sampe jam ini saya masih tenang. Jam 8 pagi Najin berangkat ke sekolah diantar Shah Jahan. Di Indonesia sendiri sudah jam 9.30. Acara NET CJ tayangnya jam 10. Saya whatsapp lagi, bisa coba hangout sekarang.

Sambil nunggu reply dari si mbak yang bertugas, saya lanjutkan bersih bersih apartemen. Nge-lap dapur. Masukin baju kedalam mesin cuci. Kemudian si mbak menghubungi dan kita coba google hangout. Alhamdullilah koneksi lancar, cuman cahaya dalam kamar gelap, jadi wajah imut saya nggak kelihatan. Saya diminta keluar ruangan saja.

Walah! jadi berabe kalau keluar ruangan, rame banget!. Banyak penjual sayur bersahutan menjual daganganya, penjual air, pak rombeng, mobil keluar masuk apartemen, suara anjing,  klakson mobil jemputan anak anak sekolah, motor, pokoknya you know lah India selalu noisy.

Akhirnya saya memutuskan tetap dalam kamar apartemen tapi saya nyalakan semua lampu. Oh ya, saya masih pakai gamis yang saya pakai tidur semalam. Saya coba hangout lagi sama mbak yang bertugas kala itu. Lampu sudah oke. Koneksi lancar meski sering freeze. Saya menyaksikan langsung suasana studio NET saat itu.

“Baiklah mbak, stand by terus ya sampai interview nanti”

Apaaaa? Jadi beneran nih? saya langsung gugup. Trus mbok pikir iku lapoo!!!. Ngelindur ta?. Panik, gimana nggak, belum mandi. Masih pakai gamis tidur. Jilbab juga yang slobokan. Untung nggak pakai roll di rambut. Hadew, ke Salon? Mana sempet.

Selama stand by nungguin jam interview, Shah Jahan sudah sudah balik ke apartemen. Lihat saya yang senyum senyum sendiri, dia trus tanya
So, Live interview ?”
Yes, InsyaAllah ” jawab saya sambil benerin posisi handphone.
Like this?” Tanya Shah Jahan sambil senyum natap wajah saya hingga ujung kaki. Waaaksssssss sial, saya langsung sadar masih pakai gamis tidur. Plus pakai sandal jepit. Disitu saya tambah panik lagi. Langsung saya ganti jilbab slobokan yang saya pakai dengan  jilbab pink kesayangan. Pasang bros juga. Coat musim dingin nyantol di kamar langsung saya sambar. Teteup pakai baju tidur? He eh. Hehehe nggak kelihatan kok ditutupi sama jilbab dan coat. Gubrak! Don’t worry, keliatan formal dan klemis.

Trus wajah saya? Huaaaaaa Lipstick mana lipstick? Kalang kabut cari dimana bedak dan lipstick. Entah kapan terakhir kalinya saya pakai bedak dan liptick. Tahunan deh kayaknya. Bedak nggak nemu atau mungkin saya nggak punya ya ? hahaha. Baiklah tampil polos tanpa bedak. Lipstik ketemu dengan kondisi mengenaskan. Dan mungkin kedaluarsa. Glodak!. Nggak pa pa lah, dipoles dikit biar kelihatan seger, maklum belum mandi. Hasilnya tetep cakep dan kece meski tanpa apapun. Ngelem awak dewe. hahaha

Detik demi detik berlalu. Semakin lama, Jantung saya berpacu semakin cepat. Musim dingin yang menancapkan gigil justru kayak musim panas. Keringetan badan saya. Gugup minta ampun. Huaaaaaa. Tenang. Tenang. Tenang. “Ya Allah, lancarkan semuanya dan buat hati saya tenang” Doa saya dalam hati. Tik tok tik tok tik suara detik jam di dinding malah membuat saya  semakin gugup.

“Halooo mbak, ini mbak Mas Aris sama Mbak Alice ya pembawa acaranya”
“Haloo Mbak”
“Kita coba tes suara dulu ya”
“Ok”

Kami kemudian saling sapa di google hangout. Alhamdullilah lancar. Menit dan detik berlalu, saya semakin gugup. Saya whatsapp kakak dirumah. Saya sempatkan juga tlp Ibu di Indonesia. Norak dikit gpp lah, ya.

“Haloo, Assalamualaikum” suara ibu nan jauh di negeri tercinta.
“Waalaikumsalam. Bu, sampeyan kangen aku nggak ?”
 Biasanya saya tanya kabar beliau, karena waktu berlalu cepat. Saya langsung to the point.
Yo, jelas kangen
Terharu, pingin nangis “Yo wis. InsyaAllah aku tayang Live nang tipi.  NET TV. Sampeyan isok nontok wajahku sing ngangenin iki. Iku looo sing biasane nampilin video travelling ku
Oh yo? Kebeneran Ibu wis nang ngarep TV iki
Yo wis. he eh, Duangakno  lancar yo, Bu. Interviewnya cedak jam 11 engkok
Yo, tak enteni” saya tutup telpon.

Sambil nunggu saya rapiin jilbab dan coat. Saya senyum senyum norak di kamera sambil melihat ruangan studi NET TV.

Ceritanya gini. Beberapa bulan ini saya beberapa kali kirim video travelling dan juga berbagai moment  festival di India ke NET TV.  Alhamdullilah, hampir semua videonya tayang di NET. Sehari sebelum interview ini, saya kirim lagi sebuah video. Masih inget postingan berjudul When Dream come true : guling guling diatas salju. Dalam postingan ini saya cerita tentang liburan musim dingin bersama keluarga ke Manali selama tiga hari. Hari pertama saya keliling kota Manali. Hari kedua kami bermain ski diSolang Valley, Alhamdullilah Video bermain ski di Solang Valley sudah tayang sebelumnya di NET TV.

Nah, hari ketiga kami explore kawasan Kullu. Disini kami mendatangi beberapa museum, taman, istana, air terjun, membelah lembah kullu, Rafting di sungai beas dan mendatangi salah satu monastery di Kullu. Selama hari ketiga ini saya ambil foto dan video dikit saja, karena memang ingin (lebih) menikmati momen kebersamaan bersama keluarga.

Sebenarnya saya datang ke Monastry ini secara tidak sengaja. Pak sopir yang mengantarkan kami kesana kemari bertanya apakah saya tertarik melihat monastery. Saya ragu dalam diam, antara mengiyakan atau melihat pemandangan alam saja. Karena saya sudah melihat Tibetan Monastry di jantung kota Manali sebelumnya.

“The Monastery is so huge and beautiful, madam” Pak sopir meyakinkan kami untuk melihat monastery sejenak.  Baiklah, kita kesana sebentar saja. Trus lanjut rafting.

Sampai di Monastry saya langsung jatuh hati. Monastery yang dibuka oleh Dalai Lama ke 14 ini membuat hati saya merasa damai. Dhakpo Sherdup Ling Monastry ini dikelilingi oleh bukit dan barisan pegunungan Himalaya. Banyak biksu biksu kecil berwajah Tibet bermain main di pekarangan monastery. Sesekali terdengar suara lonceng berbunyi. Beberapa biksu berpakaian ala Dalai Lama berseliweran kesana kemari. Ada yang membersihkan lonceng, menyalakan dupa. Bener bener damai dan hening terasa dengan pemandangan yang menyegarkan mata. Saya ambil video suasana di Monastery.

Waktu berlalu, video yang saya shootdisimpan cantik dalam hardisk. Sebagai kenang kenangan piknik bersama keluarga. Karena kebanyakan dalam Video ada penampakan si Kecil yang ceria. Nah, ketika menyaksikan NET saya lihat banyak gegap gempita  video tentang persiapan imlek. Ramai tentang pernak pernik, makanan dan buah di waktu imlek, dan sebagainya.

Tetiba, saya kepikiran tentang video di Monastery. Apa bisa dikirim ya?  pikir saya dalam hati. Saya lihat video satu persatu.  Baiklah, video bagus yang nggak banyak narsisnya saya pilih dan edit. Dan saya kirim ke NET dengan judul “mengintip kedamaian di Himalaya”. Jika video lain menayangkan gemerlap imlek, saya menyajikan kehidupan damai para biksu di Monastery.

Alhamdullilah, nggak sampai 24 Jam video itu tayang di NET. Dan diminta interview Live oleh produsernya tentang Monastry dan perjalanan jelajah Himalaya. Dan……Inilah momen saat saya di Interview Live oleh NET TV.

Video Travelling tayang di TV


Tayang di TV
Add caption

Cara mengirim Video Travelling ke NET TV



Alhamdullilah, proses Interview berjalan dengan lancar. Meski saya sempat gugup dan bertanya dalam hati “ jawaban saya tadi nyambung nggak ya dengan pertanyaan pembawa berita”. Hahaha. Ah, sudahlah pengalaman. Interview beberapa menit itu terasa kayak lama sekali. Dag dig ser nya tuh kayak mau ketemu mantan pertama kali.

Saya Whatsapp Produser NET
“Dad dig dug ser”
“Gimana interview saya tadi? nervous
“Bagus kok Mbak, Terima kasih banyak”
Dan saya dikirimi foto selama proses Interview tadi.

Alhamdullilah wajah saya juga tempil cakep di TV meski tanpa polesan bedak. Setelah interview, rasanya lega. Tapi handphone rame sekali. Cling clong, twing twong. Ternyata email berjejalan dari penggemarblog dan teman teman. Bahkan teman lama banyak yang kontak. “Mbak itu beneran kamu kah?”. “Hai mak nyak, kamu diem diem keren ya sekarang”. “Keren mbak” dan sebagainya. Padahal yang tahu tentang interview ini hanya ibu, kakak dan beberapa teman saja.

Alhamdullilah. Saya tenangkan hati saya untuk tidak terlalu senang, bangga apalagi congkak. Sesekali senyum sendiri membaca semua email yang masuk. Ternyata banyak yang nonton acara di NET TV. Banyak berharap semoga menambah semangat untuk terus berkreasi, bekerja dan menjalani kehidupan sebagai Ibu rumah tangga yang suka mbolang dengan sebaik baiknya. Oh ya, kamu sekalian bisa lho kirim Video Travelling, kuliner dan moment ke NET, caranya klik disini.

Penasaran, jadi pingin tahu reaksi Ibu setelah melihat saya di interview di TV. Saya menelpon beliau. Pikir saya, ibu bakalan bangga. Di elem dan dimanja. Pingin denger aja, biar saya tambah GR *plakkk. Trus Dikasih SIM (Surat izin Mbolang) kemanapun. Alhamdullilah selama beliau memang kasih saya green card mbolang kemana mana asal positif dan bisa jaga diri.

Tut …  tut… tut ….suara telpon berdering. Ibu mengangkat  telpon, tapi nggak ada suara
“halooo bu, halooo, haloooo” sepi….. tiba tiba terdengar suara
“Zulfa!. Ya Allah nak, pipimu kok tembem seru. Ketok mumpluk pipimu nang kamera. Awakmu kok tambah lemu. Wis ojok tambah lemu, Diet! Diet! Diet!”

Dan ….. Saya terdiam membisu sambil ngemil jajan.

Eniwei, buswayberikut Video Monastry dan eksotisme kota Manali yang tayang di NET TV




Tentang Muslim Hyderabad Tayang di Rubrik Ufuk Luar Majalah Ummi

$
0
0
Tulisan tayang di majalah Ummi

Keunikan cerita  kehidupan Muslim Hyderabad yang berada di India Selatan

Alhamdullilah, akhirnya out of the box juga. Jika biasanya saya menuliskan kisah perjalanan di media, kali ini saya menulis ‘reportase’ menyapa hiruk pikuk kehidupan muslim Hyderabad, India selatan dalam rubrik ufuk luar. Kehidupan muslim di propinsi termuda di India ini sedikit berbeda dengan muslim lainnya di India. Baik diintip dari sisi sejarah peradaban Islam yang menyebar maupun sisi kehidupan dalam keseharian. Bahkan, mereka memiliki ‘izin’ khusus yang tak dimiliki muslim lain yang hidup di negeri yang didominasi umat Hindu ini. Seperti apa ? Baca lengkapnya di majalah Ummi Edisi Februari 2016.

Menulis untuk rubrik Uful luar majalah Ummi

Tips menulis di media



***

Dulu nggak kepikiran banget bakalan terjun di dalam dunia travel writer. Saya suka sekali jalan, tapi nggak suka nulis. Suka baca tapi kebanyakan bacaannya buku atau tulisan perjalanan, kadang novel juga. Menulis, jauh dari angan saya.

Jujur saja, ketika waktu duduk di bangku sekolah dulu paling nggak suka pelajaran bahasa dan sejarah, pasti bikin mata saya terlelap. Lebih suka Matematika, Fisika dan Kimia. Meski memaksa memeras otak dengan deretan logika dan kadang lelah tapi saya sangat menikmatinya. Semakin sulit, semakin suka.

Waktu berlalu. Entah kesambet apa di India sampe saya akhirnya terjun di dunia travel writer. Pekerjaan yang dulu saya pikir enak banget. Karena kerjaannya ‘cuman’ jalan jalan. Ternyata nggak juga. Sekarang saya harus berkutat dalam kehidupan dimana saya harus lihai mengolah kata. Menjadikannya kalimat yang enak dibaca oleh editor pembaca dan juga kamu, Iya kamu. Hehehe. Dan untuk menunjang sebuah tulisan perjalanan, tak jarang  saya ‘memaksakan’ diri  membaca sebuah sejarah peradaban suatu bangsa. Yang artinya saya harus berkutat dengan ‘pelajaran’ Bahasa dan Sejarah. Dulu disekolah bikin ngantuk, sekarang bikin melek berhari hari.

Setelah memasuki dunia travel writer, nggak kepikiran sama sekali menulis dibidang lain. Kadang kalau lihat kehidupan India yang komplek bin njelimet pingin menulisnya dalam sebuah Novel. Tapi nulis cerita pendek saja belum bisa, apalagi novel. Sadar diri.

Nah, suatu ketika saya lagi berbincang melalui email dengan editor majalah ummi. Biasa, ngobrol tentang artikel perjalanan. Tetiba si mbak tanya “Mbak Zulfa kan tinggal di luar negeri kenapa nggak mencoba menulis untuk Rubrik Ufuk Luar ?”. Rubrik ufuk luar  ini sebenarnya tak asing bagi saya pribadi karena dulu waktu tinggal di Indonesia saya langganan majalah Ummi. Dan … pertanyaan itu saya jawab dengan satu kata “InsyaAllah”.

Kebetulan, saya barusan mengunjungi sebuah kota di Selatan India dengan jumlah total penduduk Muslim yang lumayan banyak. Kota Hyderabad yang berada di Propinsi Telangana. Sejarah peradaban Islam juga beda. Akhirnya saya mencoba menulis tentang kehidupan keseharian mereka. Entah mengapa, kedua kalinya tinggal di India, kali ini saya lebih tertarik menggali tempat yang kaya akan peradaban Islam. Plus fall in lope dengan Himalaya.

Tulisan kemudian saya kirim ke Editor. Dan ternyata tulisan saya terlalu “tulisan perjalanan”. Karena sebenarnya tulisan rubrik Ufuk luar ini seperti reportase. Maklum dah kebiasaan. Dan saya diberi 2 contoh tulisan rubrik ufuk luar oleh mbak editor. Saya baca sambil manggut manggut.

Proses Edit berjalan. Diterima. Eh, ternyata ada satu data yang ketinggalan. Kurang ‘sedikit’ menggali kehidupan disana. Baiklah, menjadi pembelajaran bagi saya. Dan kekurangan ini dibantu oleh si mbak editor. Alhamdullilah, akhirnya bisa juga menulis tulisan non perjalanan. Sekarang tingkat kepedean saya selangit, siapa tahu besok nulis novel. Semoga.

Trus, Bagaimana menulis untuk Rubrik Ufuk Luar di Majalah Ummi
  • Rubrik ufuk luar ini bercerita tentang kehidupan saudara muslim di luar negeri. Sebenarnya nggak juga harus tinggal di luar negeri. Ketika kamu jalan jalan ke Luar negeri, coba datangi komunitas saudara muslim disana. Sekalian cari Masjid dan Makanan Halal. Iya kan ?
  • Sambil ngobrol gali kehidupan mereka. Gaul dengan penduduk lokal. Lihat Cara berpakaian. Amati kehidupan keseharian. Toh ketika melakukan suatu perjalanan secara tidak langsung kita suka mengamati budaya mereka. Iya toh?. Tanya juga tentang Makanan Halal. Pusat kegiatan umat muslim disana. Dan kegiatan di Masjid. Jangan lupa foto foto, ya.
  • Mulailah menulis. Jangan terlalu lama, biar masih ingat segala pembicaraan dan masih fresh dalam memori otak. Panjang tulisan sekitar 600 kata atau sekitar 8000 karakter. Bikin cerita dalam beberapa box.
  • Kirim ke kru_ummi@yahoo.com
  • Tunggu dengan sabar, InsyaAllah cepat kok reply-nya. Pengalaman saya mengirim ke Majalah Ummi, selalu cepat tanggapanya.

Gook Luck

Menyusuri Megahnya Istana Agra

$
0
0
Istana Agra

Istana dikelilingi tembok benteng pertahanan tinggi menjulang ini mengayomi sederet istana didalamnya dan menjadi saksiketangguhan para Kaisar Islam Mughal.

Jika bertandang ke Taj Mahal. Jangan lewatkan untuk berkunjung ke Istana Agra. Istana yang lebih akrab disapaAgra Fortjuga dikenal sebagai “saudara”Taj Mahal. Selain jaraknya yang berdekatan. Juga terdapat benang merah antara Taj Mahal dan Istana Agra.

Keduanya berada di Kota Agra, propinsi Uttar Pradesh, India. Didirikan oleh Kaisar Mughal generasi ketigabernama lengkap Abu'l-Fath Jalal ud-din Muhammad Akbar. Beliau Akrab disapa “The Great” Akbar. Sedangkan Taj Mahal dibangun oleh Kaisar Mughal generasi kelima bernama Shah Jahan atau cucu dari Kaisar Akbar.

Istana Agra dibangun diatas sisa sisa sebuah situs kuno yang dikenal sebagai Badalgarh.Dahulunya situs ini adalah istana seorang Sultan Delhi bernama Sikandar Lodi(1488–1517). Beliau bermaksud memindahkan pusat pemerintahan dari kota Delhi ke Agra.

Ketika beliau meninggal pada tahun 1571. Kekuasaan dilanjutkan oleh putranya bernama Ibrahim Lodi.Ditahun 1526 beliau meninggal dalam sebuah peperangan di Panipat. Dikalahkan oleh pasukan Mughal dibawah komando Kaisar Barbur. Pendiri sekaligus kaisar Mughal generasi pertama. Di istana inilah kaisar Mughal generasi kedua, Humayun dinobatkan menjadi penerus tahta kekaisaran Mughal.

Pada tahun 1965 kaisar Akbar memerintahkan untuk membongkar dan membangun Istana.Untuk membangun istana Agra, beliau mengerahkan pekerja bangunan sebanyak 5.000 orang dan selesai dalam kurun waktu 8 tahun. Selanjutnya istana ini mengalami pemugaran oleh beberapa kaisar generasi selanjutnya. Tak ayal, kemegahannya masuk dalam warisan dunia UNESCO.

Setelah menikmati pesona matahari terbit di Taj Mahal. Kami melanjutkan perjalanan sejauh 2,5 KM menuju arah Barat. Menuju istana Agra yang berada di jantung kota Agra yang nampak padat dengan tektur tanah berdebu.

Benteng Pertahanan Istana
Mobil yang kami sewa mengitari bagian luar istana yang didominasi warna merah bata.Dikelilingi tembok benteng pertahanan setinggi 21,4 meter membentang sepanjang 2,5 KM. Menjadikan Istana seluas 94 hektar dikenal sebagai Walled City. Tembok pertahanan ini nampak megah dan gagah diantara kepadatan kota Agra.

Untuk memasuki istana kami melewati jembatan diatas kanal pertahanan istana. Kanal air mengalir sepanjang kaki benteng istana. Konon, sebagai  pertahanan istana. Dahulunya kanal air yang cukup dalam dan lebar ini dipenuhi dengan buaya buas untuk menjaga keamanan istana  dari serangan musuh atau penyusup. Tak perlu khawatir terjatuh dan dimakan buaya. Karena saat ini kanal air kondisinya kering dan ditumbuhi rumput menghijau.

Sampai didepan Istana. Kami disambut sebuah pintu gerbang yang biasa dikenal sebagai Amar Singh Gate. Disini wisatawan membayar tiket masuk sebesar 250 Rupees (sekitar Rp. 50.000) untuk warga negara Asing. Gerbang didesign begitu megah dengan detail tembok yang rumit. Dikedua sisinya berdiri menjulang dua menara berbentuk silinder.

Amar singhGate bukanlah satu satunya pintu gerbang istana. Masih ada satu pintu gerbang lain yakni Delhi Gate. Pada saat ini hanya Amar Singh gate lah yang digunakan para wisatawan untuk memasuki istana. Sedangkan Delhi Gatetertutup untuk masyarakat umum.

Memasuki Istana hati ini dibuat terkagum. Betapa tidak, masih ada lagi tembok pertahanan yang mengelilingi istana. Jadi, istana Agra ini dikeliling dua rangkap tembok bentang pertahanan. Ditambah lagi dengan sebuah pintu gerbang menjulang tinggi dengan design artistik. Kedua sisinya menjulang dua buah menara pandang. Pintu gerbang bagian dalam ini dikenal dengan nama AkbariDarwaza.

Agra Fort India


Jahangiri Mahal
Memasuki Istana, kami melewati jalan yang sedikit menanjak diapit oleh tembok. Setelah melewati  tembok, terhampar luas karpet hijau rerumputan diatas taman dengan latar belakang Jahangiri Mahal.

Jahangiri Mahalatau Jahangir’s palace adalah istana kaisar Jahangir. Beliau adalah kaisar Mughal generasi keempat. Putra kaisar Akbar. Istana Agra yang sangat luas ini memang terdiri atas beberapa istana didalamnya yang didirikan oleh beberapa kaisar berbeda.

Jahangiri Mahalmemiliki arsitektur bergaya Islam dan Hindu. Dibangun pada tahun 1611. Diatap istana, tepatnya diujung kanan dan kirinya berdiri Chattris. Yaitu sebuah kubah cantik yang disanggah oleh empat pilar atau lebih. Chattris ini menjadi ciri khas bangunan pada era kekaisaran Mughal.

Di pelataran istana terdapat cangkir berukuran jumbo dikenal dengan nama Hauz-I-Jahangiri. Konon, cangkir yang terbuat dari batu ini digunakan sebagai tempat pemandian Jahangir. Memasuki istana, sebuah pintu terbuat dari kayu tebal berukuran jumbo. Berhias kerajinan besi berbentuk bunga matahari. Pilar, langit langit, design tembok dan ornamen istana dipengaruhi oleh arsitektur bergaya Hindu.

Saya yang datang diawal musim panas merasakan begitu gersang, panas dan dahaga. Ketika berada didalam Jahangiri Mahal. Subhanallah, semilir angin menyapa wajah terasa seolah hembusan angin surga.Dari lubang lubang jendela menerawang mengalirkansirkulasi udara disetiap sudut ruangan. Ditambah lagi kanal air yang mengalir menyelinap dikeseluruhan tembok dan lantai yang berfungsi sebagai pendingin ruangan.

Agra sightseeing


Dewan-I-am
Selanjutnya kami menuju Dewan-I-am atau Hall of Public Audience. Bangunan ini berupa ruangan terbuka yang disanggah oleh puluhan pillar membentuk lengkung lengkung jendela. Didalamnya terdapatsinghasana sang kaisar.Ruangan ini berfungsi sebagaidurbars. Yakni sebuah acara formal kekaisaran seperti kepentingan bisnis, resepsi dan juga pengangkatan tahta kaisar selanjutnya.

Dibelakang dengan Diwan-I-am terdapat sebuah lapangan terbuka berkarpet rumput menghijau dikelilingi bangunan bertingkat dua. Bangunan dilantai satu didominasi warna merah bata. Sedangkan diatasnya berwarna putih tulang. Tempat ini dikenal sebagaiMachi Bhavan atau The Fish Palace.


Khas Mahal dan Anguri Bagh
Selanjutnya kami melanjutkan tapak kaki melewati Anguri Bagh.Yaitu taman bunga yang terbagi menjadi empat bagian dan ditengahnya terdapat air mancur. Dikelilingi bangunan istana menghadap ke arah taman.

Salah satunya adalah Khas Mahal.Sebelumnya dikenal dengan nama Aramgah-I-Mullah (The exalted place of rest) atau Aramgah-I-Muqaddas (The Holy resting apatment). Dibangun oleh Shah Jahan. Seperti halnya Taj Mahal. Keunikan dari setiap bangunan yang didirikan oleh Shah Jahan dibangun dari marble putih.

Terdapat lima lengkung pintu dengan teras menghadap ke arah Anguri Bagh.Masuk kedalammnya masih terdapat ruangan lain dengan tiga lengkung pintu. Disusul dengan ruangan lagi dengan design tiga lengkung pintu juga. Bebatuan warna warni berbentuk bunga, daun dan geometri lainnya serta detail detail yang rumit menghiasi keseluruhan istana yang terbuat dari Marble putih.

Shah Jahan membangun Khas Mahalsebagai tempat beristirahat. Juga dipersembahkan untuk putrinya Jahanara dan Roshanara. Disebelah kiri terdapat teras terbuka dan juga terdapat sebuah pavilion menghadap kearah sungai Yamuna.

Agra Fort India


Muthamman Burj
Bersebelahan dengan pavillion menjulang megahMuthamman Burj. Istana berbentuk octagonal. Burj sendiri dalam bahasa Persiaberarti imperior. Istana yang terbuat dari marble putih ini bersebelahan dengan sungai Yamuna. Terdapat sebuah menara menghadap ke arah Taj Mahal berdiri.

Muthamman Burjdibangun oleh raja Shah Jahan. Didalamnya dilengkapi dengan air mancur, teras yang terbuka, air terjun ditembok dan kanal air berukuran kecil yang mengalir ke seluruh ruangan. Kanal air ini berfungsi sebagai pendingin ruangan.

Mata hati saya begitu terkagum dengan detail rumit dikeseluruhan tembok. Detail design tembok yang sama menghiasi Taj Mahal. Dikenal dengan seni pietra dura yakni hiasan terbuat dari bebatuan warna warni.

Semenjak kematian istri tercinta. Shah Jahan merasakan duka begitu mendalam. sering menyendiri dan sakit sakitan. Kedudukannya di gulingkan oleh anaknya sendiri bernama Aurangzeb. Beliau diasingkan dan ditahan dalam istana ini. Konon, diMuthamman BurjShah Jahan menghembuskan nafas untuk terakhir kalinya dengan menatap penuh cinta Taj Mahal.

Agra Fort India

Wisata di Kota India



Shees Mahal.
Berdekatan dengan Muthamman Burj berdiri Sheesh Mahal. Dalam bahasa urdu Shees berarti kaca. Disebut demikian karena dekorasi mozaik terbuat dari kaca yang menghiasi seluruh dinding dan langit langit istana. Ketika lilin dinyalakan didalam ruangan. Gemerlap kilau kaca menghiasi keseluruhan ruangan dan langit langit membentuk pola bunga dan geometris.

Didalamnya terdiri atas dua ruangan. Istana ini digunakan sebagai ruang ganti pakaian dan juga pertemuan rahasia. Meski Shees Mahalyang dibangun pada tahun 1637 tertutup untuk wisatawan. Saya masih bisa melihat kemewahan dan kemilaunya dari luar.

Jalan jalan ke India


Selain sederet istana tersebut diatas. Masih terdapat istana lain yakni Akbari Mahal. Dibangun oleh Kaisar Akbar sekaligus tempat tinggal beliau. Bangunan lainnya seperti Diwan-I-Khas atau Hall of Public Audience. Sebuah hallterbuka yang digunakan sebagai tempat bermusyawarah antara Kaisar dengan rakyat.

Didalam istana Agra juga berdiri Mina Masjid yang berarti Masjid Surgawi. Dan juga Nagina masjid yang khusus digunakan untuk para wanita yang tinggal didalam istana. Hal ini menunjukkan sisi religius para kaisar Mughal.

Setelah berkunjung ke kota Agra. Selain mengagumi arsitektur dan design istana yang megah. Diri ini tersadar bahwasanya istana Agra tak hanya menjadi saksi kejayaan Mughal selama berabad abad. Juga menjadi bukti puncak peradaban Islam di negeri Hindustani.



New Delhi World Book Fair 2016

$
0
0
Asia Larget Book Fair

Pameran buku terbesar di India dan juga Asia

New Delhi World Book Fair  (NDWBF) berlangsung mulai tanggal 9 -17 Januari 2016. bertempat di pragati maidan, new delhi, india. Agenda pameran buku terbesar di india dan asia ini berlangsung sejak  41 tahun lalu. Dan selalu diadakan ketika musim dingin di India.

New Delhi World Book Fair  yang diselenggarakan oleh National Book Trust (NBT) bekerjasama dengan India Trade PromotionOrganisasion (ITPO) tahun ini mengusung tema “vividh bharat”. Yang berarti warisan budaya india. Sebagai bagian dari tema ada lebih dari 1.000 buku dalam bahasa hindi yang dipamerkan. Mulai dari filsafat,  bahasa dan sastra dari zaman kuno hingga modern.

Selain itu juga ada serangkaian program selama pameran berlangsung. Seperti diskusi panel, presentasi lagu lagu pujian, pertunjukan drama berdasarkan teks teks klasik india dan juga tarian klasik india. Lumayan, dapat pertunjukkan tarian klasik dari berbagai daerah di India. Menariknya lagi dalam pameran ini ada pavilion khusus untuk mempromosikan sastra anak anak guna mempromosikan gerakan membaca nasional. Nggak salah jika orang India suka membaca.

New Delhi World Book Fair


New Delhi World Book Fair tahun ini diikuti oleh lebih dari 30 negara dari berbagai benua. salah satunya indonesia. serta  diikuti lembaga international seperti who dan unesco. kalau tidak salah dari indonesia mendatangkan 6 perusahaan penerbit. ada bukunya trinity dan mbak dee lestari.

Indonesia sendiri mengusung tema Wonderfull Indonesia. Salah satau ibu staff kedutaan besar Republik Indonesia mengenakan pakaian tradisional Bali. Kayak artis, hampir semua pengunjung yang mampir ke booth Indonesia minta foto sama beliau. Karena dari semua negara, hanya Indonesia yang menampilkan baju tradisional daerahnya. Menarik!

Book Fair


Guest of honour  atau tamu kehormatan dalam ajang pameran tahun ini diberikan kepada negara cina dengan mendatangkan sekitar 250 penerbit. pesan yang diusung kedua negara dalam pameran ini adalah “ memahami melalui pertukaran”.

Waktu datang ke area negara Cina banyak sekali dipamerkan transkrip transkrip kuno. Nah, transkrip kuno ini ditulis diatas selembar kulit binatang dan juga kayu. Karena saya tidak bisa membaca aksara Cina, ketika melihatnya pikiran saya langsung melayang ke film film ala china. hahaha. Masih ingat film The Mummyyang tentang Jendral Cina reinkarnasi alias hidup kembali. Untuk membuatnya hidup selamanya perlu dibacakan sebuah mantra kuno. Gong li kemudian melempar mantra yang tertulis dalam sebuah papan kayu tipis ke udara dan mulai membacanya. Nah, sastra kuno yang saya lihat dalam pameran persis seperti dalam film itu.

New Delhi World Book Fair


Pameran buku sangatlah sukses, mampu menyedot jutaan pengunjung baik lokal maupun mancanegara. Seperti diketahui india merupakan pasar terbesar ketiga di dunia untuk publikasi buku dalam bahasa inggris. Dan buku buku di india sangatlah murah meriah. Bayangkan saja buku cerita anak berwarna dijual mulai Rp.4000 hingga Rp. 10.000 saja. Setiap langkah saya berhenti, baca sebentar, lihat harga trus pingin beli. hehehe saya kalap sampe digeret “paksa” sama Shah jahan untuk pulang.

Jelajah Dharamsala : Pesona Gereja Tua St. John The Wildernes

$
0
0


Tak hanya kuil tua disepanjang aliran sungai Gangga dan suguhan alam di pegunungan Himalaya,India juga menyimpan sederet bangunan tua bergaya Eropa peninggalan era kolonialisme Inggris,Salah satunya ialah Gereja tua St. John in The Wilderness.

Terletak di kota Dharamsala, distric Kangra, propinsi Himachal Pradesh. Kami sampai di terminal Dharamsala ketika mentari menyapa bumi. Rantai pegunungan Himalaya bertudung salju berselimut kabut menemani sepanjang perjalanan. Silau mentari memancar bening dari dalam sungai yang mengalirkan air dari glacier es.

Dari terminal Dharamsala kami menuju kawasan McLeodganj yang menjadi pusat hotel, turis dan pertokoan. Dharamsala dikenal sebagai tempat pengasingan biksu Dalai Lama (Tenzin Gyatso) dan para pengikutnya. Tak heran jika kota ini didominasi dengan etnis Tibet dan berseliweran biksu berpakaian merah marun.

Bendera doa warna warni menggantung di langit langit kota dan pepohonan. Monastri yang dikelilingi dengan silinder Doa beraksara tibet. Makanan khas tibet dengan menu vegetarian dapat dengan mudah kami temukan disepanjang jalan. Berada disini seolah berada di negara Tibet.

Dharamsala dahulunya dikuasai oleh dinasti Katoch dari Kangra. Dipercaya sebagai dinasti tertua di dunia.Hingga saat ini keluarga kerajaan masih tinggal di Dharamsala dan dikenal sebagai ‘Clouds End villas’

Di Era kolonialisme Inggris pada abad ke 18. Dharamsala dijadikan sebagai SummerCapital. Letaknya yang berada di lereng pegunungan Himalaya menawarkan hawa sejuk di kala musim panas tiba di sebagian besar negara India. Disini mereka membangun rumah, Gereja, asrama pegawai, kantor pos, bazar dan juga kantor pusat pemerintahan.

Gereja St. John The Wilderness berjarak 1 KM dari kawasan McLeodganj. Cukup berjalan kaki melewati hutan pepohonan deodar menjulang mengayomi jalanan. Udara sejuk dan bersih menemani. Jalanan sepi, sesekali iring iringan kerbau hitam berjalan perlahan.Seolah mengingatkan bahwa kami masih menjejak  negeri Mahabharata.

Sampai di pekarangan Gejera kami seolah berada di sebuah desa kecil di daratan Eropa. Dikelilingi pagar besi setinggi dada. Jalanan setapak diayomi deretan pohon Deodar menjulang. Disebelah kiri terserak makam Kristen sederhana dengan sebuah salib diatasnya. Diujung  jalan sebuah Gereja tua berwarna gelapterbuat dari batu granit.



Suasana mencekam, mengingatkan kami akan setting sebuah film Drakula atau Vampir. Gereja St.John The Wildernessdibangun pada tahun 1852 bergaya Angelican. Gereja ini dibangun untuk melayani tentara Inggris dan keluarganya yang tinggal di Dharamsala.

Sampai didepan Gereja terdapat sebuah kolam kecil dengan hamparan bunga mengapung diatasnya. Didasarnya terdapat beberapa serakan uang koin. Sebelum memasuki Gereja, beberapa turis memejamkan mata. Menguntai sebuah doa kemudian melempar koin kedalam kolam.


Masuk kedalam Gereja, deretan kayu panjang berjajar rapi di sebelah kanan dan kiri. Menggantung hiasan lampu gantung tua menjulur dari langit langit Gereja. Deretan lampu tua berangka besi hitam menempel di tembok. Sementara jendelanya dihiasi sebuah design kaca warna warni menggambarkan Jesus dan John The Baptish.

Didepan mimbar, sebuah salib kayu berukuran besar. Sebuah meja persegi berselimut kain putih. Dikanan dan kirinya sebuah dekorasi tempat menyalakan lilin yang terbuat dari besi tua nampak seperti pohon bercabang. Nuansa hening begitu terasa. Semua terdiam dalam kesunyian.

Pada tanggal 04 April 1905 gempa berkekuatan dahsyat mengguncang distric Kangra. Menewaskan 19,800 orang dan ribuan rumah rusak, termasuk gereja. Bagian atas Gereja roboh dan merusak loncengnya.

Pada tahun 1915 pemerintah Inggris membuat lonceng baru di negaranya. Diproduksi oleh perusahaan WhitechapelBellIndustriyang masuk dalam WorldBookofRecordsebagai perusahaan tertua di Inggris Raya.Kemudian dengan menggunakan kapal loncengdikirim ke India.

Sampai di Dharmsala, lonceng ternyata terlalu berat untuk diletakkan dimenara Gereja. Mereka kemudian memutuskan untuk meletakkan lonceng diseberang Gereja. Menggantungnya diatas sebuah besi tebal yang disanggah oleh dua buah tiang beton di kanan dan kirinya.

Beberapa kali Lonceng  ini menjadi sasaran empuk para pencuri. Untuk menjaganya, lonceng diselimuti dengan kawat besi menerawang.Konon, ketika dibunyikan suara nyaring lonceng bisa didengar hingga 18 KM jauhnya.



Disebelah Gereja terdapat tempat duduk terbuat dari bebatuan dan semen. Digunakan para turis duduk bersantai dibawah ayoman pepohonan deodar. Dari sini kami bisa memandangi panorama kota Dharamsala berlatar belakang lekuk baris pegunungan Himalaya bertudung salju.

Setelah bersantai sejenak, kami lanjutkan menuju bagian belakang Gereja. Terdapat peristirahatan terakhir sekaligus monumen Lord Elgin.Pada pemerintahan Inggris, beliau menjabat sebagai Gubernur Jendral dan Viceroy of India pada tahun 1861. Beliau meninggal di Dharamsala pada tanggal 20 November 1863 dan disemayankan dibelakang Gereja. Monumen ini didirikan oleh istrinya yang bernama Mary Louisa.

Bersebelahan dengan monumen terserak pemakaman Kristen yang kami lihat ketika memasuki pagar. Batu nisan terbuat dari semen dan terdapat salib diatasnya. Nampak tua dan kusam.Setelah mengabadikan dalam lensa kamera.Saya bergegas meninggalkan area pemakaman. Karena beberapa kali bulu kuduk saya berdiri.Ngeri ngeri sedap.





Kami kembali menuju kawasan McLeodganj. Berderet toko menjual aneka akesoris dan pakaian khas Tibet. Hal menarik dan membuat saya takjub adalah hampir semua wanita tibet yang tinggal di Dharamsala masih setia mengenakan baju tradisionalnya.India memang negeri berbudaya tinggi yang tak pernah gagal menyajikan sejuta cerita di hati para wisatawan.

Masjid Megah Ditengah kota Hantu

$
0
0
Ghost Town Agra India

Masjid tua dibangun pada abad ke 15 memiliki kombinasi arsitektur Persi dan India berdiri kokoh ditengah kesunyian kota tak bertuan.

Bulir keringat membasahi Jilbab saya siang itu. Dua botol air mineral  berukuran jumbo terus membasahi kerongkongan. Pendingin dalam mobil tak cukup melawan sengat mentari mencubit kulit ditengah perjalanan menuju kota kematian.

Kota kematian atau biasa dikenal Ghost town (kota hantu)berada di kota Agra, Uttar Pradesh, India. Berjarak 37 KM sebelah selatan Taj Mahal dan Agra Fort.  Kota hantu dahulunya bernama Fatehabad yang berarti kota kemenangan.

Fatehabaddidirikan seorang kaisar Mughal generasi ke-3 bernama Abu’l-Fath Jalal Ud-Din Muhammad Akbar. Beliau akrab dikenal sebagai Kaisar Akbar. Kakek dari kaisar Shah Jahan sang pendiri legenda cinta, Taj Mahal.

Bermaksud mendirikan sebuah kota sebagai tempat tinggal dan pusat pemerintahan. Ditahun 1565 beliau mulai mendirikan Fatehabad. Dibutuhkan 15 tahun lamanya. Keseluruhan kota dikelilingi tembok benteng pertahan membentang hingga 50 mil.

Ditengah kota berdampingan Istana dan Jama Masjid. Hanya setahun dihuni, Istana dan kota ini ditinggalkan dan terbengkalai karena kurangnya pasokan air. Menjadikannya sebagai kota hantu.

Kota berada di dataran tinggi berbatu didaerah Sikri. Menjadikanya lebih dikenal sebagai Fatehpur Sikri. Kontur tanah berpasir,begitu kering dan gersang. Apalagi kami datang ketika musim panas di India. Panasnya terasa begitu terik.

Sampai didalam kota, kami mengunjungi istana terlebih dahulu. Dilanjutkan menuju Jama Masjidyang berada disebelahnya. Kami disambut puluhan anak tangga dan sebuah pintu gerbang nan gagah. Keseluruhan tembok Masjid didominasi warna merah bata. Disini kami melepas dan menitipkan alas kaki.

Buland Darwaza
Melewati pintu gerbang atau biasa disebut Darwaza, semilir angin menyapa wajah. Subhanallah, tersuguh Masjid berornamen artistik nan luas. Berbentuk persegi panjang dengan  halaman terbuka ditengahnya. Dikelilingi deretan lengkung pintu. Sementara diatasnya berderat puluhanChattris. Yaitu sebauh ornamen berbentuk kubah kecil yang disanggah oleh empat atau lebih pilar. Chattrisadalah ciri khas bangunan yang dibangun era kekaisaran Mughal.

Berada jauh didepan kami membentang grandMasjid atau bagian depan Mighrab Masjid. Tepat ditengah halaman Masjid terdapat sebuah kolam air mancur yang dipergunakan untuk berwudhu. Disebelah kanan terhampar makam dan sederet bangunan makam.

Terdapat duaDarwaza untuk memasuki masjid. Dimana saya berdiri sekarang adalah Badshahi Darwaza atau Emperor's gate yang berada disebelah timur. Sedangkan sebelah Selatan berdiri megah nan artistik Buland Darwaza.

Bulan Darwazasendiri berartiVictory Gate. Beliau membangun Darwaza pada tahun 1601 sebagai penghormatan beliau atas kemenangannya dalam suatu peperangan di daerah Gujarat.Buland Darwaza juga dikenal sebagai Gate of Magnificence karena arsitektur dan bentuknya begitu artistik.

Panas, kami memilih berjalan dibawah lorong tembok. Deretan lengkung pintu nampak seperti barisan pilar gagah menyanggah tembok Masjid.  Beberapa pengunjung Masjid duduk santai sambil menikmati makan siang.Dibawah Buland Darwaza dipenuhi para pedagang. Berjualan siwak, minyak wangi yang menghembuskan segar di udara, bunga, dupa, baju, topi hingga aksesoris.

Buland Darwaza menjulang setinggi 54 meter. Konon, Buland Darwazamerupakan darwaza tertinggi di India. Temboknya dihiasi dengan ornamen berbentuk geometri dengan  detail yang rumit. Sementara  langitnya melengkung bagian dalam kubah. Beberapa burung dara asyik bercengkrama dan terbang dari deretan lengkung jendela.

Saya menengok keluar Masjid. Subhanallah, bentuk Buland Darwaza bentuknya mirip dengan sebuah mahkota raja. Lengkap dengan semua detail dan hiasan chattris diatasnya.
Pada bagian utama Darwazatertulis sebuah prasati Islam. Berbunyi Isa, son of Mariam said: 'The world is a Bridge, pass over it, but build no houses upon it. He who hopes for a day, may hope for eternity; but the World endures but an hour. Spend it in prayer for the rest is unseen. Halini menunjukkan sisi religius kaisar Akbar. Cahaya memancar dari pemikiran yang luas tentang Islam.

Kami masuk kembali kedalam Masjid. Sangat berbeda dengan bentukDarwazayang berada disisi bagian luar Masjid. Design bagian dalam berbentuk persegi, didepannya terdapat tiga lengkung pintu. Sementara diatasnya membentuk tiga buah undakan. Setiap undakan dihiasi sederet chattris dengan ukuran yang berbeda.

Masjid Jama Fathepur Sikri
Badshahi Darwaza, Gerbang Masjid Kesukaan Kaisar Akbar

Masjid Jama Fathepur Sikri
Bulan Darwaza, Gerbang Masjid ini merupakan gerbang terbesar di India

Masjid Jama Fathepur Sikri
Gerbang lain dari sisi Istana


Makam ditengah Masjid
Bulan darwaza ini sejajar dengan kolam air mancur dan juga sederet bangunan yang berada di halaman tengah Masjid. Ketika melangkahkan kaki dihalaman. Astaghfirullah, kaki saya kepanasan serasa melepuh. Spontansaya meloncat diatas potongan kain basah yang memang sudah disediakan.

Saya perhatikan terdapat kain basah yang terbuat dari bahan karung goni. Menjulur dari setiap Darwaza menuju kolam,makam dan juga depan Masjid. Saya pikir tadinya kain terhampar untuk dikeringkan. Ternyata, memang dibasahi dan dipergunakan berjalan untuk menghindari panas.

Dari Buland Darwaza kami melangkahkan kaki menuju kolam air mancur. Disebelahnya sebuah taman kecil melingkar dengan sebuah pohon tak seberapa tinggi. Keringat bercururan, beberapa touris asyik berteduh ditaman. Saya bergegas menuju area makam.
Berdampingan dua buah bangunan makam. Satu berwarna putihyakni makam seorang Sufi bernama Saleemuddin Chisti akrab dipanggi Salim Chisti. Sementara disisi sebelah kanannya makam Islam Khan I yang didominasi warna merah. Sebelah kanannya lagi terserak puluhan makam hingga tembok pembatas Masjid

Sufi Salim Chisti (1478–1572)dianggap sebagai seorang Sufi yang bisa melakukan sebuah keajaiban karena kedekatanya dengan Allah SWT. Kaisar Akbar sangat ingin memiliki keturunan laki laki sebagai pewaris tahta.

Beliau melakukan perjalanan menuju Makam Ashraf Jahangir Semnani yang juga seorang Sufi. Ditengah perjalanan beliau juga mengunjungi Salim Chisti. Rumahnya jauh dipadang gurun. Sesampainya disana Akbar diberkati dan didoakan.

Tak lama setelah berkunjung. Akbar mendapatkan seorang keturunan laki laki. Diberi nama Salim,  untuk menghormati Salim Chisti. Salim lebih dikenal sebagai Kaisar Jehangir, Kaisar Mughal generasi ke-4. Tak lain dan tak bukan adalah Ayahanda Shah Jahan.

Disebelahnya ialah Islam Khan I, beliau adalah cucu Salim Chisti. Salim Khan I adalah seorang jendral perang dimasa kepemimpinan Kaisar Jehangir. Berbeda dengan makam Salim chisti yang terbuat dari marble putih dengan sebuah kubah ditengahnya. Makam Isa Khan, terbuat dari batu bata merah. Sebuah kubah besar dikelilingi 36 chattris diatasnya.

 
Masjid Jama Fathepur Sikri
Kolam tempat berwudhu tepat ditengah Masjid

Agra Sightseeing
Malam Islam Khan 1

Akbar palaca
Makam Sufi Salim Chisti yang menjadi wisata ziarah di India

Mighrab Masjid
Kami melangkahkan kaki menuju grandMasjid atau bagian utama Mighrab Masjid. Fasad bagian depan berbentuk persegi panjang  tinggi menjulang. Terdapat tiga buah pintu melekung dibingkai oleh panel bermahkota lima deret chattris.

Masuk kedalamya terdapat Mighrab Masjid dimahkotai sebuah kubah besar. Mighrab diukir dan dihiasi mozaik batu hias berbatasan dengan ubin yang mengkilap.Mighrab dibingkai Lafazd ayat ayat-ayat Al-Quran berwarna keemasan dengan latar belakang warna biru royal, Subhanallah.

Mighrabmembelah kedua sisi ruangan yang berada disebelah kiri dan kanan. Semua ruangan disanggah puluhan pilar berukir. Dilengkapi dengan deretan lengkung pintu sejajar dengan fasad depan. Setiap ruangan beratap kubah kecil yang sejajar dengan kubah utama.

Keseluruhan ruangan menghubungkan satu dengan lainnya dihiasi dan dibatasi dengan bentuk pintu melengkung. Dibingkai dengan gambar motif bunga dan bentuk gemometri lainnya. Subhanallah, duduk dan terpekur dalam Masjid ini memberikan semilir angin dan terasa sejuk. Terlupa dengan segala peluh dan panas yang  terlewati.

Arsitektur Jama Masjid Fatehpur Sikri mecampurkan elemen bergaya India dan unsur unsur bergaya Persia. Selama bertandang ke Jama Masjid, diri ini tersadar. Betapa besar pengaruh Islam  mengubah peradaban India yang didominasi agama Hindu. Jama Masjid menjadi fase transisi dalam seni Islam di India.

Masjid in India
Fasad Bagian Depan Masjid

Masjid Fatehpur Sikri Agra India
Bagian dalam Masjid

Masjid Fatehpur Sikri Agra India
Mighrab bagian depan

Masjid Fatehpur Sikri Agra India
Langit langit Kubah Masjid

Tips
Berada diatas bukit berbatu dengan hamparan tanah yang kering dan cenderung tandus membuat kawasan ini begitu panas. Gunakan pakaian dan jilbab yang menyerap keringat dengan cepat.


Hindari datang kemari disaat musim panas dimana suhu udara bisa mencapai hingga 40 derajat celcius. Waktu yang tepat untuk berkunjung adalah pada saat musim dingin hingga musim semi. Antara bulan November hingga Maret.

Note :

Masjid ini pernah dijadikan lokasi shooting film Pardesh yang diperankan oleh Shah Rukh Khan dan Mahima Chaudary.

Jelajah Dharamsala (2) : Mcleodganj

$
0
0

Kawasan yang menjadi jantung wisata kota Dharamsala ini mengingatkan saya akan nuansa Kuta, Bali

Dahulunya kota Dharamsala berada dibawah kepemimpinan Dinasti Katoch yang menguasai sebagian besar Distric Kangra. Dinasti ini dipercaya sebagai dinasti tertua di dunia. Di Era kolonialisme Ingris Dharamsala dijadikan sebagai SummerCapital. Kota ini menjadi sorotan dunia ketika dijadikan tempat pengungsian Dalai Lama ke 14 yang bernama asli Tenzin Gyatso pada tanggal 29 April 1959. Dan pada bulan mei 1960  secara resmi dijadikan tempat administratif para pengungsi Tibet yang biasa disebut CTA (CentalTibetianAdministration). Sejak itulah kota Dharamsala dibanjiri para pengungsi Tibet hingga saat ini.

Setelah semalaman menempuh perjalanan dari kota Jammu. Tersesat di Pathankot dan Terserang Delhi Belly, Alhamdullilah akhirnya  kami sampai di terminal kota Dhramasala ketika mentari pagi menyembulkan sinar bersemu orange dari balik baris pegunungan berselimut salju. Kabut tipis menyelimuti permadani hijau di kakinya. Sungai jernih mengalirkan glacier es menampakkan kemilau orange sang surya.Sejauh mata memandang yang terlihat hanyah rantai pegunungan dan perbukitan yang nampak sambung menyambung. Seolah membius diri yang masih duduk dalam bus tua kusam yang menampar nampar tubuh tatkala melewati jalanan berbatu.

Setelah melemaskan kaki dan punggung diterminal Dharamsala, dengan menggunakan taksi kami bergegas menuju hotel yang berada di kawasan McLeodganj atau biasa dikenal sebagai Uppersidekota Dharamsala.Jalanan menuju kawasan Mcleodganj meliuk dan menanjak tajam.



Dilangit langit jalan, menggantung bendera doa warna warni beraksara tibet. Melambai lambai tertiup angin. Tak hanya di langit jalanan, diatap rumah, diranting peopohan bahkan  menjulur dari satu bukit ke bukit lainnya. Nan Juah disana baris pegunungan bertudung salju menyembul dari balik perbukitan.

Sampai di Kawasan Mcleodganj berderet hotel dan pertokoan yang menjual souvenir Khas tibet. Mulai baju, dekorasi rumah, buku hingga aksesoris.Restauran disini lebih banyak yang menjual makanan ala Eropa. Mudah sekali menemukan Pastry shop dan cake. Hotel di kawasan ini juga murah dengan pemandangan permadani perbukitan dengan sembulan gunung tandus berjubah salju.





Wanita Tibet dengan baju panjang dengan design mirip celemek bergaris horizontal berjalan kesana kemari. Sebagian merajut kaos kaki dan sweater untuk dijual dilapaknya di jalanan Mcleodganj.Kebanyakan  penduduk Tibet disini begitu religius, tangan mereka menggegem tasbih doa.

Kawasan dengan jalanan yang terlalu lebar ini dipenuhi dengan turis mancanegara. Mengingatkan saya akan nuansa kawasan Kuta, Bali. Turis bergaya Hippi hingga yang memakai jubah ala Biksu Dalai Lama ada semua. Mereka tak sekedar travelling lalu pergi, kebanyakan dari mereka sudah tinggal berbulan bulan disini. Sekedar untuk menikmati kedamaian yang ditawarkan atau mempelajari lebih dalam tentang agama Budha.

Tak hanya wisatawan. Biksu Budha dari seluruh dunia datang kesini untuk bertemu biksu suci Dalai Lama.Mulai dari negeri Timur Mongolia sampai dari dataran Eropa. Tak hanya bertemu, mereka juga belajar tentang agama Budha dan kedamaian hidup. Jangan heran, jika sepanjang jalan kawasan ini banyak sekali Biksu pria atau wanita mengenakan jubah warna merah marun ala Dalai Lama.




Sepanjang jalan banyak penjual momos. Dumpling ala masyarakat Nepal dan Tibet yang berisi sayuran. Disajikan hangat dalam piring kecil kemudian dicocol dengan sambal merah. Rasanya mirip dengan siomai bakso.

Monastri dengan stupa warna keemasan berdiri menawan ditengah kota. Menebarkan kedamaian dalam alunan Doa panjang dari dalam. Para peziarah berjalan dengan khusyuk mengelilingi kuil.Sementara tangan kanannya menggelindinkan silinder doa beraksa tibet. Suara Silinder Doa ini membawa kedamaian diantara keramaian kawasan Mcleodganj.





 Museum Tibet
Setelah besantai sejenak di hotel. Kami lanjutkan tapak kaki menuju museum Tibet. Menyimpan seluruh bukti sejarah perjalanan panjang Dalai lama dan pengikutnya. Mereka berjalan melewati ganasnya pegunungan Himalaya yang dingin dan beku dari Tibet menuju pengungsian di India.

Nuansa politik dan ketegangan antara China dan Tibet tercium dari balik museum. Museum ini menyimpan seluruh benda yang mereka bawa termasuk pisau dan tombak. Bahkan sebuah baju kuno yang penuh cipratan darah.

Disalah satu ruangan kami disuguhi video perjuangan panjang rakyat Tibet untuk berdiri sendiri menjadi sebuah negara. Adegan mengerikan dan penuh isak tangis mendominasi. Diselingi panorama keindahan kota Lhasa dan seluruh Tibet. Lumayan bikin dada saya terasa sesak.

Letak museum ini bersebelahan dengan tempat tinggal Dalai lama dan juga monastery. Nampak beberapa asrama bertingkat yang digunakan sebagai tempat tinggal para Biksu yang sedang mempelajari Agama Budha lebih dalam. Untuk masuk kedalam tempat tinggal Dalai lama dan Monastry, pengunjung tidak diperkenankan membawa kamera dan handphone. Melewati penjagaan yang lumayan ketat.



Menjelajah kawasan Mcleodganj dengan berjalan kaki, kita bisa melihat Kampung kampung Tibet menyebar di seluruh kawasan. Gapura berwarna biru dengan stupa warna kuning keemasan diatasnya menyambut kedatangan para tamu. Aksara Tibet lebih mendominasi ketimbang aksara bahasa Sansekerta yang biasa digunakan di India. Satu hal yang mengingkat diri ini masih menjejak negeri Mahabharata yakni lengggak lenggok sapi yang turut meramaikan jalanan.


Jelajah Dharamsala (3) : Kuil dan air terjun Bahgsu

$
0
0



Kuil dan Monastry bersanding mesra di Kota Dharamsala menjadi bukti kearifan penduduknya.

Sampai Dhramasala kami langsung menuju kawasan Mcleodganj. Siang harinya kami beristirahat sebentar di Hotel. Sekedar meluruskan pungung setelah semalaman menempuh perjalanan darat dari kota Jammu Kashmir. Ditambah segepok kesialan dimalam gelap gulita, 'menikmati' goyangan bus tua pemilik pemerintah India yang mengkoyak koyak tubuh dan menampar nampar wajah yang justru bikin kami tertawa membahana.

Dharamsalaadalah sebuah kota kecil yang berada di kaki pegunungan Himalaya, Propinsi Himachal Pradesh India. Kota perbukitan yang menyuguhkan gugusan pegunungandengan puncak puncak saljunya. Dharamsala bagaikan magnet surga dunia yang menawarkan kedamaian bagi para pencari ketenangandan tujuan hidup.

Sore hari, berdasarkan informasi yang didapat, kami berjalan sekitar 1KM dengan menuruni perbukitan. Menuju Kuil Basgsunat dan air terjun Baghsu. Sampai di jalan dipenuhi pepohonan menghijau terdapat sebuah persimpangan jalan. Kami berhenti sejenak bertanya kepada salah satu bule perempuan. Bergaya punk, rambut kayak Rut gulit, hidungnya ditindik sebua cincin. Dan badannya dengan penuh aksesoris unik.

Hai” sapa kami
Oh hai” senyum ceriah terpancar dari bule cewek yang berperwakan kurus ini.
Where is the way to go to temple ?”
Oh, this way“ sambil menunjukkan arah jalan menikung ke kanan
How is the Temple ?”
“ Oh its so Beautiful. There are so many statues, pool, and some decorative, I love it… I love it”
“Really ?”
Yes, I love it .. I love it

Ucapan cewek ini pun menjadi bahan pamungkas candaan kami dalam perjalanan selanjutnya. Cara dia mengatakannya begitu ceria dan ‘hidup’. Apapun dijalan, lihat sesuatu atau mencoba makanan. Kami selalu bilang “ I love it … I love it”.

Setelah melihat dua anak muda bergandengan mesra yang nampak tak ‘biasa’ dan melewati pasar seni akhirnya kami sampailah kami di Kuil Baghsunath. Didepan kuil, sebuah kolam dengan air mengalir langsung dari pegunungan Himalaya yang dianggap suci oleh umat agama Hindu.

Terlihat beberapa jamaah, menceburkan diri dan bersuci di dalam kolam. Saya perlahan memasukkan kaki dalam kolam. Dinginnya air es menusuk tulang, membuat saya ketawa geli dan segera keluar dari kolam air.Saya sendiri cukup menunggu di kolam. Sedangkan beberapa teman masuk kedalam kuil.



Meninggalkan kuil kami menuju air terjun Basghunat. Berjarak sekitar 1,5 km dari kuil Baghsunath.Dari kuil ini air terjun nampak seperti garis. Menaiki bukit dan melewati ratusan tangga batu yang rusak disana sini. Kadang harus melompat.

Perlahan saya menaiki tangga berpagar besi. Disebelah kiri bukit bebatuan berselimut rumput dan tanaman perdu nan menghijau. Disebelah kanan saya, jurang menganga dengan ujung aliran sungai berbatu.

Sesekali saya berhenti. Menormalkan detak jantung saya yang mulai berdetak cepat. Meneguk segelas air murni yang mengalir dari sela sela bebatuan, segar terasa.



Sampai di air terjun Baghsu, saya langsung membasuh muka saya. Meskipun terasa begitu dingin, kayak air keluar dari kulkas. Meski dingintak menghentikan kaki saya terus melangkah mendekati air terjun. Jernih dan beningnya air bagaikan sebuah kaca.

Didepan saya, sebuah suguhan alam bagaikan potret wallpapper yang ada dalam komputer. Air terjun jatuh dari sela sela perbukitan. Air jatuh disebuah kolam alam berwarna hijau bening. Berlatar belakang gugusan pegunungan himalaya dengan hamparan pucuk pucuk saljunya. Kami duduk santai disini hingga gores jingga membelah bumi dan langit.


Pemandangan tak biasa terlihat diatas air terjun. Bergelantungan bendera untaian doa seperti yang saya temui di jalanan Mcleodganj. Doa merupakan kekuatan keyakinan masyarakat Dharamsala, semua tercermin dalam kedamaian yang terpancar dari kota ini.

Menghirup Nafas Kejayaan Islam di Kawasan Kota Tua Hyderabad

$
0
0
Jelajah kota Hyderabad

Menyusuri Kota Hyderabad ibukota propinsi Telangana yang berada di selatan India ini bagaikan menembus lorong waktu dua peradaban.

Perjalanan menuju kota Hyderabad tergolong panjang. Membelah bumi Mahabharatasejauh 1600 KM menggunakan kereta api dari kota Delhi yang berada di Utara India menuju kota Hyderabad yang berada di Selatan India. Memakan waktu 24 jam lamanya dengan menggunakan kereta Api. Mengingatkan saya akan cerita film Chennai express yang dibintang oleh The king Khan, Shah Rukh Khan.

Selama perjalanan, kami tak hanya melewati beberapa propinsi dengan kontur tanah yang berbeda tapi juga disuguhi pemandangan yang sangat kontras. Sesaat mata kami dijejali dengan deretan rumah yang padat dan kumuh silih berganti dengan pemandangan alam memanjakan mata. Mulai dari hamparan sawah gandum, hamparan bunga kuning dan orange, bukit berpasir dengan serak bebatuan berukuran jumbo dengan gerombolan penggembala mengarak puluhan unta hingga memasuki rimbun pepohonan menghijau didalam hutan.

Mentari mulai menghangatkan Bumi ketika saya sampai dikota Hyderabad., tubuh ini seakan masih tidak percaya bisa bertahan dalam goyangan kereta api India selama 24 Jam lamanya. Ketika berjalan di stasiun badan saya masih merasakan getaran dan goyangan kereta. Kacheguda junctionnama stasiun ini nampak tua dan terawat. Sangat berbeda dengan “penampakan” stasiun lain di India yang nampak riuh dan kotor.

Stasiun Kacheguda sendiri menjadi saksi sejarah peradaban kejayaan Islam di Kota Hyderabad. Stasiun yang dibangun pada tahun 1916 ini didirikan oleh Nizam. Berarsitektur Gothic dengan mahkota Chattrisdiatasnya. Chattris sendiri adalah sebuah ornamen berbentuk kubah kecil yang disanggah oleh empat pilar yang menjadi ciri khas bangunan yang didirikan oleh Kekaisaran Mughal. Manjadikan stasiun Kacheguda menjadi lanskap yang menarik dalam jepretan kamera.

Didepan station terdapat sebuah museum miniatur kereta api. Menampilkan sebuah kereta api yang berukuran lebih kecil dari kereta api biasa bertuliskan heritageonWheel. Lengkap dengan jalur kereta api yang kecil juga.

Dari stasiun kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan autoriksaw atau di Indonesia dikenal dengan bajai. Autorikshaw yang didominasi warna kuning ngejreng meninggalkan stasiun Kacheguda menuju kawasan hotel di sekitaran kawasan kota Tua Hyderabad. Di hotel kami istirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan menu pusat kawasana Kota Tua Hyderabad.

Jelajah kota Hyderabad


Mengenal Dinasti pendiri Kota Hyderabad

Hyderabad berasal dari kata hyder dan abad dalam bahasa Urdu/Persia yang berarti LionCity. Hyderabad didirikan pada tahun 1591 berasal dari bahasa Persia/Urdu Haydar (Singa) dan abad (kota). Banyak teori yang menyatakan tentang asal mula penamaan kota Hyderabad. Sebagian mengatakan bahwa penamaan kota Hyderabad sebagai penghormatan kepada Kalifah Ali ibn Abu Thalib yang dijuluki hyder karena keberaniannya di medan perang.

Muhammad Quli Quth Shah pendiri kota Hyderabad adalah seorang Sultan generasi kelima dari Dinasti Islam Qutb Shahi. Beliau naik tahta ketika masih berumur 15 tahun dan menjadi sultan selama 31 tahun lamanya. Di bawah kekuasaan beliaulah dinasti Qutb Shahi mencapai puncak kejayaan.Sederet bangunan yang menjadi jejak kejayaan mereka terekam jelas disini seperti istana, menara, Masjid, danau dan juga komplek pemakaman raja.

Titik akhir kejayaan Dinasti Qutb Shah runtuh ditangan kekaisaran Mughal dibawah kepemimpinan Asif Shah. Beliau kemudian mendeklarasikan diri dan membangun sebuah dinasti baru yang dikenal dengan Nizam Of Hyderabad. Mendirikan istana megah, stasiun, rumah sakit dan juga pusat administrasi.


Char Minar
Dikawasan kota tua Hyderabad ini terdapat sederet bangunan tua yang menjadi tujuan utama wisatawan. Pertama, kami mengunjungi Char Minar yang menjadi Ikon kebanggaan masyarakat Hyderabad yang berjumlah sekitar 8 juta jiwa ini. Char Minar yang berdiri tepat ditengah persimpangan jalan ini didirikan pada tahun 1591 oleh pendiri kota Hyderabad itu sendiri, Qutb Shah.

Ada beberapa teori mengenai maksud didirikannya Char Minar ini. Versi pertama mengatakan bahwa pada saat itu kota Hyderabad diserang wabah penyakit. Qutb Shah kemudian berdoa agar wabah penyakit segera berakhir dan beliau bersumpah akan mendirikan sebuah Masjid tempat dia berdoa saat itu.

Versi lain menceritakan hal yang sangat romantis. Konon, disinilah Qutb shah pertama kali melihat seorang gadis beragama Hindu bernama Bhagmati yang kemudian menjadi permaisurinya. Setelah Bhagmati menjadi seorang muslimah, Qutb Shah mendirikan Char Minar. Meski cerita ini ditolak oleh sejarawan namun menjadi cerita yang sangat popular dihati masyarakat Hyderabad.

Char Minar sendiri berarti empat menara. Sesuai dengan namanya, Char Minar berbentuk persegi dengan empat buah menara menjulang setinggi 20 meter di keempat ujungnya. Sedangkan disetiap sisinya terdapat sebuah lengkung pintu untuk masuk kedalamnya. Saat saya bekunjung kesini, salah satu menara sedang diperbaiki.

Didalamnya, sebuah kolam air mancur dikelilingi bunga. Menatap keatas, sebuah lengkung langit kubah dengan dekorasi berbentuk bunga dan kaligrafi Islami. Sebuah balkoni berbentuk melingkar dengan aksen jajaran lengkung berukir menambah aksen keindahan arsitektur Char Minar.

Didalam keempat menara terdapat sebuah tangga dengan kemiringan 45 derajat. Untuk menapakinya kami harus berhati hati. Selain itu juga, “lorong” menuju ke atasnya juga minim cahaya.

Sampai diatas kita bisa melihat lanskap kota tua Hyderabad yang menawarkan nuansa Islami. Masjid Mekah berarsitektur megah yang akan saya kunjungi selanjutnya nampak jelas dari sini. Dari atas sini juga kita bisa menyaksikan secara detail dekorasi Islami yang menghiasi dinding Char Minar.  Jajaran lengkung jendela yang menghiasi lantai dua berbentuk melingkar lengkap dengan kubah diatasnya mengingatkan saya akan  bentuk sebuah mahkota.

Jalan jalan ke Hyderabad
Panorama Kota Hyderabad dilihat dari Char Minar
wisata di kota Hyderabad
Salah satu menara Char Minar sedang dalam perbaikan


Masjid Mekah
Puas mengelilingi Char Minar dengan berjalan kaki  kami melanjutkan perjalanan menuju Masjid Mekah. Berjalan kaki melewati hiruk pikuk keramaian Bazar yang menawarkan sejumlah aksesori hasil kerajinan khas Hyderabad. Deretan penjual buah mangga mendominasi. Kebetulan ketika saya datang kesini bulan Juni yang lalu bertepatan dengan musim mangga di India. Dan Hyderabad dikenal sebagai penghasil mangga terenak di India.

Sampai didepan pintu gerbang Masjid kami diharuskan melewati pengecekan keamanan yang ketat. Maklum saja karena pada tanggal 8 mei 2007 sebuah bomb meledak di dalam Masjid. Tragedi yang terjadi bertepatan dengan pelaksanaan shalat Jumat ini menewaskan 13 orang dan melukai puluhan lainnya.

Kebetulan saya datang pas hari Jum’at dan mendekati pelaksanaan shalat Jum’at di Masjid Mekkah. Beberapa Jamaah mulai datang meski adzan belum berkumandang. Karena shalat Jumat dilaksanakan oleh kaum Adam, saya tidak diperbolehkan masuk oleh petugas kemanan. Merek meminta saya kembali lagi setelah shalat Jum’at.

Karena waktu yang mepet dan malam hari kami mengejar penerbangan ke Singapura akhirnya Shah Jahan berbincang dengan salah satu takmir Masjid. Bilang bahwa saya dari Indonesa dan malam hari kami harus mengejar penerbangan ke Indonesia. Sementara masih banyak tempat yang ingin kami kunjungi di Hyderabad. Akhirnya Takmir Masjid mengizinkan saya memasuki Masjid tapi nggak boleh lama. Alhamdullilah.

Sama dengan Char Minar, Masjid Mekah didirikan oleh Qutb Shah. Beliau pribadi yang menancapkan sebuah batu bata sebagai pondasi awal bangunan Masjid. Batu bata tersebut terbuat dari tanah yang diambil dari kota Mekah. Kota suci umat Islam.  Menjadikan Masjid yang menjadi pusat kota Tua Hyderabad ini dinamakan Masjid Mekah.

Saya melepas alas kaki. Ketika menginjak pelataran kaki saya berjalan terpingkal pingkal. Haduh! panas sekali, sesaat rasanya kaki saya melepuh. Padahal saat itu matahari belum terlalu terik sementara awan abu abu menyapa langit. Sekejap peluh menyusup membasahi baju. Dapat saya bayangkan betapa dahsyat gelombang panas menerjang India pada bulan Mei yang lalu dan menjadikan propinsi telangana dengan korban jiwa terbanyak hingga merenggut ribuan nyawa.

Masjid Mekah termasuk dalam salah satu Masjid terbesar di India. Bisa menampung hingga 10.000 sekaligus. Fasad Masjid terdiri atas lima lengkung pintu berjajar.  Dua buah menara  berbentuk bulat dengan kubah diujungnya berdiri manis dikedua ujung kanan dan kirinya.

Uniknya lagi, tepat didepan bagian kiri Masjid terdapat sebuah “Hall” panjang sebagai pintu masuk pelataran masjid. Dihiasi dengan jajaran lengkung jendela. Didalamnya berjajar batu nisan makam dari semua keturunan dinasti Asif shah atau Nizam of Hyderabad.

Empat buah menara cantik dihingggapi puluhan burung dara menjulang di atas salah satu sisinya. Sementara disebelahnya sebuah kolam air mancur yang dipergunakan untuk berwudhu. Susunan batu bata berwarna coklat  mendominasi warna masjid tua ini. Nuansa masa lalu terhirup jelas tatkala ratusan burung dara menikmati makanan di pelataran masjid dan terbang bebas di langit.

Masjid Makkah


Dalam postingan selanjutnya saya akan menceritakan tentang cerita perjalanan kami "melanjutkan misa" jelajah kota Hyderabad. Yakni menjejakkan kaki menatap megah istana Golconda yang tak hanya memiliki keajaiban arsitektur juga lahirnya legenda permata tercantik di dunia, Kooh-I-Noor yang bersemayan di tahta raja India hingga Inggris.


Terpana Keajaiban Istana Golconda

$
0
0

Jalan jalan ke Hyderabad
Istana yang menjadi jejak peradaban Islam di India ini memiliki Keajaiban arsitektur sekaligus menjadi legenda sebagai pusat penghasil permata terbaik di Dunia

India  tak hanya tentang sungai Gangga dan kuil tua dengan deretan patung Dewa. Di Kota Hyderabadyang berada di selatan India terdapat Istana tua berdiri sejak abad ke 15 dibangun oleh Dinasti Islam Quth Shah. Istana berarsitektur megah membentuk terasiring membungkus sebuah bukit  ini tak hanya berdiri kokoh diatas pondasi batu alami berukuran jumbo serta dikelilingi puluhan kilometer benteng kokoh tapi juga sebagai tempat penambangan batu permata legenda dunia.

Sejarah Istana Golconda
Sebelum istana dibangun megah seperti saat ini, awalnya berupa sebuah benteng yang dibangun pada tahun 1143. Pada saat itu daerah tersebut dipimpin oleh Dinasti Kakatiya. Legenda bercerita bahwa ada seorang anak gembala menemukan Idola nya di  sebuah bukit. Ketika mengetahui hal ini, Raja Kakatiya  memerintahkan membangun sebuah benteng terbuat dari tanah lumpur. Benteng tersebut akhirnya dikenal sebagai GolloKonda, dalam bahasa telugu, bahasa lokal daerah tersebut Gollo Konda berarti Shepherd’s Hill atau bukit gembala.

Pada tahun tahun berikutnya, benteng menjadi medan pertempuran sengit antara tiga kerajaan. Pada puncaknya dimenangkan oleh Kesultanan Islam Bahmani. Dan menjadi ibukota dari seluruh propinsi dibawah kekuasaan Sultan Bahmani.

Pada tahun 1518 Quli Qutb Shah menyatakan  merdeka dari Kesultanan Bahmani yang pada saat itu mengalamani kemunduruan. Dan menjadikan Golkonda atau Golconda sebagai kursi kekuasaanya. Bertahun tahun sultan Qutb Shah memperluas dan membangun istana hingga menjadi megah seperti saat ini.

Tembok  dan 18 benteng pertahanan
Pintu gerbang pertahanan menjulang tinggi berbentuk setengah lingkaran menyambut kadatangan wisatawan. Menampakkan kokohnya lini pertahanan istana. Melewati pintu gerbang, mata seola digiring memasuki sebuah lorong. Dimana kedua sisi jalan menjulang tembok dari bebatuan alami. Pintu Gerbang menyatu dengan benteng pertahananan istana membentang sejauh 10 KM. Dan menyatukan 18 pintu gerbang  lainnya yang menyebar diseluruh bagian luar istana.

Masuk kedalamnya terdapat deretan toko dan rumah penduduk yang padat. Menawarkan nuansa kehidupan masa lalu yang sarat akan kehidupan yang agamis nan tenang. Untuk memasuki istana wisataan asing dikenakan harga tiket 100 Rupees atau sekitar Rp. 25.000.

Sebuah taman berkarpet rumput hijau terhampar luas di kaki tembok benteng istana. Disebelah kiri benteng istana terbuat dari batuan alami berwarna coklat abu abu menjulang setinggi 7 meter. Disebelah kanan deretan tembok bergaya setengah lingkaran dengan sebuah canon senjata ditamannya. Keseluruhan bagian atas tembok pertahanan dipenuhi dengan jajaran ornamen batu berbentuk mirip “batu nisan” yang dipergunakan sebagai tempat berdirinya para penjaga istana seperti yang sering kita lihat di film Hollywood.

Menuju pintu masuk istana sebuah lorong diapit tembok menjulang dengan pos penjaga disebelah kanan seolah menunjukkan betapa ketatnya penjagaan istana Golconda dimasa lampau. Sebuah pintu gerbang jumbo dua pintu sebagai pintu masuk utamanya. Terbuat dari besi tua tebal dengan hiasan berupa tonjolan bulat di seluruh permukaannya.

Masuk kedalam Istana, mata hati terpana dengan arsitektur istana yang terhampar luas dan menyembul diatas perbukitan. Mengingatkan saya akan arsitektur petra yang berada di negara Yordania. Istana terbuat dari bebatuan pasir membentuk tingkatan alami membungkus bukit. Bebatuan jumbo menyanggah beberapa bagian istana. Meski terlihat tidak beraturan layaknya gedung pencakar langit saat ini tapi semua nampak berharmoni dengan susunan batu di perbukitan.

Di sebelah kiri terlihat jalan setapak terbuat dari bebatuan alami yang memudahkan wisatawan menyusuri setiap sudut istana.Kami memulai perjalanan menjejalajah istana seluas 5 KM dari arah kiri.  Keseluruhan Istana dibagi menjadi 4 komplek  dengan fungsinya masing masing.


Golconda Fort Hyderabad India


Aslah Khana
Disebelah kiri pintu masuk sebuah “gedung” tingkat tiga yang dikenal dengan nama Aslah Khana. Jajaran lengkung jendela menghiasi temboknya. Disetiap lantainya terdapat sebuah hall yang panjang. Menurut informasi yang tertulis Aslah Khana yang dibangun pada abad ke 16 ini berfungsi sebagai tempat  menyimpan senjata api.

Lantai dasar terbuat dari batu pasir berwarna abu abu dibiarkan alami tanpa pemoles. Sementara jendelanya ditutup dengan sebuah kawat menerawang. Dua lantai bagian atas berwarna kuning tulang dan jendelanya dibiarkan terbuka.

Didepan Aslah khana sebuah taman rumput hijau dikelilingi bunga dan tanaman. Dari taman ini mata tertumbuk pada susunan istana golgonda yang nampak jelas sususan dan megahnya arsitektur istana. Mendung abu abu bergerombol menyapa mendung putih dibawah langit biru. Meski berawan di bulan Juni terik mentari terasa menyengat kulit. Tapi seolah terhipnotis,  tak henti hentinya kami terkagum dan mengabadikan panorama Istana dalam jepretan kamera meski keringat bercururan.

Terus berjalan memasuki istana terdapat jajaran ruangan berongga yang membentuk sebuah komplek yang megah. Tempat bernama Nakkar Khana yang berada dibagian dasar bukit dan juga istana ini berfungsi sebagai sistem pusat aliran air ke seluruh istana hingga ke puncak.


Masjid Taramati
Masjid yang seolah masuk kedalam perut bukit ini memiliki tiga lengkung pintu masuk berjajar. Pintu yang berada ditengah ukurannya paling besar. Dipelataran masjid sebuah kolam dengan air mancur ditengahnya yang dipergunakan untuk berwudhu. Masjid dikelilingi taman berkarpet rerumputan hijau dan bunga menghiasi nampak begitu kontras dengan susunan istana yang tepat berada dibelakangnya.

Pengaruh arsitektur Hindu nampak pada dinding pembatas Masjid Taramati yang dihiasi dengan Chajja. Yaitu sebuah pola arsitektur hindu dengan hiasaan sebuah kotak persegi dengan lubang ditengahnya. Design Masjid Taramati ini menjadi ciri khas masjid dibangun oleh Dinasty Qutb Shah. Sangat berbeda dengan design Masjid yang dibangun oleh Kaisar Islam Mughal dimana Chattris menjadi ciri khasnya.


Wisata menarik di Hyderabad


Komplek Rani Mahal
Sesuai dengan namanya, komplek yang terdiri atas bangunan bertinggat empat ini digunakan sebagai tempat tinggal Permaisuri. Keseluruhan tembok istana bagian depan dipenuhi dengan jajaran lengkung jendela. Di tengah komplek sebuah taman cantik menghiasi. Di bagian lain sebuah taman air mancur menghiasi teras istana. Bagian dalamnya berupa  runganan dengan deretan lengkungan menyatukan setiap ruangan membentuk  seperti sebuah labirin.

Di komplek ini terdapat Khilwat atau ruangan pribadi khusus anggota keluarga istana. Sebuah ruangan terbuka yang terdiri atas dua lantai. Meski ruanganannya tak sebesar bagian istana lainnya, namun dindingnya dihiasi  ukiran berbentuk bunga, daun dan juga berpola geometri yang rumit dan unik. Kesan romantis terasa menyelimuti hati.

Entah karena mitos atau ketidak sengajaan, pada waktu kami kesini banyak sekali pasangan saling berfoto mesra atau duduk manis saling berbincang menghadap kearah ruangan terbuka didepan Khilwat. Mungkin juga karena kenyamanan yang ditawarkan. Ketika berada disini aliran angin terasa begitu segar menyejukkan tubuh yang berkeringat karena terik mentari yang menantang.


Menapaki ratusan tangga menuju Baradari
Perjalanan selanjutnya memaksa kami bernafas terengah engah. Menapaki ratusan tangga dengan kemiringan 30  hingga 45 derajat.  Menuju Baradari yang berada di atas bukit. Meliuk dan menanjak ditemani batu alami berukuran jumbo disamping tangga.  Terlintas dalam benak saya bagaimana jika bebatuan seukuran kulkas dua pintu ini terjatuh menimpa tangga.

Dig dug dig dug, alunan detak jantung terpompa cepat dan keras bagaikan mendengarkan melalui stetoskop. Keringat bercururan dan wajah memerah. Tapi Segala lelah tapak kaki dan jeritan detak jantung seolah sirna tatkala kita bisa menyaksikan hamparan istana yang luas berdampingan dengan panorama kota Hyderabad. Semakin tinggi kita melangkah, panorama kota Hyderabad semakin cantik dan menghampar luas tak berbatas.

Ditangga banyak sekali wisatawan duduk santai. Beristirahat menikmati semilir angin dengan menikmati panorama kota Hyderabad yang nampak putih bersih dibawah naungan gumpalan awan hitam yang siap memuntahkan hujan nan deras.

Putihnya kota Hyderabad dan hitamnya gumpalan awan hitam nampak kontras dengan warna warni ngejreng pakaian tradisional yang dikenakan oleh wisatawan lokal. Bagaikan “pelangi” dipuncak istana. Saya kagum sekali dengan wanita India. Meski tak lagi muda dengan menggunakan baju tradisional Saree gerak mereka tetap gesit dan lincah. Tak nampak ribet.

Setelah bersusah payah dan kehabisan air mineral, akhirnya  sampai juga di “puncak” istana. Tepat memasuki Baradari, hujan deras mengguyur istana. Seolah Sang Kuasa memberikan berkah dan “menunggu” hingga kami memasuki puncak istana.

Baradari, sebuah istana “sederhana”  dengan pemandangan luar biasa. Karena dari atas sinilah tempat terbaik menatap kota Hyderabad dari segala penjuru. Baradari  berasal dari kata BaraDari yang berarti 12 Pintu.  Sebuah pavilion berbentuk persegi panjang dengan jajaran lengkung jendela yang membiarkan aliran air bergerak bebas. Didalamnya berupa sebuah hall yang panjang.

Baradari istana Golconda  memiliki tiga lantai. Lantai paling atas lebih kecil dengan pelataran yang sangat lebar. Empat buah menara menjulang dikeempat sisinya. Di temboknya berjajar lengkung jendela. Dari sinilah kita bisa menyaksikan luas dan megahnya istana. Tembok benteng pertahan meliuk mengelilingi istana panjang membentang. Bagaikan menatap tembok besar China.

Baradari ini dijadikan sebagai tempat bersantai. Juga dijadikan sebagai tempat pertunjukkan tari. Baradari di design untuk menghasilkan suara akustik yang menggema dan menghasilkan suara yang jernih menjalar keseluruh sudut istana.

Berdiri diatas dini seolah menjadi saksi sejarah sebuah peradaban besar. Dua peradaban yang bersanding mesra. Di kaki bukit sebuah istana tua yang menjadi bukti kekuatan dinasti Qutb shah yang memimpim kota Hyderabad selama berabad lamanya. Sedangkan disebelahnya, sebuah Hi tech city dengan gedung gedung pencangkar langit. Seperti kita ketahui, India dikenal dunia sebagai pencetak ahli Teknologi informasi handal dan Hyderabad menjadi salah satu pusatnya.

Berada di depan pelataran Baradari terdapat dua batu saling berdampingan. Dibawahnya sebuah kuil agama Hindu. Sikap saling menghormati antar umat beragama di India terlihat jelas disini. Dimana sebuah Istana yang dibangun Dinasti Islam terdapat sebuah kuil Hindu di puncak istananya.


Golconda Fort Hyderabad India


Ambar Khana
Puas menikmati semilir angin segar dan hujan reda, kami kembali menuruni istana. Jika tadi kami menyusuri istana dari arah kiri. Kini kami turun dan menyusuri bagian sebelah kanan istana. Setelah menuruni beberapa anak tangga batu yang basah karena siraman air hujan disebelah kanan terdapat Amber Khana. Bentuknya mirip sebuah masjid dengan dua buah menara diatasnya. Amber Khana berfungsi sebagai  lumbung kerajaan. Dibangun pada tahun 1642 oleh Khairat Shas, salah satu generasi Dinasti Islam Qutb Shah.


Nagina Bagh
Sampai di “lantai” dasar sebuah taman menghampar cantik dengan sekat petak petak. Melihat gaya dan dekorasi taman yang dikenal dengan Nagina Bagh ini mengingatkan saya pada taman yang berada di Istana Kaisar Mughal. Benarlah, taman ini dibangun oleh Kaisar Mughal generasi ke 6, Aurangzheb.

Pada tahun 1687 dengan maksud  menguasai kota Hyderabad, Kaisar Aurangzheb yang pada saat itu menguasai sebagian besar India mengepung istana Golconda.  Tak mudah, butuh waktu 9 bulan dalam pengepungan yang panjang hingga bisa memembus pertahanan istana. Dan mengalahkan kekuatan Dinasti Quth Shah. Hal ini menjadi titik akhir kekuasaan Quth Shah di India. Ketika menguasai Istana, Kaisar Mughal membangun beberapa bagian istana, salah satunya Nagina Bagh.


Museum dan batu permata terbaik didunia
Terakhir kami mengunjungi sebuah museum kecil yang berada di sebelah kanan pintu masuk. Museum ini menyimpan berbagai benda yang ditemukan di dalam Istana. Seperti perlengkapan makan, aksesoris, senjata dan lain sebagainya.

Di dekat museum terdapat sebuah benda terbuat dari besi tebal. Sekilas nampak seperti senjata Canon. Alat ini memiliki fungsi akustik. Diketika diketuk, suaranya mendengung ke seluruh penjuru istana.  Konon, alat ini menjadi dasar teknologi telepon genggam saat ini.

Nah ini, bagian yang sangat menarik.  Masih ingat dengan legenda permata terbesar dan terbaik dunia The Koh-I-Noor ? Permata yang menghiasi beberapa Mahkota Raja dan Ratu di dunia.  Menjadi kebanggaan para kerajaan Mughal, para dinasti di India sampai dengan Ratu Inggris. Koh-I-Noor diambil dari tambang disekitar istana Golconda. Saat ini Permata The Koh-I-Noor menjadi bagian dari British Crown Jewels.

Bukan hanya permata Koh-I-noor saja, permata dengan harga fantastik dan terbaik dunia juga dihasilkan dari tambang Golconda fort. Sebutlah Darya-e-noor, Nur-Ul-Ain, The Hope, Princie, The Regent, Wittelsbach dan lain sebagainya.

Selain bagian istana diatas masih ada beberapa bagian lain, seperti Habshi Kamans, Ramadas Bandhikhana, camelstable, Mortuary bath, Ramasasa’s Kotha, Durbar Hall, Masjid Ibrahim dan masih banyak lagi. Butuh waktu seharian agar bisa menikmati setiap ujung istana Golconda.

Golconda Fort Hyderabad India

Sejak dibangun hingga saat ini, istana Golconda tak hanya melahirkan batu permata terbaik dunia juga digadang gadang menjadi salah satu keajaiban arsitektur terbesar di Hyderabadbahkan India.  Salah satu keajaibannya adalah efek akustik yang fantastik. Satu tepukan tangan pada titik tertentu di salah satu kubah pintu masuk bisa terdengar dari pavilliun diatas istana yang berjarak 1 KM. Hal ini dimaksudkan untuk memperingatkan para keluarga kerajaan jika ada serangan dari musuh. Wow! Luar biasa

Tips
  • Siapkan kondisi fisik yang sehat, karena untuk menuju atas istana kita harus menanjaki ratusan tangga.
  • Karena istana yang berada di atas bukit, bawalah minuman yang cukup. Kalaupun kehabisan jangan kawatir, didalam istana ada penjual aneka minuman.
  • Gunakan pakaian dari bahan katun yang meresap keringat dan sandal yang nyaman menapaki tangga istana.
  • Bandara Hyderabad menerima e-tourit Visa ( VOA India secara online). Untuk mendapatkan e-touris Visa India caranya Klik disini.

Berdansa Dengan Hujan di Danau Husain Sagar Hyderabad

$
0
0
Husain Sagar Lake Hyderabad

Patung Budha berdiri gagah ditengah danau yang dahulunya didirikan pada abad kejayaan Islam di Kota Hyderabad

Mentari kian menua disertai gerimis ketika saya meninggalkan istana Golkonda menuju Danau Husain Sagar. Danau buatan sedalam 32 feetini dibangun pada tahun 1562 oleh Hussain Shah Wali, salah satu dari ketujuh pewaris tahta dinasti Qutb Shah. Danau yang airnya berasal dari Sungai musi ini digunakan sebagai pasokan air di Kota Hyderabad, India.

Perjalanan ditemani gerimis dan awan gelap. Dalam mobil pak sopir dan Shah jahan berbincang, apakah perlu melanjutkan ke Danau Husain Sagar karena tempatnya terbuka jadi kami pasti kehujanan. Yang pak sopir khawatirkan adalah kemacetan jalan ketika hujan tiba ditambah lagi dengan pembangunan beberapa jembatan dan ruas jalan. Apalagi dimalam hari kami harus mengejar penerbangan ke Singapura.

“Apakah letak danaunya jauh dari hotel kami menginap ?” tanya saya
Not to far” jawab pak Sopir
Saya bilang “kita lanjut saja, siapa tahu hujan reda. Tapi jika hujan terus mengguyur setidaknya saya bisa melihat sejenak”. Lagian letak danau dan hotel tempat kami menginap juga tak seberapa jauh. Tanggung, sudah jauh datang kemari pingin bisa menikmati keindahan Danau barang sejenak.

Eh, sampai di Danau Husan Sagar, hujan tetap lebat. Semesta tidak merestui. Diantara rintik hujan dan redupnya cahaya karena awan gelap saya masih bisa melihat ditengah danau berdiri Patung Gautam Budha yang berdiri pada tanggal 12 April 1992. Patung Budha ini adalah bagian dari Budha Poornima Project pada tahun 1985. Untuk membuat patung Budha setinggi 180 meter dengan berat 450 ton ini mendatangkan 200 ahli pahat. Dan memakan waktu hingga 2 tahun lamanya.

Sebenarnya, tersedia kapal untuk menuju patung Budha yang membentuk bagaikan sebuah pulau  ditengah danau seluas 5,7 kilometer persegi. Sayang, waktu datang kemari tidak ada kapal penyeberangan dikarenakan hujan lebat . Kami hanya bisa menatapnya dari taman disekeliling danau.

Selain patung Budha, di sekitar danau juga terdapat beberapa atraksi wisata yang sayang untuk dilewatkan. Seperti Patton tank 47 yang menjadi saksi sejarah perang antara India dan Pakistan pada tahun 1971. Atraksi lainnya Lumbini Park, Birla Mandir, Sanjeevaniah Park, Prasad’s IMAX, NTR Garden dan Saidaanimaa Tombs.

Melihat kekecewaan di muka saya yang sayu dan lembut ini, Pak sopir akhirnya mengajak saya mengelilingi danau dengan mobil. Terkadang berhenti sejenak. Saya berlarian keluar mobil menikmati danau tanpa sekat kaca mobil.

Baju yang mulai basah tak saya hiraukan. Najin yang sedari tadi di mobil sudah mulai teriak teriak memanggil saya “ Ammy Ammy”. Antara pingin ikut hujan hujan diluaran bersama saya dan nggak diperbolehkan Abbynya keluar mobil. Bukannya tanpa alasan, karena malam hari kami harus mengejar pesawat ke Singapura,  Shah jahan Khawatir Najin jatuh sakit. Jadilah saya berdansa dengan hujan di tepian Danau Husain Sagar sendirian.

Wisata di Kota Hyderabad
Salarjung Museum

Di kota Hyderabad sendiri masih ada sederet tempat wisata lainnya seperti Salarjung museum yang merupakan museum terbesar ketiga di India. Qutb Shahi Tombs, komplek pemakaman ke tujuh Raja dari Dinasti Qutb Shah. Dan juga istana Chowmalla, istana Dinasti Asaf Jahi yang dikenal sebagai Nizam Hyderabad. Tapi Sayang, kami datang hari Jum’at sebagian tempat wisata ditutup.

Sebelum beranjak meninggalkan India, saya sempatkan menikmati kuliner Hyderabad yang terkenal akan kelezatannya.  Salah duanya yaitu Biryani Hyderabad dan Chicken 65. Lezat, gurih dan nikmat bikingelinjangan. Hyderabad Biryani terkenal paling enak di India dan juga dunia.

Makanan enak di Hyderabad


Ah, rasanya sehari tak cukup memuaskan hati menikmati panorama yang ditawarkan kota Hyderabad. Semoga Allah berkenan memberikan kesempatan kepada saya untuk mengunjungi kota ini lagi. 


Transportasi dan Tips Jelajah Kota Hyderabad
  • Waktu yang tepat berkunjung di kota Hyderabad adalah bulan November hingga Maret. Pada bulan ini Hyderabad tidak terlalu panas dan diterjang hujan deras.
  • Gunakan pakaian yang tertutup dan sopan serta alas kaki yang nyaman, hal ini akan memudahkan anda untuk menapaki ratusan tangga menjelajahi istana Golkonda yang berada di atas bukit.
  • Penerbangan dari Jakarta menuju Hyderabad dilayani oleh maskapai penerbangan Tiger Air, Air asia dengan biaya pulang pergi sekitar 5 jutaan normal. Jika promo kadang hanya 600.00 dari Singapore atau Kualau Lumpur. Pernah juga lihat di Website Tiger Air Surabaya – Hyderabad cuman sejutaan. Murah banget, soalnya dari Surabaya.
  • Bandara Hyderabad menerima e-tourist Visa atau eVoA (Visa On Arrival) India online. Caranya bisa di klik di postingan ini.
  • Untuk menuju kawasan wisata tersebut kita bisa menyewa mobil atau taksi dengan harga 1000 Rupee atau sekitar Rp. 200.000 seharian dan plus 800 Rupee untuk mengantar ke Airport.
  • Butuh waktu setidaknya dua hari untuk menjelajah semua atraksi wisata dan hindari datang ke Kota Hyderabad hari Jumat karena beberapa wisata tutup dihari itu.



Terlena Keindahan Taman Narmada, Terbuai Lembutnya Pasir Pantai Senggigi

$
0
0
Pantai Sengigi Lombok

Pulau Lombok yang menjelma menjadi primadona wisata pantai ini juga memiliki taman dengan sumber air yang bikin awet muda

Dalam pangkuan si kecil tertidur dalam lelap. Suami yang sedari tadi berbincang dengan pak sopir mulai terdiam dan bersiap memasuki dunia mimpi. Suana  malam nan sepi ditambah dengan alunan lagu jadul India justru membuat pikiran melayang.

Perjalanan darat menuju negeri padang pasir Rajasthan, India dari tempat tinggal saya di New Delhi saat ini telah membuka gulungan waktu yang terpendam dalam ingatan. Sorot lampu dari kendaraan lain memaksa ingatan memutar waktu perjalanan menuju Indonesia bagian timur, pulau Lombok. Perjalanan malam dari Jawa menuju Lombok ini  terasa ngeri ngeri pedas sedap. Gimana nggak, dari terminal Bungurasih (Purabaya) Surabaya bus menuju Mataram berangkat setelah Maghrib.

Malam hari meliuk melewati pegunungan di ujung Timur pulau Jawa. Gelap yang terlihat hanyalah sorot lampu kendaraan lain dari arah berlawanan. Ketika semua penumpang tertidur lelap, mata saya justru menikmati andrenalin perjalanan yang ditawarkan.

Ketika mentari pagi menyapa di propinsi Rajasthan, serak perbukitan tandus terbentang dipelupuk mata. Hal yang sama, ketika pagi meninggalkan pulau Jawa menyeberangi selat Bali. Gunung Raung berdiri gagah dibelakang. Dihadapan gugus perbukitan pulau Bali. Disambut dengan liukkan jalan di Pulau Bali yang tak Jauh beda. Disusul dengan aroma laut dibawah payung birunya langit ketika kapal membelah selat Lombok.

Padang Bai di Bali merupakan salah satu pelabuhan yang umum digunakan untuk menyeberang ke Pulau Lombok. Dengan menggunakan kapal feri membutuhkan waktu setidaknya 4-5 jam untuk sampai di Pelabuhan Lembar di Lombok. Kapal penyeberangan ini beroperasi selama 24 Jam. Jika menggunakan Bus dari Surabaya menuju Mataram, biaya penyebrangan sudah termasuk dalam harga tiket.

Pantai Senggigi yang terkenal dengan garis pantainya yang panjang adalah tujuan pertama sesampainya saya di Pulau Lombok. Pantai Senggigi terletak di barat laut dari Kota Mataram, Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Dari lembar tersedia bus ¾ untuk menuju Pantai Sengigi langsung. Jika menggunakan bus akan berhenti di terminal Mandalika, Mataram. Dan bisa dilanjutkan dengan menggunakan mikrolet atau taksi.

Sunset menebar jingga di langit pantai Sengigi ketika kaki mungil saya merasakan kelembutan pasirnya. Rasa lelah punah sudah dengan tatapan mata bulat sang surya di atas garis cakralawa. Nan jauh disana garis ombak nan tenang berjalan mendekati. Seolah menghantarkan pesan ‘cinta’ dari sang surya. Serak perahu diatas laut menambah sempurna pemandangan di pelupuk mata.

Pantai Sengigi adalah salah satu pantai yang menawarkan sunset terbaik di Pulau Lombok. Duduk sendiri bertemankan ransel sangat menyenangkan apalagi ditemani sahabat, pasangan atau keluarga. Terbesit dalam hati paling dasar, pulang ke Indonesia tahun ini saya ingin mengajak keluarga bertandang ke Pulau Senggigi Lombok.

Pantai keren di Lombok

Pantai Sengigi Lombok

Pantai yang wajib dikunjungi di Lombok


Seiring tenggelamnya mentari, malam tak lantas sepi. Geliat malam dihidupkan dengan dentungan dari bar, caffe, pub, diskotik bahkan live music yang berlomba lomba menarik pengunjung. Turis mancanegara yang kebanyakan bule nampak hilir mudik kesana kemari. Sekedar berjalan santai atau bercengkrama di Bar.

Pantai Senggigi merupakan salah satu tempat wisata yang difasilitasi secara lengkap. Tak hanya bar dan restoran, di sekitar pantai Sengigi juga terdapat sederat hotel. Mulai yang hotel bertaraf International hingga penginapan yang menawarkan harga bersahabat. Tak perlu khawatir membawa uang tunai kesana kemari karena tersedia ATM disini. Konter Konter tour guide juga dengan mudah ditemukan.

Ketika pagi menyapa, saatnya berjalan santai menyusuri bibir pantai. Menghirup udara segar ditemani lambaian pohon kelapa. Biarkan kaki telanjang dan menikmati belaian pasir nan lembut. Pantai Sengigi Lombok dianugerahi garis pantai panjang membentang. Menyuguhkan gradasi warna pasir pantai dari hitam ke putih.


pantai di Lombok wajib dikunjungi

Pantai dengan sunset Terbaik di Indonesia


Beranjak siang, waktunya berenang. Tak perlu khawatir terseret arus karena air laut ombak di Pantai Senggigi Lombok  tak seberapa besar dan tenang. Airnya bersih dan jernih bak cermin. Memudahkan pandangan mata ini untuk menatap kehidupan aneka hayati taman laut dengan terumbu karang yang terpelihara dengan baik hingga sekarang. Menjadikan Pantai Sengigi Lombok menjadi spot yang tak hanya menarik juga aman untuk snorkeling.

Pantai Sengigi Lombok ini cakep ditangkap dalam lensa kamera baik dari kejauhan atau ketinggian. Sepanjang jalan pantai Sengigi tersedia beberapa spot untuk memfoto dari ketinggian.

Pantai Sengigi Lombok


Sesampainya di Rajasthan kami mengunjungi Kota Jaipur terlebih dahulu. Bertandang ke Istana Maharaja Jaipur, Amer Fort. Sederat istana di Jaipur itu menjadi tumpukan sejarah betapa gagah dan perkasa para Raja Hindu saat itu.

Memandangi arsitektur istana yang menggabungkan elemen khas Rajasthan dan Hindu, lagi lagi membuat ingatan saya kembali ke Nusantara. Akar budaya serta adat antara Indonesia dan India memiliki kesamaan. Kuil dan taman didalam istana menggerakkan ingatan akan Taman Narmada yang juga berada di Lombok. Dalam taman Narmada Lombok terdapat salah satu pura tertua di Pulau Lombok yakni Pura Kelasa. Taman Narmada sendiri berada di Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat atau sekitar 10 kilometer sebelah timur Kota Mataram, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Pemilihan nama Narmada juga tidak lepas dari agama Hindu yang dianut oleh raja dan rakyat pada masa itu. Taman Narmada sendiri dibangun oleh Raja Mataram Lombok yakni Anak Agung Ngurah Karangasem. Narmada diambil dari kata Narmadanadi. Nama sebuah anak Sungai Gangga di India yang dianggap suci oleh umat Hindu.

Konon menurut cerita, raja pada saat itu terlalu tua untuk menanjaki Gunung Rinjani untuk melakukan ritual Pekelan. Raja kemudian mendirikan taman Narmada pada tahun 1727. Desain Taman Narmada merupakan replika dari Gunung Rinjani. Gunung tertinggi di Pulau Lombok. Puncak Gunung Rinjani di Taman Narmada direfleksikan dengan keberadaan Pura Kelasa di puncak. Kolamnya ibarat Danau Segara Anak.

Pura Tertua di Lombok

Pura Tertua di Lombok


Pura Kelasa yang berada diatas hanya dapat ditanjaki dengan puluhan tangga. Hal ini menampakkan seolah seolah menanjaki Gunung Rinjani. Taman Narmada tak hanya digunakan oleh Raja untuk pemujaan, taman  seluas 2 hektar yang meniupkan kesejukan serta kedamaian ini digunakan keluarga kerajaan untuk beristirahat.

Hingga saat ini keberadaan Taman Narmada sangat sakral bagi penduduk asli Lombok beragama penganut agama Hindu. Khususnya pada saat hari Pujawali, biasanya penduduk setempat mendaki Gunung Rinjani untuk melakukan ritual Pekelan (Pengorbanan). Yakni melepar barang ataupun perhiasan kecil untuk dipersembahkan serta menghormati sang Dewa Penjaga Gunung Rinjani. Pada saat hari Pujawali Taman Narmada juga digunakan sebagai tempat melakukan ritual Pekelan.

Di dalam kompleks Taman Narmada terdapat beberapa bangunan yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Berkat penataan taman dengan aneka macam tanaman yang hijau membuat suasana di Taman Narmada terasa sejuk dengan pepohonan rindang. Ditambah lagi deretan bangunan kuno yang mempunyai nilai sejarah yang tinggi.

Wisata di lombok

Pura Tertua di Lombok

Pura Tertua di Lombok


Yang menarik lagi di Taman Narmada ini adalah sebuah bangunan yang disebut Balai Petirtaan yang sumber airnya berasal dari Gunung Rinjani dan merupakan pertemuan antara tiga sumber mata air, yaitu Lingsar, Suranadi dan Narmada. Karena mata airnya berasal dari Gunung Rinjani dan tempat pertemuan tiga sumber mata air, maka air yang ada di Balai Petirtaan dipercaya dapat menjadikan orang yang meminum dan membasuh mukanya dengan air di situ akan awet muda.

Air yang bikin awet muda

Pura Tertua di Lombok

Keberadaan Taman Narmada di Pulau Lombok menjadi benang merah antara India dan Indonesia. Kedua negara yang memiliki keragaman budaya, bahasa dan suku ini memiliki hubungan yang kuat sejak zaman Ramayana.

Lamunan dalam perjalanan ini menambah letupan dalam hati untuk segera pulang ke Indonesia dan menikmati pantai di Lombok tak terbendung sudah. Apalagi tahun kemarin ketika pulang kampung saya sempat kecewa. Rencana untuk mengulang kembali overland jelajahi pulau Lombok bagian Barat hingga ke Timur gagal. Padahal sudah menyusun itinerary. Budget sudah dipersiapkan. Tapi apa mau dikata jika masalah menyapa. Semoga tahun ini semesta merestui. Aamiin.


Note :

Rute Menuju Pantai Senggigi Lombok
  • Dari Bali: Tiba di Pelabuhan Lembar, Anda bisa langsung menuju pantai Senggigi dengan bus 3/4 atau mencarter mobil bersama penumpang lainnya.
  • Dari Jakarta dan kota besar lainnya; Tiba di bandara, Anda dapat menaiki akan naik taksi ke hotel tempat Anda menginap.
  • Dari Ampenan, Anda bisa menaiki Bemo yang tersedia 6:00-18:30 untuk sekitar Rp. 1.500 dari Ampenan-Senggigi, atau Senggigi-Ampenan  

  
Rute menuju Taman Narmada
Jika menggunakan kendaraan pribadi, wisatawan melewati rute Mataram, Cakranegara, Swetra, Bertais sebelum akhirnya tiba di Narmada. Sementara menggunakan kendaraan umum juga tidak sulit. Dari pusat kota Mataram misalnya, wisatawan bisa naik taksi atau transportasi umum dari terminal Mandalika.

Terpikat Kearifan Muslim Hyderabad

$
0
0
Hyderabad Muslim People

Di kota yang berada di Selatan India ini kita bisa dengan mudah menemukan perempuan bercadar dan lelaki berpeci.


Ibu kota propinsi Telangana ini menyimpan sejarah panjang hadirnya Islam di negeri Hindustani, sebutan negara India yang didominasi umat agama Hindu. Di wilayah ini banyak terdapat bangunan peninggalan dinasti Islam yang bersanding apik dengan bangunan tempat ibadah penganut Hindu. Jumlah penduduk Muslim Hyderabad mencapai 45% dari total penduduk setempat, tertinggi di antara kota metropolitan lainnya di India. Mayoritas menggunakan bahasa Urdu, yakni gabungan bahasa Hindi  dan Persia dengan lafaz tulisan Arab.

Sejarah berkembangnya Islam di Hyderabad
Menurut Islamic Information Center Hyderabad, Islam masuk ke India melalui pedagang Arab yang melakukan perniagaan di kota ini. Rupanya perilaku dan karakter para pedagang tersebut memikat perhatian raja dan penduduk setempat. Sehingga mereka diterima dengan baik dan sebagian mulai mempelajari ajaran Islam.

Berabad kemudian, bersamaan dengan datangnya para sultan dan kaisar Islam dari Asia Tengah menjadi masa keemasan peradaban Islam di India. Peningkatan jumlah penduduk Muslim bukan karena paksaan atau tekanan oleh penguasa muslim, sebaliknya karena ajaran dan karakter para pemimpin dan ulama yang memainkan peranan penting dalam membawa orang lebih dekat dengan Islam. Hingga kini Islam menjadi agama dengan jumlah pengikut terbesar kedua di negara yang memiliki populasi satu miliar ini.

Hyderabad dibangun pada abad ke 15 oleh Muhammad Quli Quth Shah, Sultan Islam generasi kelima dari Dinasti Qutb Shahi. Dibawah kepemimpinan Sultan ini, dinasti yang berdiri sejak abad ke 14 ini mencapai puncak kejayaannya.

Pada abad ke 17 kekuasaaan Qutb jatuh ke tangan kekaisaran Islam Mughal yang pada saat itu menguasai sebagain besar anak benua India. Asif Shah keturunan Mughal yang menguasai Hyderabad kemudian mendirikan kekuasaan sendiri dengan menyebut dirinya sendiri sebagai Nizam of Hyderabad.

Pada saat itu Hyderabad dikenal sebagai cityofpearl, atau negeri terkaya di bawah kepemimpinan Pangeran Muslim. Kondisi ini menarik kedatangan Muslim dari seluruh dunia untuk mencari pekerjaan di Hyderabad. Banyak penyair, musisi, ulama, tentara dan administrator bekerja di pengadilan Nizam, Dinas Sipil Hyderabad, tentara atau lembaga pendidikan. Sebagian pendatang berasal dari Hadhrami asal Arab, yang datang untuk melayani di militer Nizam. Mereka dikenal sebagai Chaush dan sebagian besar berada di lingkungan Hyderabad Barkas.Ada juga beberapa Siddis yang keturunan Afrika.

Masjid Makkah dan Idul Adha di Hyderabad
Suasana kota Hyderabad sedikit berbeda dibanding wilayah lain. Jika biasanya kota-kota besar di India terkesan ruwet, macet dan amburadul, maka di kota ini semua tampak tenang dan teratur. Seakan mencerminkan masyarakat yang tenang, ramah dan sabar.

Perempuan berhijab –kebanyakan mengenakan baju dan jilbab hitam- tampak lalu lalang. Sebagian menutup kepala dan terlihat wajahnya tapi kebanyakan menutup keseluruhan tubuh dan hanya menyisakan garis mata atau bercadar. Meski menampilkan sisi Islami, namum budaya India masih melekat erat dalam diri mereka, terlihat dari aneka gelang warna warni menghiasi lengan. Bahkan sebagian masih mengenakan gelang kaki dan cincin di jari kaki.

Para lelakinya mengenakan peci putih dengan pakaian khas Muslim kurta Pajama yang berupa jubah selutut yang dipadu dengan celana sewarna. Sebagian memakai jubah dan surban khas Arab. Sepertinya mereka memang keturunan Arab yang terlihat dari perpaduan rupa India dan Arab dengan celak hitam di mata.


Hyderabad sightseeing



Kehidupan muslim India


Saat hari Jumat nuansa Islami lebih terasa karena di jalanan banyak sekali jamaah yang bergegas menuju Masjid Makkah yang didirikan sejak abad ke 15. Dinamakan demikian karena batu pondasinya berasal dari tanah yang diambil dari Mekah. Masjid ini menjadi pusat kegiatan keislaman di Hyderabad. Sayangnya perempuan dilarang memasuki komplek masjid saat shalat Jum’at, mungkin karena terbatasnya ruangan. Pengunjung juga diharuskan melewati jajaran pengamanan yang ketat akibat bom yang pernah diledakkan di tempat ini pada 2007 kala shalat Jumat.

“Namun umumnya masjid di Hyderabad terbuka untuk umum, termasuk perempuan yang ingin shalat 5 waktu. Juga menunaikan shalat tarawih,” ujar Khaja Masroor Ahmed, pemuda asli Hyderabad saat diwawancara Ummi.

Pada bulan Ramadhan kota Hyderabad bagaikan kota yang tak pernah tidur. Geliat penjualan makanan khas selama Ramadhan dibuka tengah malam hingga pelaksanaan shalat tarawih. Setiap harinya masjid Makkah menyediakan ribuan takjil. Tak heran jika sejak hari pertama, masjid yang usianya lebih dari 400 tahun ini dijejali pengunjung.

Beberapa tahun terakhir, beberapa kalangan menyerukan umat Islam di India agar tidak menyembelih sapi ketika merayakan Idul Adha. Alasannya untuk menghormati umat Hindu yang menjadikan sapi sebagai hewan suci.

“Selama saya tinggal di sini tidak pernah ada masalah dengan menyembelih sapi saat Idul Adha. Meskipun sapi menjadi hewan yang disucikan dalam agama Hindu namun tak sedikit juga komunitas Hindu yang mengonsumsi daging ini. Jadi saya tidak melihat pentingnya menghindar menyembelih sapi,” papar laki-laki yang biasa dipanggil Masroor ini.

*Tulisan ini  tayang di Majalah Ummi dirubrik Ufuk Luar. Kolaborasi antara Attini Zulfayah (emak mbolang)  dan editor ufuk Luar, mbak Aini Firdaus

The Great Himalaya

$
0
0
artikel perjalanan Jelajah Himalaya

Diantara banyaknya angan perjalanan yang ingin saya jalani, Himalaya adalah mimpi sekaligus obsesi terbesar saya

Monster nan menawan. Itulah ungkapan yang pas menggambarkan kukuhnya gemunung senantiasa beratapkan salju bernama Himalaya. Atapnya yang runcing berselimut salju menjulang ke angkasa hingga menembus awan. Surga bagi para pecinta andrenalin hingga mereka siap menyetorkan nyawa hanya untuk mengagahinya.

Himalaya sendiri berasal dari kata Hima yang berarti salju sedangkan Alaya yang berarti tempat tinggal. Merupakan rumah dari 9 gunung tertinggi di Dunia. Himalaya menghamparkan diri ditanah Tibet, Nepal, Bhutan, India hingga Pakistan. Merupakan gunung suci bagi umat agama Hindu dan Budha. Ditambah dengan sederet legenda cerita yang menjadi batas semu antara dunia nyata dan Nirwana.

Diantara banyaknya angan perjalanan yang ingin saya jalani, Himalaya adalah mimpi sekaligus obsesi terbesar saya. Susahnya medan yang harus dialui justru membuat saya tersenyum untuk terus menjejaki. Dihadapan gemunung yang membentang membuat diri ini bagaikan seekor semut yang tak berhenti berjalan untuk terus menjelajahi.


India dan Nepal telah saya jamahi. Kisah perjalanan seru menjelajahi Himalaya bagian India mulai dari Kashmir, Dharamsala hingga Manali tayang di Majalah Getaway! Edisi bulan April yang khusus membahas tentang “The Great Himalaya”. Tulisan saya tersaji dalam 12 halaman di majalah ini. Harapan terbesar saya, kelak kaki kecil ini menyapa Tibet dan Karakoram yang berada di negeri seberang, Pakistan. Aamiin.

Tulisan tayang di Media

travel writer

Tulisan jalan jalan di Media

Berkawan Ikan di Menjangan Tayang di A Magazine

$
0
0

Serak keindahan pulau di Indonesia yang berada di jantung khatulistiwa tak hanya tentang daratan berpasir putih yang lembut, juga mengayomi taman bawah laut dengan aneka ragam biota laut. Salah satunya adalah pulau Menjangan

Kisah perjalanan jelajah Pulau Menjangan bersama teman teman ini sebenarnya sudah tayang A Magazine, edisi tahun baru, Januari 2016. Cerita lengkapnya bisa dibaca di A Magazine. Majalah digital ini bisa didownload di Play store.



Kalau ngobrolin tentang Pulau Menjangan yang berada di ujung Pulau Barat pulau Bali jadi ingat baju renangku yang robek ditengah lautan. OMG, salah satu cerita perjalanaan yang sulit untuk dilupakan. Kalau teringat kisah ini jadi senyum senyum sendiri. Seluruh kisah perjalanan versi blog bisa dibaca di link berikut :




Primadona Pantai Jawa Barat yang Mengagumkan

$
0
0
Foto diambil dari SINI
Primadona Pantai, begitu Pantai Pangandaran ini dikenal. Tentunya pantai ini merupakan salah satu ikon wisata populer Jawa Barat yang berada di Kecamatan Pangandaran, di Desa Pananjung. Yang menjadi daya tarik pantai ini ialah pasirnya yang memiliki dua warna yaitu pasir hitam dan juga pasir putih.
Ombaknya yang begitu tenang membuat pantai ini menjadi objek yang pas untuk melakukan aktivitas pantai yang aman untuk anak-anak seperti berenang. Pemandangan laut yang biru dan jernih menjadi pesona yang begitu memikat dan mengagumkan. Apalagi panorama terbenamnya matahari. Menjadi momen yang pas untuk memandangi pantai primadona ini.
Berjalan di atas pasir pantai tentu merasakan sensasi tersendiri di saat telapak kaki menyentuh pasir pantai. Namun di pantai ini juga menawarkan Anda untuk menggunakan sepeda saat mengelilingi Pantai Pangandaran ini. Jangan khawatir, Anda tidak perlu repot-repot untuk membawa sepeda pancal sendiri karena di kawasan pantai ini banyak sekali penyewaan sepeda pancal dari sepeda BMX hingga sepeda yang dapat dinaiki dua orang. Adapun jasa becak jika Anda tak mau repot-repot menggenjot sepeda maupun jalan kaki.
Yang menjadi aktivitas rutin di Pantai Pangandaran ini ialah dilaksanakannya Festival Layang-layang Internasional atau sering disebut dengan Pangandaran International Kate Festival. Tentunya pantai ini memiliki dukungan yang tinggi dari infrastruktur dan fasilitas public yang cukup lengkap dalam mengadakan kegiatan festival rutin ini.
Jangan heran jika ada yang mengatakan bahwa Pantai Pangandaran merupakan kota nelayan kecil karena dulunya pantai ini memang menjadi salah satu akses dimana nelayan pergi mencari ikan di pagi hari hingga sore hari. Di sore harinya para penduduk sekitar akan membantu para nelayan untuk mengangkut ikan-ikan tersebut menuju kawasan pantai. Hingga saat ini pun masih dapat dilihat banyaknya nelayan yang pulang pergi.
Meski begitu tak sedikit wisatawan dari segala penjuru menjadikan Pantai Pangandaran sebagai objek favorit saat berlibur. Dan pantai ini terbagi lagi menjadi dua pantai, yaitu Pantai Pananjung dan juga Pantai Timur. Pantai Pananjung merupakan pantai bagian barat di mana tak sedikit pengunjung yang menjadikan pantai ini sebagai objek wisata keluarga. Anda akan dimanjakan dengan pemandanagn yang mengagumkan. Berjemur di pinggir pantai sambil menunggu terbitnya matahari merupakan aktivitas yang selalu dilakukan para pengunjung pantai.
Foto Diambil dari SINI
Di sekitar pantai ini terdapat bukit hutan yang merupakan cagar alam dan asri. Cagar alam tersebut sebagai tempat hunian berbagai jenis hewan seperti monyet, rusa, kerbau, dan hean yang mengagumkan lainnya. Adpun gua-gua yang masih alami di dalamnya yang juga terdapat gua buatan manusia yang pada saat tu dibuat oleh tentara jepang selama Perang Dunia Ke II sebagai benteng pertahannan mereka. Adapun air terjun yang nantinya akan mengalir ke laut. Pemandangannya sangat mengagumkan.
Adapun Pantai Timur yang pastinya bagi Anda pecinta makanan laut. Bahkan pantai ini dikenal sebagai surga para penikmat makanan laut. Tentu saja karena banyak sekali restoran makanan laut yang berjejer di kawasan pantai. Bahkan di bagian selatan pantai ini terdapat pasar ikan yang menjual ikan segar bahkan yang baru ditangkap oleh nelayan. Tidak hanya ikan, namun juga ada kepiting, cumi, udang, dan hewan laut lainnya. Selain sebagai surga para pecinta makanan laut, pantai ini juga seringkali menjadi wahana permainan air seperti jetsky, banana boat, dan lainnya.
Untuk tiket masuk Pantai Pengandaran sesuai dengan kendaraan yang digunakan. Jika Anda berjalan kaki makan tarifnya hanya Rp 3.000,- per orang, pengguna sepeda motor Rp 7.000,-, Jeep maupun sedan Rp 28.000,-, mobil jenis carry Rp 35.000,-, kendaraan penumpang dalam jumlah besar Rp 40.700,-, bus ukuran kecil Rp 80.000,-, bus ukuran sedang Rp 104.000,-, sedangkan bus ukuran besar Rp 169.000,-. 
Bagi Anda yang berniat berhari-hari berada di kawasan Pantai Panandara, kawasan ini juga menyediakan beberapa hotel untuk Anda menginap. Beberapa variasi hotel yang ada sesuai dengan fasilitasnya dari hotel yang cukup murah hingga hotel berbintang lima yang cukup mahal tentunya sesuai dengan fasilitas yang ada yang dapat dipesan melalui aplikasi Traveloka. Sehingga sangat mudah bagi Anda untuk berada di kawasan Pantai Pangandaran beberapa hari.
Foto Diambil dari http://www.indonesia-tourism.com/
Setelah menikmati keindahan Pantai Pangandaran, tentunya Anda tidak akan melewatkan belanja oleh-oleh sepulang dari sini. Banyak sekali toko-toko yang berjejer di kawasan pantai dengan menjual berbagai barang dagangan seperti souvenir, t-shirt khas Pangandaran, topi, celana pendek, dan juga berbagai jenis baju renang. Selain itu juga banyak yang menjual kerajinan laut yang menjadi kegemaran para wanita seperti gelang dan kalung yang berbagan dasar kerang laut, miniature papan selucur, dan berbagai souvenir lainnya yang tak kalah menarik. Untuk oleh-oleh berupa makanan jangan lupa untuk membeli Jambal Roti Ikan Asin yang cukup terkenal di Pangandaran.

Makanan Halal di India

$
0
0
Makanan Khas India

Sebagian besar umat agama Hindu di India menganut vegetarian

Dimana menemukan makanan Halal di India? pertanyaan ini  sering meluncur di email atau komen di blog. Kekhawatiran muslim traveler ini memang beralasan karena sebagian besar penduduk India menganut agama Hindu. Saya sendiri jika berada di negara dimana sebagian besar penduduknya non muslim bakalan khawatir mencari makanan Halal.

Kalau kunjungannya hanya tiga hari mungkin nggak terlalu masalah, ya, menikmati buah dan roti saja sudah cukup. Atau bawa bekal dari tanah air. Tapi kalau seminggu, dua minggu bahkan sebulan? masak iya nggembolbekal segunung gitu. Boyok en. Kalau selama itu dan hanya mengandalakan buah saja bisa bisa lemas bagi yang tidak biasa. Apalagi selama jalan jalan kita mengeluarkan banyak energi dan tentu saja butuh asupan yang cukup. Akhire klewas klewes lemes.

Kekhawatiran ini juga muncul karena di negara kita sendiri, dimana daerah atau pulau yang didominansi non muslim, penduduknya mengkonsumsi babi atau celeng. Hewan yang diharamkan untuk dikonsumsi dalam agama Islam. Salah satu contoh adalah Pulau dewata, Bali, menu babi guling banyak dijumpai di pulau yang berada di Timur Jawa ini. Jadi timbul pemikiran bahwa di India sama kondisinya dengan di Bali.

India dan Pulau Bali meski sama sama didominasi umat agama Hindu, sebenarnya dalam hal makanan, umat agama Hindu di India dan Bali memiliki banyak perbedaan. Umat agama Hindu di Bali mengkonsumsi sayur juga daging. Sedangkan umat agama Hindu di India menganut vegetarian. Yang artinya nggak boleh makan produk hewani kecuali susu. Nggak makan ayam, kambing, babi apalagi sapi. Karena sapi dianggap sakral di India.

Tidak semua Umat Hindu di India menganut vegetarian. Umat Hindu di bagian Selatan India juga ada mengkonsumsi Ikan sebagai makanan sehari hari.

Jadi, jika datang ke India tak perlu khawatir mencari makanan halal karena kebanyakan restoran menyajikan makanan dengan menu vegetarian yang tentu saja halal untuk dikonsumsi. Menu vegetarian mereka biasanya berupa kentang, sayur, paneer (tahu/keju ala India yang terbuat dari susu) dan lentil (sejenis kacang kacangan).

Lalu bagaimana dengan menu makanan Non Vegetarian? Sebagian kecil restoran dan warung juga menjual makanan dengan menu daging ayam. Bahkan restoran fast food brand international seperti KFC, Burker king, Subway, Mcdonals, Pizza Hut dan sebagainya menjual menu burger dan ayam Goreng. Halal? Sayangnya sebagian besar tidak halal. Apakah karena ada campuran babinya? bukan karena ada unsur babinya, tapi ayam yang dipotong tidak dengan cara islami.

Makanan Halal di India
Kalau di Mall Biasanya ada tulisan Halal
Dikutip Dari Majelias Ulama Indonesia Balikpapan, berikut Rukun pemyembelihan
  1. Harus beragama Islam
  2. Menyebut nama Allah yakni membaca Bismillah Allah Akbar
  3. Hewan yang disembelih Halal untuk dimakan
  4. Menggunakan alat (Pisau atau parang, dsb)
  5. Pelaksanaan penyembelihan memustuskan kerongkonan dan tenggoroakan dan memutuskan urat tempat saluran makan dan minum


Itu sarat sah. Tapi dalam kasus jalan jalan atau tinggal di negara asing beberapa ulama mengemukakan pendapat yang berbeda tentang mencari makanan Halal di negeri non Muslim. Ada yang membolehkan atau mengkondisikan dengan syarat membaca Basmalah, jika tidak mengetahui dipotong sesuai syariat atau tidak (asal bukan babi, ya). Dan tentu saja, semua perbedaan pendapat itu sesuai (menggunakan) dengan dalil yang ada.

Nah, ini yang biasanya tak banyak teman teman ketahui, menganggap semua makanan dengan menu ayam di India adalah halal. Jika dilihat dari syarat sah penyembelihan, ayam tersebut Tidak Halal untuk dikonsumsi. Beberapa teman yang datang ke India sering memesan menu makan ayam disembarang restoran terutama restoran fast food.

“Nggak papa mbak, makan ayam yang penting bukan babi, Bismillah saja”
“Loo mbak, kenapa kambingnya nggak halal, bukannya kambing itu halal ya ?“

Yo, wis. Disini saya tidak akan membahas lebih detail pernyataan teman teman. Semuanya balik ke pribadi masing masing. Lebih lengkapnya bisa dibaca atau lebih baik ditanyakan ke ustad dan ustazah atau cari di mbah google. Makanan Halal yang saya bahas disini sudah disembelih sesuai dengan Syariat Islam. Saran saya, kalau ke restoran Fast Food pesan saja menu vegetarian.

Hanya di beberapa kota saja di India dimana Restoran fast food seperti KFC, Mcdonal dan Pizza hut (brand international)menjual produk Halal. Yakni kota Hyderabad, Kanpur dan Kashmir. Kota kota ini memang penduduknya banyak yang beragama Islam. Sertifikat Halal ini terpampang di tembok counter pemesanan. Jika ada kota kota lain di India yang sudah memiliki sertifikat halal di restoran, InsyaAllah nanti saya update. Atau jika teman teman ada pengalaman silahkan info atau komen dibawah ini.

Pertanyaan yang paling sering ditanyakan, bagaimana dengan menu non vegetarian di Kereta Api? Yang ini belum ada kepastian halal. Selama perjalanan menggunakan kereta api di India, saya lebih memilih menu vegetarian. Kalaupun non vegetarian, saya memesan makanan non vegetarian dengan menu telur.

Kalau sudah sakau pingin makan protein Hewani atau ingin menikmati menu makanan khas Muslim India datang saja ke kawasan Old Delhi. Tepatnya disekitar kawasan Jama’ Masjid. Mulai ayam goreng, ayam bakar hingga menu masakan Mughlai yang terkenal kelezatannya seantero dunia semuanya ada di kawasan kota tua Delhi.

Bagaimana dengan di kota lain? Seperti halnya negara negara lain di Dunia yang didominasi non muslim, masakan halal ini biasanya mudah ditemukan disekitar Masjid. Cara mudahnya cari tulisan HALAL di restoran tersebut. Salah satu ciri restoran yang menyajikan menu non vegeterain dan Halal di kota kota di India yakni adanya tulisan Urdu di restoran.

Manakan Halal di India
Tulisan Urdu disalah satu restoran di India

Urdu ini adalah bahasa Nasional negara Pakistan. Dan sebagian besar Umat Muslim di India menggunakan bahasa Urdu dalam keseharian. Urdu ini adalah bahasa ‘pernikahan’ antara Hindi dan Persia. Aksaranya sama dengan tulisan arab atau orang Jawa menyebutnya “tulisan arab gundul”.

Jika kamu sudah lelah dengan menu currykentang dan kacang kacangan, berikut saya list, daftar kawasan dimana menemukan makanan non vegetarian Halal di kota kota di India yang banyak dikunjungi wisatawan. Dan tentu saja, restoran atau kawasan ini tidak jauh dari tempat wisata utama.

Agra
Disekitaran Taj Mahal juga banyak yang penjual makanan non vegetarian Halal. Cirinya seperti yang saya sebutkan diatas. Saya sendiri jika berada di kota Agra, makannya di Akbar restoran, dekat dengan Agra Fort.

Delhi
Seperti saya jelaskan diatas, makanan Halal dapat dengan mudah ditemukan dikawasan kota Tua Delhi. Tepatnya disekitar Jama’ Masjid. Restoran yang sudah diakui kelezatannya oleh beberapa media di dunia yakni Karim Restoran.

Jaipur
M.M Khan Hotel, shop No.115, Ramganj Bazar. Ingat! Di India hotel tak hanya berarti tempat penginap, Hotel juga berarti restoran alias tempat makan. M.M Khan Hotel menyajikan menu masakan Mughlai. Letaknya dekat dengan Hawa mahal.

Hawa mahal letaknya berdekatan dengan persimpangan jalan. Dari arah Hawa Mahal belok kearah kiri di perempatan jalan itu. Lurus saja melewati deretan toko. Sekitar 500 Meter disebelah kanan Jalan ada M.M Khan Hotel. Dari luar sudah kelihatan rame, aroma ayam bakar menguar diudara. Makanan disini murah sekali. Ambil menu mughlai yang porsi quarter dengan harga 140 Rupees atau sekitar Rp. 28.000 sudah cukup buat dua orang.

Srinagar & Hyderabad
Srinagar ibukota Jammu dan Kashmir, sedangkan Hyderabad ibu kota Telangana. Seperti di Indonesia, dikedua kota tersebut sangat mudah ditemukan rumah makan non vegetarian Halal.

Manali
Namanya Mughal Darbar Corner yang berada di kawasan utama Mall road. Restorannya berada di lantai dua.

Mumbai

Kawasan Mohammad Ali Road ini terkenal sebagai surga kuliner bagi masyarakat India. Bhindi Bazaar juga pusat makanan lezat dan Hahal. Kedua kawasan tak jauh dari gateway of India.

Intinya, nggak usah khawatir mencari makanan halal di India karena sebagian besar restoran di India menyajikan menu vegetarian dan tentu saja halal. Jika ingin mencoba menu Non vegetarian dan halal, coba mencarinya di dekat Masjid di kota yang kamu singgahi.
Viewing all 174 articles
Browse latest View live