Quantcast
Channel: Emak Mbolang
Viewing all articles
Browse latest Browse all 174

Jelajah Dharamsala (3) : Kuil dan air terjun Bahgsu

$
0
0



Kuil dan Monastry bersanding mesra di Kota Dharamsala menjadi bukti kearifan penduduknya.

Sampai Dhramasala kami langsung menuju kawasan Mcleodganj. Siang harinya kami beristirahat sebentar di Hotel. Sekedar meluruskan pungung setelah semalaman menempuh perjalanan darat dari kota Jammu Kashmir. Ditambah segepok kesialan dimalam gelap gulita, 'menikmati' goyangan bus tua pemilik pemerintah India yang mengkoyak koyak tubuh dan menampar nampar wajah yang justru bikin kami tertawa membahana.

Dharamsalaadalah sebuah kota kecil yang berada di kaki pegunungan Himalaya, Propinsi Himachal Pradesh India. Kota perbukitan yang menyuguhkan gugusan pegunungandengan puncak puncak saljunya. Dharamsala bagaikan magnet surga dunia yang menawarkan kedamaian bagi para pencari ketenangandan tujuan hidup.

Sore hari, berdasarkan informasi yang didapat, kami berjalan sekitar 1KM dengan menuruni perbukitan. Menuju Kuil Basgsunat dan air terjun Baghsu. Sampai di jalan dipenuhi pepohonan menghijau terdapat sebuah persimpangan jalan. Kami berhenti sejenak bertanya kepada salah satu bule perempuan. Bergaya punk, rambut kayak Rut gulit, hidungnya ditindik sebua cincin. Dan badannya dengan penuh aksesoris unik.

Hai” sapa kami
Oh hai” senyum ceriah terpancar dari bule cewek yang berperwakan kurus ini.
Where is the way to go to temple ?”
Oh, this way“ sambil menunjukkan arah jalan menikung ke kanan
How is the Temple ?”
“ Oh its so Beautiful. There are so many statues, pool, and some decorative, I love it… I love it”
“Really ?”
Yes, I love it .. I love it

Ucapan cewek ini pun menjadi bahan pamungkas candaan kami dalam perjalanan selanjutnya. Cara dia mengatakannya begitu ceria dan ‘hidup’. Apapun dijalan, lihat sesuatu atau mencoba makanan. Kami selalu bilang “ I love it … I love it”.

Setelah melihat dua anak muda bergandengan mesra yang nampak tak ‘biasa’ dan melewati pasar seni akhirnya kami sampailah kami di Kuil Baghsunath. Didepan kuil, sebuah kolam dengan air mengalir langsung dari pegunungan Himalaya yang dianggap suci oleh umat agama Hindu.

Terlihat beberapa jamaah, menceburkan diri dan bersuci di dalam kolam. Saya perlahan memasukkan kaki dalam kolam. Dinginnya air es menusuk tulang, membuat saya ketawa geli dan segera keluar dari kolam air.Saya sendiri cukup menunggu di kolam. Sedangkan beberapa teman masuk kedalam kuil.



Meninggalkan kuil kami menuju air terjun Basghunat. Berjarak sekitar 1,5 km dari kuil Baghsunath.Dari kuil ini air terjun nampak seperti garis. Menaiki bukit dan melewati ratusan tangga batu yang rusak disana sini. Kadang harus melompat.

Perlahan saya menaiki tangga berpagar besi. Disebelah kiri bukit bebatuan berselimut rumput dan tanaman perdu nan menghijau. Disebelah kanan saya, jurang menganga dengan ujung aliran sungai berbatu.

Sesekali saya berhenti. Menormalkan detak jantung saya yang mulai berdetak cepat. Meneguk segelas air murni yang mengalir dari sela sela bebatuan, segar terasa.



Sampai di air terjun Baghsu, saya langsung membasuh muka saya. Meskipun terasa begitu dingin, kayak air keluar dari kulkas. Meski dingintak menghentikan kaki saya terus melangkah mendekati air terjun. Jernih dan beningnya air bagaikan sebuah kaca.

Didepan saya, sebuah suguhan alam bagaikan potret wallpapper yang ada dalam komputer. Air terjun jatuh dari sela sela perbukitan. Air jatuh disebuah kolam alam berwarna hijau bening. Berlatar belakang gugusan pegunungan himalaya dengan hamparan pucuk pucuk saljunya. Kami duduk santai disini hingga gores jingga membelah bumi dan langit.


Pemandangan tak biasa terlihat diatas air terjun. Bergelantungan bendera untaian doa seperti yang saya temui di jalanan Mcleodganj. Doa merupakan kekuatan keyakinan masyarakat Dharamsala, semua tercermin dalam kedamaian yang terpancar dari kota ini.

Viewing all articles
Browse latest Browse all 174

Trending Articles