Pameran buku terbesar di India dan juga Asia
New Delhi World Book Fair (NDWBF) berlangsung mulai tanggal 9 -17 Januari 2016. bertempat di pragati maidan, new delhi, india. Agenda pameran buku terbesar di india dan asia ini berlangsung sejak 41 tahun lalu. Dan selalu diadakan ketika musim dingin di India.
New Delhi World Book Fair yang diselenggarakan oleh National Book Trust (NBT) bekerjasama dengan India Trade PromotionOrganisasion (ITPO) tahun ini mengusung tema “vividh bharat”. Yang berarti warisan budaya india. Sebagai bagian dari tema ada lebih dari 1.000 buku dalam bahasa hindi yang dipamerkan. Mulai dari filsafat, bahasa dan sastra dari zaman kuno hingga modern.
Selain itu juga ada serangkaian program selama pameran berlangsung. Seperti diskusi panel, presentasi lagu lagu pujian, pertunjukan drama berdasarkan teks teks klasik india dan juga tarian klasik india. Lumayan, dapat pertunjukkan tarian klasik dari berbagai daerah di India. Menariknya lagi dalam pameran ini ada pavilion khusus untuk mempromosikan sastra anak anak guna mempromosikan gerakan membaca nasional. Nggak salah jika orang India suka membaca.
New Delhi World Book Fair tahun ini diikuti oleh lebih dari 30 negara dari berbagai benua. salah satunya indonesia. serta diikuti lembaga international seperti who dan unesco. kalau tidak salah dari indonesia mendatangkan 6 perusahaan penerbit. ada bukunya trinity dan mbak dee lestari.
Indonesia sendiri mengusung tema Wonderfull Indonesia. Salah satau ibu staff kedutaan besar Republik Indonesia mengenakan pakaian tradisional Bali. Kayak artis, hampir semua pengunjung yang mampir ke booth Indonesia minta foto sama beliau. Karena dari semua negara, hanya Indonesia yang menampilkan baju tradisional daerahnya. Menarik!
Guest of honour atau tamu kehormatan dalam ajang pameran tahun ini diberikan kepada negara cina dengan mendatangkan sekitar 250 penerbit. pesan yang diusung kedua negara dalam pameran ini adalah “ memahami melalui pertukaran”.
Waktu datang ke area negara Cina banyak sekali dipamerkan transkrip transkrip kuno. Nah, transkrip kuno ini ditulis diatas selembar kulit binatang dan juga kayu. Karena saya tidak bisa membaca aksara Cina, ketika melihatnya pikiran saya langsung melayang ke film film ala china. hahaha. Masih ingat film The Mummyyang tentang Jendral Cina reinkarnasi alias hidup kembali. Untuk membuatnya hidup selamanya perlu dibacakan sebuah mantra kuno. Gong li kemudian melempar mantra yang tertulis dalam sebuah papan kayu tipis ke udara dan mulai membacanya. Nah, sastra kuno yang saya lihat dalam pameran persis seperti dalam film itu.
Pameran buku sangatlah sukses, mampu menyedot jutaan pengunjung baik lokal maupun mancanegara. Seperti diketahui india merupakan pasar terbesar ketiga di dunia untuk publikasi buku dalam bahasa inggris. Dan buku buku di india sangatlah murah meriah. Bayangkan saja buku cerita anak berwarna dijual mulai Rp.4000 hingga Rp. 10.000 saja. Setiap langkah saya berhenti, baca sebentar, lihat harga trus pingin beli. hehehe saya kalap sampe digeret “paksa” sama Shah jahan untuk pulang.