Pulau Lombok yang menjelma menjadi primadona wisata pantai ini juga memiliki taman dengan sumber air yang bikin awet muda
Dalam pangkuan si kecil tertidur dalam lelap. Suami yang sedari tadi berbincang dengan pak sopir mulai terdiam dan bersiap memasuki dunia mimpi. Suana malam nan sepi ditambah dengan alunan lagu jadul India justru membuat pikiran melayang.
Perjalanan darat menuju negeri padang pasir Rajasthan, India dari tempat tinggal saya di New Delhi saat ini telah membuka gulungan waktu yang terpendam dalam ingatan. Sorot lampu dari kendaraan lain memaksa ingatan memutar waktu perjalanan menuju Indonesia bagian timur, pulau Lombok. Perjalanan malam dari Jawa menuju Lombok ini terasa ngeri ngeri pedas sedap. Gimana nggak, dari terminal Bungurasih (Purabaya) Surabaya bus menuju Mataram berangkat setelah Maghrib.
Malam hari meliuk melewati pegunungan di ujung Timur pulau Jawa. Gelap yang terlihat hanyalah sorot lampu kendaraan lain dari arah berlawanan. Ketika semua penumpang tertidur lelap, mata saya justru menikmati andrenalin perjalanan yang ditawarkan.
Ketika mentari pagi menyapa di propinsi Rajasthan, serak perbukitan tandus terbentang dipelupuk mata. Hal yang sama, ketika pagi meninggalkan pulau Jawa menyeberangi selat Bali. Gunung Raung berdiri gagah dibelakang. Dihadapan gugus perbukitan pulau Bali. Disambut dengan liukkan jalan di Pulau Bali yang tak Jauh beda. Disusul dengan aroma laut dibawah payung birunya langit ketika kapal membelah selat Lombok.
Padang Bai di Bali merupakan salah satu pelabuhan yang umum digunakan untuk menyeberang ke Pulau Lombok. Dengan menggunakan kapal feri membutuhkan waktu setidaknya 4-5 jam untuk sampai di Pelabuhan Lembar di Lombok. Kapal penyeberangan ini beroperasi selama 24 Jam. Jika menggunakan Bus dari Surabaya menuju Mataram, biaya penyebrangan sudah termasuk dalam harga tiket.
Pantai Senggigi yang terkenal dengan garis pantainya yang panjang adalah tujuan pertama sesampainya saya di Pulau Lombok. Pantai Senggigi terletak di barat laut dari Kota Mataram, Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Dari lembar tersedia bus ¾ untuk menuju Pantai Sengigi langsung. Jika menggunakan bus akan berhenti di terminal Mandalika, Mataram. Dan bisa dilanjutkan dengan menggunakan mikrolet atau taksi.
Sunset menebar jingga di langit pantai Sengigi ketika kaki mungil saya merasakan kelembutan pasirnya. Rasa lelah punah sudah dengan tatapan mata bulat sang surya di atas garis cakralawa. Nan jauh disana garis ombak nan tenang berjalan mendekati. Seolah menghantarkan pesan ‘cinta’ dari sang surya. Serak perahu diatas laut menambah sempurna pemandangan di pelupuk mata.
Pantai Sengigi adalah salah satu pantai yang menawarkan sunset terbaik di Pulau Lombok. Duduk sendiri bertemankan ransel sangat menyenangkan apalagi ditemani sahabat, pasangan atau keluarga. Terbesit dalam hati paling dasar, pulang ke Indonesia tahun ini saya ingin mengajak keluarga bertandang ke Pulau Senggigi Lombok.
Seiring tenggelamnya mentari, malam tak lantas sepi. Geliat malam dihidupkan dengan dentungan dari bar, caffe, pub, diskotik bahkan live music yang berlomba lomba menarik pengunjung. Turis mancanegara yang kebanyakan bule nampak hilir mudik kesana kemari. Sekedar berjalan santai atau bercengkrama di Bar.
Pantai Senggigi merupakan salah satu tempat wisata yang difasilitasi secara lengkap. Tak hanya bar dan restoran, di sekitar pantai Sengigi juga terdapat sederat hotel. Mulai yang hotel bertaraf International hingga penginapan yang menawarkan harga bersahabat. Tak perlu khawatir membawa uang tunai kesana kemari karena tersedia ATM disini. Konter Konter tour guide juga dengan mudah ditemukan.
Ketika pagi menyapa, saatnya berjalan santai menyusuri bibir pantai. Menghirup udara segar ditemani lambaian pohon kelapa. Biarkan kaki telanjang dan menikmati belaian pasir nan lembut. Pantai Sengigi Lombok dianugerahi garis pantai panjang membentang. Menyuguhkan gradasi warna pasir pantai dari hitam ke putih.
Beranjak siang, waktunya berenang. Tak perlu khawatir terseret arus karena air laut ombak di Pantai Senggigi Lombok tak seberapa besar dan tenang. Airnya bersih dan jernih bak cermin. Memudahkan pandangan mata ini untuk menatap kehidupan aneka hayati taman laut dengan terumbu karang yang terpelihara dengan baik hingga sekarang. Menjadikan Pantai Sengigi Lombok menjadi spot yang tak hanya menarik juga aman untuk snorkeling.
Pantai Sengigi Lombok ini cakep ditangkap dalam lensa kamera baik dari kejauhan atau ketinggian. Sepanjang jalan pantai Sengigi tersedia beberapa spot untuk memfoto dari ketinggian.
Sesampainya di Rajasthan kami mengunjungi Kota Jaipur terlebih dahulu. Bertandang ke Istana Maharaja Jaipur, Amer Fort. Sederat istana di Jaipur itu menjadi tumpukan sejarah betapa gagah dan perkasa para Raja Hindu saat itu.
Memandangi arsitektur istana yang menggabungkan elemen khas Rajasthan dan Hindu, lagi lagi membuat ingatan saya kembali ke Nusantara. Akar budaya serta adat antara Indonesia dan India memiliki kesamaan. Kuil dan taman didalam istana menggerakkan ingatan akan Taman Narmada yang juga berada di Lombok. Dalam taman Narmada Lombok terdapat salah satu pura tertua di Pulau Lombok yakni Pura Kelasa. Taman Narmada sendiri berada di Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat atau sekitar 10 kilometer sebelah timur Kota Mataram, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Pemilihan nama Narmada juga tidak lepas dari agama Hindu yang dianut oleh raja dan rakyat pada masa itu. Taman Narmada sendiri dibangun oleh Raja Mataram Lombok yakni Anak Agung Ngurah Karangasem. Narmada diambil dari kata Narmadanadi. Nama sebuah anak Sungai Gangga di India yang dianggap suci oleh umat Hindu.
Konon menurut cerita, raja pada saat itu terlalu tua untuk menanjaki Gunung Rinjani untuk melakukan ritual Pekelan. Raja kemudian mendirikan taman Narmada pada tahun 1727. Desain Taman Narmada merupakan replika dari Gunung Rinjani. Gunung tertinggi di Pulau Lombok. Puncak Gunung Rinjani di Taman Narmada direfleksikan dengan keberadaan Pura Kelasa di puncak. Kolamnya ibarat Danau Segara Anak.
Pura Kelasa yang berada diatas hanya dapat ditanjaki dengan puluhan tangga. Hal ini menampakkan seolah seolah menanjaki Gunung Rinjani. Taman Narmada tak hanya digunakan oleh Raja untuk pemujaan, taman seluas 2 hektar yang meniupkan kesejukan serta kedamaian ini digunakan keluarga kerajaan untuk beristirahat.
Hingga saat ini keberadaan Taman Narmada sangat sakral bagi penduduk asli Lombok beragama penganut agama Hindu. Khususnya pada saat hari Pujawali, biasanya penduduk setempat mendaki Gunung Rinjani untuk melakukan ritual Pekelan (Pengorbanan). Yakni melepar barang ataupun perhiasan kecil untuk dipersembahkan serta menghormati sang Dewa Penjaga Gunung Rinjani. Pada saat hari Pujawali Taman Narmada juga digunakan sebagai tempat melakukan ritual Pekelan.
Di dalam kompleks Taman Narmada terdapat beberapa bangunan yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Berkat penataan taman dengan aneka macam tanaman yang hijau membuat suasana di Taman Narmada terasa sejuk dengan pepohonan rindang. Ditambah lagi deretan bangunan kuno yang mempunyai nilai sejarah yang tinggi.
Yang menarik lagi di Taman Narmada ini adalah sebuah bangunan yang disebut Balai Petirtaan yang sumber airnya berasal dari Gunung Rinjani dan merupakan pertemuan antara tiga sumber mata air, yaitu Lingsar, Suranadi dan Narmada. Karena mata airnya berasal dari Gunung Rinjani dan tempat pertemuan tiga sumber mata air, maka air yang ada di Balai Petirtaan dipercaya dapat menjadikan orang yang meminum dan membasuh mukanya dengan air di situ akan awet muda.
Keberadaan Taman Narmada di Pulau Lombok menjadi benang merah antara India dan Indonesia. Kedua negara yang memiliki keragaman budaya, bahasa dan suku ini memiliki hubungan yang kuat sejak zaman Ramayana.
Lamunan dalam perjalanan ini menambah letupan dalam hati untuk segera pulang ke Indonesia dan menikmati pantai di Lombok tak terbendung sudah. Apalagi tahun kemarin ketika pulang kampung saya sempat kecewa. Rencana untuk mengulang kembali overland jelajahi pulau Lombok bagian Barat hingga ke Timur gagal. Padahal sudah menyusun itinerary. Budget sudah dipersiapkan. Tapi apa mau dikata jika masalah menyapa. Semoga tahun ini semesta merestui. Aamiin.
Note :
Rute Menuju Pantai Senggigi Lombok
- Dari Bali: Tiba di Pelabuhan Lembar, Anda bisa langsung menuju pantai Senggigi dengan bus 3/4 atau mencarter mobil bersama penumpang lainnya.
- Dari Jakarta dan kota besar lainnya; Tiba di bandara, Anda dapat menaiki akan naik taksi ke hotel tempat Anda menginap.
- Dari Ampenan, Anda bisa menaiki Bemo yang tersedia 6:00-18:30 untuk sekitar Rp. 1.500 dari Ampenan-Senggigi, atau Senggigi-Ampenan
Rute menuju Taman Narmada
Jika menggunakan kendaraan pribadi, wisatawan melewati rute Mataram, Cakranegara, Swetra, Bertais sebelum akhirnya tiba di Narmada. Sementara menggunakan kendaraan umum juga tidak sulit. Dari pusat kota Mataram misalnya, wisatawan bisa naik taksi atau transportasi umum dari terminal Mandalika.