Daya tarik keindahan yang sempurna inilah membuat danau Dal dijuluki sebagai Jewel in the Crown of Kashmir atau Srinagar Jewel
Mentari memunculkan semburat orange di ufuk timur. Perlahan sinarnya membuka tabir keindahan rantai pegunungan Himalaya. Pucuk pucuknya berselimut salju mendekap keheningan danau Dal yang menjadi jantung wisata kota Srinagar.
Pagi itu, hawa dingin mencubit kulit. Secangkir teh hangat berada dalam genggaman. Syal hangat membalut tubuh. Saya duduk termenung didepan teras. Membiarkan telapak kaki saya menggantung, merasakan kesejukan didalam danau Dal. Menyaksikan suguhan alam didepan mata bak sebuah lukisan.
Sesaat saya melupakan segala lelah yang saya lalui di hari kemarin. Setelah 24 jam perjalanan darat dari kota Delhi menuju Srinagar, Ibu kota Jammu dan Kashmir, India. Melewati puluhan perbukitan dan pegunungan, menikmati suguhan alam dan kehidupan alam pedesaan.
Negara bagian Utara India ini terkenal dengan gejolak politik dan demontrasi. Hal ini tidak kami rasakan ketika berkunjung. Justru kemacetan dan keceriaan lebih terasa, karena banyaknya pengunjung yang menikmati liburan musim panas di Kashmir.
Danau Dal yang luas dan bening. Diatasnya terhampar gerombolan daun bunga lotus. Deretan rumah kapal terbuat dari ukiran kayu Cedar mengapung diatasnya. Lekuk perbukitan menghijau mengelilingi danau. Jauh sepanjang mata ini memandang dari segala arah yang terlihat hanyalah baris pegunungan berselimut salju.
Danau Dal yang merupakan danau terbesar kedua di propinsi Jammu dan Kashmir negara bagian India ini merupakan pusat pariwisata dan rekreasi. Berada di lembah baris pegunungan Zabarwan. Tepat berada di kaki bukit Zabarwan yang memeluk Danau di ketiga sisinya. Membentang dari Timur hingga ke Utara.
Daya tarik keindahan yang sempurna inilah membuat danau Dal dijuluki sebagai JewelintheCrownofKashmir atau SrinagarJewel. Sejak zaman Kekaisaran Islam Mughal hingga kolonial Inggris, Kashmir dijadikan ibukota selama musim panas. Terpikat oleh pesona keindahan yang ditawarkan. Kaisar Mughal membangun dua taman indah disekeliling danau. Yakni Shalimar Bagh dan Nishat Bagh.
Rumah Perahu
“Assalamualaikum“ sapa salah seorang wanita mendayung perahu memecah lamunan. “Waalaikumsalam” Jawab saya. Berbeda dengan daratan lain di India, Mayoritas penduduk Kashmir memeluk agama Islam. Ketika mentari sedikit meninggi. Banyak lalu lalang perahu melintas di depan rumah kapal tempat kami menginap yang biasa disebut houseboat.
Ribuan Houseboats yang dijuluki sebagai istana mengapung ini menyebar di atas Danau Dal seluas 18 Kilometer persegi. Untuk menjalankan segala aktifitas diatas danau, seluruh Houseboatsmemiliki perahu warna warni yang biasa dikenal dengan nama Shikara. Seluruh Masyarakat yang tinggal di danau terbiasa mendayung Shikara sejak mereka kecil.
Setelah sarapan pagi yang disediakan oleh pemilik houseboat. Kami diajak berlayar disepanjang danau dengan menggunakan Shikara. Dilengkapi dengan sofa nyaman dan kelambu dengan warna senada. Untuk tourcruise dengan Shikara ini kami cukup membayar 300 Rupees atau sekitar Rp. 60.000 Rupiah saja.
Shikara bergerak perlahan. Hening, terdengar suara dayung memecah danau. Nampak bening kehijauan dengan kedalam sekitar 6 Meter. Didalamnya terlihat rerumputan berbungkus lumut, bergoyang dan melambai lambai. Sesekali nampak ikan ikan kecil saling berkejaran. Seolah mereka bermain petak umpat diantara rerumputan.
Kami diajak melewati beberapa kanal. Menikung di beberapa kelokan dengan deretan houseboats. Kenikmatan menyusuri Danau dengan Shikara layaknya menikmati Gondola di Venice. Menjadikan Danau Dal dikenal sebagai Venice of The East.
Parvez, pendayung shikara kami menjelaskan. Untuk menyusuri setiap ujung danau seluas 35 KM dibutuhkan waktu hingga 12 Jam lamanya.Dia juga menjelaskan bahwa hanya penduduk asli Kashmir lah yang bisa memiliki rumah perahu. Harga sebuah rumah perahu diatas danau terbesar kedua di India ini senilai Rp. 500 juta. Untuk menjaga ekosistem dan kebersihan danau, pemerintah tidak mengizinkan pembangunan rumah perahu baru.
Rad, Lahan Basah ditengah Danau Dal
Dayung Shikara menghantarkan kami ke taman Nehru. Selain houseboats, di atas danau terdapat lahan basah alami. Juga taman dan perkebunan mengambang yang dikenal dengan nama Rad oleh penduduk setempat. Hasil panen kebun dijual di pasar mengapung di pagi hari.
Lahan basah ini dibagi menjadi menjadi empat cekungan. Yakni Gagribal, Lokut Dal, Bod Dal dan Nagin. Lokud Dal dan Bod Dal masing masing memiliki sebuah pulau ditengahnya. Dikenal dengan nama Rup Lank (CharChinari) dan Sona Lank. Disebut demikian karena terdapat empat (char) pohon Chinar yang muncul dari dalam danau. Bersebelahan dengan taman Nehru.
Kami melanjutkan berlayar menuju GoldenLake. Masih bagian dari Danau Dal. Disini terdapat spot permainan air. Lalu lalang shikara dipenuhi wisatawan. Dan juga pedagang yang merapatkan perahunya dengan menawarkan berbagai macam makanan, minuman, bunga, saffron dan souvenir.
Di area Goldenlake ini kami melihat hamparan danau Dal yang luas. Sekumpulan air mancur yang saling bersaing memuncratkan air keangkasa. Deretan houseboats mewah dengan gazebo berbungkus bunga. Dekapan rantai pegunungan Zabarwan nampak jelas dari sini. Burung gagak dan elang terbang bebas menghiasi langit biru.
Berbelanja di Pertokoan Terapung
Kami selanjutnya diajak berbelanja di pertokoan mengapung. Berbeda dengan pasar terapung dipagi hari. Dimana penjual dan pembeli bertransaksi diatas Shikara. Deretan toko terapung ini layaknya sebuah toko biasa. Buka selama 24 jam. Menjual berbagai macam souvenir khas Kashmir. Seperti karpet, syal, pashmina dengan kualitas terbaik, saffron, aneka kacang, aksesoris, baju dan masih banyak lagi.
Terakhir kami diajak berlayar menuju perkebunan bunga lotus. Sayang, pada saat kami kesini yang terlihat hanyalah hamparan dedaunan. Hamparan bunga lotus bermekaran di bulan Juli dan Agustus saja.
Kekecewaan kami tak berlangsung lama. Kami menyaksikan panorama lain yang tak kalah cantik. Berbagai macam burung putih hinggap diatas dedaunan. Berjalan mencari makan kemudian terbang. Dari kepakan sayapnya menebar butiran butiran air berterbangan diudara.
Kashmir berada dalam lingkar rantai pegunungan Himalaya. Itulah mengapa, sepanjang mata memandang terlihat simfoni alam lekuk baris pegunungan bertudung salju. Dimusim dingin danau membeku dihujani salju.